Forest of Dean

44 4 6
                                    


Harry tidak menyangka Gerrick mengiriminya surat. Penyihir yang sedang ia incar malah datang sendiri kepadanya. Tapi ini membuat Harry menjadi yakin bahwa penyihir setengah goblin itu masih komplotan "R". Hal ini setidaknya sedikit memudahkan Harry untuk menyelidiki Gerrick.

"Harry," seperti biasa Ron menyelonong masuk ke dalam ruangannya. Harry yang belum sempat membuat surat dari Gerrick terkejut. "Apa itu?" Ron langsung melihat surat yang ada di tangan Harry."

Harry tang sudah tidak mungkin menyembunyikanya langsung membuka surat tersebut.

Dear Mr. Potter

Aku harap kau masih mengingatku. Aku menulis surat ini untuk membantumu menemukan putrimu yang telah diculik. Percayalah, aku tidak pernah melakukan kejahatan. Aku juga seorang korban. Temui aku di  Forest of Dean minggu depan. Aku akan menceritakan semuanya langsung kepadamu.

Dan bawalah Pedang Gryffindor yang asli, kau tau kan goblin bisa dengan mudah mengetahui barang-barang buatan mereka.

Salam hormat,

Gerrick

"Gerrick!" pekik Ron tercengang membaca nama itu. "Ini sudah pasti jebakan Harry."

"Stttt..." Harry membekap mulut Ron. "Jangan berisik, nanti yang lain dengar."

"Terlambat, aku sudah mendengarnya," Hermione tiba-tiba masuk ke ruangan Harry. "Tega sekali kalian berdua meninggalkanku untuk urusan sepenting ini."

"Sekarang kita tidak seperti dulu lagi Hermione," seru Harry. "Kita sudah berkeluarga, aku tidak mungkin membawamu kedalam bahaya. Aku tidak mau para keponakanku kehilangan orang tua mereka karna membantu lagi."

"Apa kau pikir aku bisa membiarkan para keponakanku kehilangan ayah bodoh mereka!" seru Hermione kesal. "Kau selalu bertindak impulsif Harry."

Harry terdiam. Sementara Ron mencoba mendekati Hermione. "Kau juga sama saja," Ron juga kena semprot istrinya. Hermione merampas surat dari tangan Harry dan membacanya. Ia menaikan sebelah alisnya saat membaca tempat pertemuan mereka.

"Forest of Dean?" Hermione terdiam senejak. "Kalian sadarkan tempat apa ini?"

"Tentu saja, itu tempat dimana kalian berdua berdansa dan berpelukan tepat di depanku," jawan Ron sinis. Ya, Forest of Dean pernah menjadi tempat mereka berkemah dulu saat dalam pencarian Horcrux. Dan disana pula lah Ron cemburu dengan kebersamaan Harry dan Hermione. Yang paling penting di hutan itu juga Harry menemukan pedang Gryffindor.

Hermione membalas tatapan Ron lebih sinis. "Aku paham sekarang kenapa orangmu selalu menacri informasi di divisiku. Ternyata untuk urusan ini. Bodohnya aku karena tidak langsung memastikannya" geram Harry terhadap Hermione. "Masukan aku kedalam tim mu atau aku akan memberitahukan Ginny tentang hal ini."

"Kau gila Hermione!" seru Ron. "Jika terjadi sesuatu dengan aku dan kau, Rose dan Hugo bagaimana?"

"Ron benar Hermione," Harry setuju dengan sahabatnya.

"Aku lebih tidak percaya pada kalian berdua," kata Hermione.

Pintu ruang kerja Harry dirumah kembali terbuka, kali ini Sandy dan Dave yang masuk tapi ragu untuk mendekati tiga sahabat yang sedang berdebat itu.

"Halo Mr, Potter, Mr. dan Mrs. Weasley," sapa Sandy dan Dave bergantian.

"Masuklah," seru Hermione. "Apapun  urusan kalian pada Harry katakan di depanku." Tingkah Bossy Hermione kembali membuat kedua sahabat yang kini menjadi suami dan adik iparnya kesal.

Dave tampak melirik Harry untuk meminta persetuannya dan Harry mengangguk pasrah.

"Ini tenang portkey dan penyihir yang sedang kita cari." Dave mulai membuka mulut setelah Harry mengizinkan.

"Menurut ciri-ciri yang Anda berikan, aku sudah mengintrogasi beberapa penyihir yang pernah berhubungan dengan penyihir setengan goblin. Kemungkinan besar yang ingin membalas dengan kepada Anda adalah Rigort. Dia juga yang telah melakukan kerusuhan di Museum London beberapa tahun lalu tapi sayangnya dia berhasil lolos. Rigort memiliki darah penyihir dari Ibunya. Dia memiliki saudara laki-laki berbeda ibu tapi sudah meninggal beberapa tahun lalu. Tapi mereka tidak ada yang tau alasan Rigort ingin membalas dendam kepada Anda. Yang mereka tau Rogort sangat terobesi dengan Anda" Jelas Dave kepada Harry.

"Dan untuk portkey, aku sudah memerikasanya," kini giliran Sandy yang menjelaskan. "Beberapa kali Rigort  berpindah tempat dan tempat terakhir di The Ruins."

"The Ruins?" Harry terkejut. Itu adalah tempat para Death Eather memenjarakan musuh mereka. "Apa Rigort ini salah satu Death Eather?"

"Aku kira kalian sudah menangkap semua Death Eather," seru Ron.

"Jangan bodoh, pasti ada beberapa yang lolos dan bersembunyi. Bisa jadi sekarang mereka besembunyi disana," seru Hermione. 

"Jadi apa langkah kita selanjutnya?" tanya Ron.

"Pertama aku harus menemukan Pedang Gryffindor terlebih dahulu. Kita punya waktu satu minggu untuk mencarinya," seru Harry.

"Kau lebih gila dari Hermione, Harry," Ron menggelengkan kepalanya. "Ini sudah jelas jebakan. Untuk apa kau mendatanginya. Suruh saja dia yang mendatagimu."

"Apa kau tau bagaimana caranya aku bisa meminta dia datang menemuiku?" sindir Harry membuat Ron terdiam.

"Menurutku kita tidak perlu membawakan dia Pedang Gryffindor. Jika dia memang bukan orang jahat dan berniat membantumu, dia tidak akan meminta imbalan," jelas Hermione.

Masuk akal memang, tapi Harry khawatir jika tidak membawanya hal buruk akan terjadi.

___

TBC




DerelictWhere stories live. Discover now