Bab 6

1 0 0
                                    

Kring kringgg

Beatrix menelpon Alex,ia sudah tiba di lokasi tetapi ia bingung dengan lokasi yang ada. Jadi daripada bertanya pada satpam, mungkin Alex bisa menjawabnya.

"Halo,maaf mengganggu. Aku sudah tiba di lokasi,kalo boleh tau caffe nya ada di lantai berapa?" tanya Beatrix.

"Apakah kamu sudah parkir?kita bertemu di lobby." jawab Alex dan memutuskan komunikasi. Ia tidak mau berlama-lama karena tau mungkin saja Beatrix malah akan langsung pergi tanpa menemuinya.

Beatrix melihat Alex berjalan menuju kearahnya.

" Hi, maaf mengganggu ini sudah malam, padahal kamu hanya tinggal mengatakan ada dilantai berapa dan aku bisa kesana sendiri." ucap Beatrix.

" Sebenarnya ini adalah penthouse milikku. Dibanding kamu berjalan tidak tentu, lebih baik kamu ke tempatku. Kamu suka kopi apa? Akan aku buatkan dan kita bisa bersantai di balkon. Kamu tidak keberatan bukan?"

Jujur aja Beatrix sangat merasa keberatan. Tetapi dia sudah terlanjur tiba. Selama ini dia memilih menutup dirinya, ia tidak punya sahabat yang dekat. Hidupnya hanya ia habiskan dengan bekerja walau ada beberapa orang yang dekat dengannya tapi bukan seumuran dengannya. Baginya perasaannya tidak penting untuk dibagikan dengan orang lain. Jadi mungkin ini adalah pertama kali ia mulai dekat dengan seseorang sekalipun orang itu adalah teman kerjanya.

Beatrix dan Alex pun menuju lantai 37,jangan heran karena memang dia menempati lantai paling tinggi dengan penthouse yang juga paling besar.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love Against the OddsWhere stories live. Discover now