chapter 29

17.4K 575 9
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.

Sesampainya langkah kaki itu tepat berada didepan Xavia, sang empu hanya terdiam memandang gadis itu selama beberapa menit lamanya.

" Xavia Alber, " panggil seseorang.

Xavia mendongakkan kepalanya demi melihat siapa sosok yang tengah menyeletuk kan namanya.

" Kau? " gumam Xavia.

" Yeah, it's me, Albara Hattrick, " jawab sosok itu yang tak lain adalah Bara.

" Apa yang kau inginkan? " tanya Xavia dengan nada lirih.

" Memang apa keinginan ku? " tanya Bara balik dengan menampilkan senyum tipisnya.

" Bara, jangan main-main! lepaskan aku dari sini! " ucap Xavia menggertak.

" Tidak semudah itu nona Alber. tidak akan ku lepaskan target ku dengan mudah jika sudah berada di depanku, " ujar Bara dengan tersenyum licik.

" Malang sekali nasibmu, Xavia, " sahut seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakang punggung Bara.

" Salsa? " lirih Xavia menatap gadis itu.

" Cih, kau jangan banyak bermain drama Bara! " ucap Salsa tak menghiraukan Xavia.

" Diamlah! kau yang memaksaku dari awal, " cetus Bara menatap malas saudarinya.

" Ya, terserah kau saja "

Bara mendengus kesal karena tingkah saudari nya itu. ingin rasanya ia tenggelamkan saja, tapi tentu tak bisa lelaki itu lakukan.

" Xavia, diam disini atau kau akan menyesal, " sahut Bara yang kembali mengalihkan perhatiannya terhadap Xavia.

" Nona Alber, jangan memberontak sampai urusan kita selesai! "

" Urusan apa yang kalian maksud? lepaskan aku! " ucap Xavia berusaha memberontak dan melepaskan ikatannya.

" Hey, calm down baby, " tutur Bara menggoda Xavia

" Tolong lepaskan aku! disini sesak, " ujar Xavia memohon.

Wajahnya Xavia sudah mulai pucat, buliran-buliran keringat mengucuri dahinya. ia mulai gemetar karena di kepalanya tiba-tiba terlintas sebuah kejadian lama yang membuat nya ketakutan.

" Kau memiliki trauma? " tebak Salsa.

Xavia hanya terdiam tak merespon ucapan Salsa.

" Dari reaksi yang kau tunjukkan, itu berarti ya "

" Jadi, nona muda Alber ini memiliki sebuah trauma ya? jika boleh tau, trauma apa nona? " tanya Bara dengan memperlihatkan rasa penasaran yang dibuat-buat.

Sementara Xavia tetap diam tak bergeming. ia sendiri berusaha mengendalikan dirinya agar tidak terjatuh kedalam trauma lama nya.

" Kasihan sekali, bagaimana jika aku bantu trauma mu? " sahut Salsa dengan pikiran licik yang sudah ada di kepalanya.

" Bantu dalam artian apa?  " tanya Bara kepada saudarinya.

" Memperparah, " ujar Salsa dengan tersenyum licik dan tampang yang tak merasa bersalah.

" Lepaskan aku dari sini! tolong biarkan aku keluar! " ujar Xavia lirih.

Xavia semakin meringkukkan dirinya. bayangan masa lalu semakin terlintas dibenaknya. pasokan udara semakin lama semakin menipis dirasakannya.

Namun, tiba-tiba saja Xavia menjerit keras karena rasa sakit yang ia rasakan di kepalanya.

" Salsa, lepaskan tanganmu! " ujar Xavia menjerit dikarenakan Salsa yang menarik hijab nya.

Guliran Tasbih Aldevaro [Open PO]Where stories live. Discover now