Chapter 5 : Period

524 101 13
                                    

"Akhir - akhir ini jika kuperhatikan porsi makanmu cukup bertambah banyak ya, Hao?"

Rose yang sedang menikmati bingsu itu sontak saja langsung tersedak setelah mendengar pertanyaan yang lebih mirip pernyataan itu. Dirinya mengangkat kepalanya kemudian tersenyum canggung kearah Dokyeom yang tiba - tiba saja duduk disebelahnya.

Siang ini sepulang dari perusahaan Rose langsung memesan ayam pedas dan juga bingsu. Dirinya tidak sadar, selama ini ternyata diam - diam Dokyeom memperhatikan porsi makannya.

"Sepertinya ini efek dari vitamin yang aku makan? Entahlah." Ucapnya kemudian memalingkan wajahnya, berusaha tidak berkontak mata dengan Dokyeom yang memincing kearahnya.

"Hao, Kyeom!! bagaimana menurutmu jika aku menjadikan Chaeyon pacarku?"

Mingyu tiba - tiba saja datang dan ikut bergabung. Namun kehadiran dan pernyataan Mingyu yang tiba - tiba itu lagi dan lagi membuat Rose tersedak, apa katanya tadi? Apa rose tidak salah dengar?

"Kemarin kau bilang ingin berkencan dengan Jiho, lusa lalu kau bilang ingin mendekati Nayeon-noona. Dan sekarang kau bilang ingin menjadikan Chaeyon pacarmu. Besok siapa?" Dokyeom memutar kedua bola matanya dengan malas, sementara Mingyu malah cekikikan.

Rose mengerutkan alisnya tidak suka. Ini rahasia, tapi Lisa pernah bilang padanya jika dia agak tertarik dengan Mingyu. Mengetahui ternyata Mingyu bersikap demikian, entah mengapa menimbulkan jiwa protektif terhadap sahabatnya. Baiklah, mulai sekarang Rose akan mencoba membuat Lisa tidak menyukai Mingyu.

"Wah, kau makan bingsu tapi tidak memberitahuku."

Rose dengan cepat langsung menjauhkan bingsu miliknya saat Mingyu ingin menyendoknya, dirinya melindungi makanan miliknya itu. Dia bisa berbagi apapun tapi tidak dengan makanan.

"Pesan saja sendiri, aku tidak mau berbagi." Rose berujar dengan sinis. Sementara Mingyu memasang wajah memelas yang sontak membuat Dokyeom maupun Rose menyerit.

"Hao, kau sudah tidak sayang yaaa padaku? Apa kau lupa kita selalu memakan satu porsi berdua?" Mingyu berdramatis.

Rose sendiri menyerit baru tahu fakta ini. Tapi dirinya dengan cepat berlalu pergi meningalkan Mingyu dan Dokyeom. Memang lebih baik dirinya tidak keluar dan berinteraksi dengan para member Seventeen.

"Yaaaa Xu Minghaooo beri aku sesuap Bingsumuuuuu!!"

****

Rose sedang tertidur saat tiba - tiba dirinya mendapatkan telepon dari Minghao. Dirinya menyerit, jam menunjukan pukul 8 malam. Dia tertidur saat menonton titanic ternyata.

"Kenapa?" Rose menjawab dengan nada serak, disebrang sana Minghao bisa tahu mungkin saja Rose baru saja bangun tidur.

"Aku mendapat masalah, bantu aku."

Suara yang terkesan datar untuk seseorang yang memerlukan pertolongan. Rose bangkit beralih posisi menjadi duduk disisi ranjang.

"Kau menstruasi."

Dua kata yang membuat Rose langsung membuka mata sepenuhnya, dirinya memelototi handphone yang saat ini dia gengam, kemudian buru - buru mengecek tanggal yang memang sudah jadwal dirinya untuk mendapatkan periodnya.

"Yakkk!! Kau dimana? Tunggu, kenapa kau biasa saja? Kenapa tidak panik?" Rose bertanya dengan nada kelewat heboh.

Sementara disebrang sana Minghao memutar kedua bola matanya malas. "Lebih baik kau cepat kemari, sebelum apartemen mu berubah menjadi lautan darah. Aku tidak mengerti harus berbuat apa,"

SWITCH ✓Where stories live. Discover now