Part 7 Bringas Mode

1K 50 16
                                    

Hii, Readers!!

Author bingung mau ngomong apa
Pokoknya...

!!Happy Reading!!

______________________________________
-----------------------------------------------------------
================================
______________________________________

✿✿

"Hiks..Hiks s-sakitt".

"Perut Cia sakit..".

Gadis yang berstatus sebagai istri seorang Tuan Alvarendra Aarav Dermatja itu terus meringis menahan sakit di perutnya.

Kini sudah pukul 2 pagi dini hari dan Alva masih juga belum membuka pintunya dan memberi istrinya makan malam.

Alva benar-benar tidak bercanda dengan perkataan nya, Cia belum makan malam sekarang. Pria itu benar-benar keterlaluan memperlakukan istrinya. Gadis kecil yang terus saja menangis itu meremas perutnya yang terasa sangat lapar. Tuhan, tolonglah ia. Tak tega rasanya melihat dirinya yang terus menangis di balik pintu kamar suaminya.

Cia menggedor-gedor pintu berwarna hitam tersebut dengan sekuat tenaga. "Om, laper hiks..hiks".

"Bukain pintunya!! Cia mohon, Om!".

"Om enggak sayang sama Cia, Cia benci Om Alva!!".

"Hiks..tolong bukain pintunya..". Mohon Cia dengan lirih.

Tiba-Tiba...

Ceklek~

Pintu terbuka dan memperlihatkan Alva yang tengah menatap Cia yang terduduk di bawah. Alva kemudian menggendong Cia ala koala dan mengecup hidung gadis itu yang memerah akibat menangis.

Alva berjalan ke sofa dan mendudukkan istrinya di pangkuannya.

Cup~

Alva mengecup pipi cia, sedangkan gadis itu hanya sesegukan di atas paha Alva.

"Cia benci Om Alva!". Marah gadis itu kepada suaminya.

"I love you more, Baby". Alva merapikan rambut Cia yang sedikit berantakan dan menutupi sebagian wajah menggemaskan gadis nya. Alva juga menghapus air mata gadisnya yang terus jatuh dari mata indahnya meskipun air mata itu terus mengalir dan enggan untuk berhenti.

Tok~Tok..

"Permisi, Tuan". Ucap seorang pelayan yang meminta ijin untuk memasuki ruangan pribadi Alva.

Alva yang melihat kehadiran pelayan tersebut pun menyuruh nya untuk masuk dan meletakkan nampan berisi makanan ke atas meja. Lalu Alva mengkode menyuruh pelayan tersebut untuk segera keluar dari kamar pribadinya.

Alva segera mengambil piring dan menyuapkan sesendok nasi kepada istrinya.

"Aaa, Sayang". Perintah Alva dengan lembut.

Cia menggelengkan kepalanya tanda tidak mau. Setelah melihat wajah Alva, Cia benar-benar kehilangan nafsu makannya akibat rasa marah dan kesal dalam hatinya karena perlakuan kasar suaminya. Baru saja menjadi pengantin baru, tapi gadis malang itu sudah terkena perlakuan kasar suaminya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 17, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Obsesi Alva (On Going)Where stories live. Discover now