Fake Gender 2

1.2K 211 119
                                    

~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~

~

~


Dibalik banyaknya artis-artis, lagu, juga penduduknya yang padat Amerika menjadi negara termaju di dunia yang memiliki ketersediaan sumber daya alam, insfrastruktur yang dikembangkan dengan baik dan produktivitas yang tinggi.

Selain itu musim disana juga tidak hanya panas dan hujan seperti di negara Victoria, musim di Amerika Serikat ada 4 karena berada di wilayah subtropis dan semi subtropis. Amerika Serikat merupakan negara terbesar ketiga di dunia sehingga perbedaan temperatur antara satu negara bagian dengan yang lainnya cukup besar.

Diantaranya ada musim panas, dingin, gugur dan semi yang akan menerpa setiap dua bulan sekali.

Beruntungnya Victoria datang saat musim panas, musim Favorit orang-orang Amerika sehingga ia bisa menyesuaikan iklim terlebih dahulu, yang Victoria tau biasanya orang-orang akan melakukan kegiatan di luar ruangan seperti berjemur di pantai atau berenang.

Setelah menempuh sekitar 18 sampai 30 jam tergantung maskapai yang digunakannya akhirnya gadis dengan penampilan cool itu bisa menghirup nafas lega setelah menginjakan kaki di daratan.

Gadis, ah. Entahlah dia harus dipanggil gadis atau bukan sekarang karena penampilannya, Victoria berjalan mengeret kopernya dengan lengan fokus ke layar ponsel.

"Kata Ibu, Uncle yang bakal jemput kesini tapi mana? Jangankan rupanya gue aja baru tau kalau masih punya paman," sialnya lagi Victoria tidak sempat meminta nomer pamannya itu, gadis itu celingukan diantara orang-orang. "Fiks sih gue emang dibuang kayaknya, gue pikir bakal disambut meriah kaya orang lain tapi engga sama sekali."

Bahunya lesu sekali, Victoria hanya ingin cepat-cepat sampai di rumah dan merebahkan tubuh lelahnya ini ke atas kasur sekarang.

Yasudahlah ia akan mengikuti alur hidupnya saja hari ini, baru hendak kembali melangkah tiba-tiba ponsel buluk miliknya berdering, detik itu juga alis Victoria mengerut mendapatkan nomer asing yang menghubunginya.

"Halo?" menjauhkan ponselnya karena tak mendapat jawaban dari sebrang sana. "Tersambung ko, Halooo! Kalo cuman iseng gak usah nelfon gue goblok! Nambah-nambah beban fikiran gue aja!"

Sedang asik-asiknya memaki orang ditelfon tiba-tiba kaki berpentofel seorang pria berhenti tepat di depan Victoria yang masih belum tersadar.

"Halo! Halo! Kalo lo gak jawab juga gue tandai--"

"Halo."

Detik itu juga manik Victoria membulat saat terdengar suara berat dan terkesan seksi dari pria dewasa yang menjawabnya, tapi kenapa Victoria merasa suaranya ada di dua tempat? Begitu menoleh ke depan gadis itu dihadapkan dada bidang dengan kemeja putih yang mencetak tubuh atletisnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 16, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fake GenderWhere stories live. Discover now