When LOVE came too LATE

290 2 0
  • Didedikasikan kepada Dewita Elda
                                    

*Prolog*

Tak terasa sejak tadi malam umurku sudah menginjak angka ke-17 tahun. Banyak orang bilang diumur 17 itu kita bisa mendapatkan banyak keberuntungan. Maka dari itu banyak sekali manusia dimuka bumi ini yang mengukir indah kenangan masa lalunya saat berulang tahun yang ke-17 dengan merayakan party semeriah mungkin. Begitu juga denganku...

Semalam baru saja aku membuat garden party bersama teman-teman sekolahku. Aku tak ingin melewatkan masa-masa ini. Ini hanya sekali seumur hidupku, tentu aku tak akan mengulang untuk kembali memutar waktu kembali keumur 17 tahun suatu saat nanti. Party ku semalam berjalan dengan lancar, tanpa ada orangtua. Ya, aku juga sangat senang karena saat party orangtuaku sedang berada diluar negeri. Hmmm... Bukan karena aku benci dengan kedua orangtuaku. Hanya saja aku ingin merasakan rasanya menjadi teenage yang benar-benar mempunyai kebebasan.

Semalam lebih special lagi karena pada saat itu kali pertamanya aku memberanikan diri untuk menampilkan bakat ku yang sudah lama terpendam. Bernyanyi ditemani alunan indah piano dan juga pada malam itu kali pertamanya aku berdansa. Ya, sebelumnya aku tidak pernah berdansa karena 2 alasan. Yang pertama karena aku tidak bisa berdansa dan yang kedua aku memang tidak suka dansa.

Tapi malam itu sangat berbeda. Bagaikan princess in the wonderland, tiba-tiba ada seorang lelaki tampan datang mengenakan topeng diwajahnya. Sungguh aku terpesona melihat wajahnya. dia datang dengan setangkai mawar merah, lalu mawar itu diberikannya kepadaku.

"Ini mawar merah sebagai kado ulang tahun untukmu..." Ucap lelaki tampan itu sambil menjulurkan tangannya memberikan bunga itu. "Iya, terimakasih banyak atas kedatanganmu." Jawabku sedikit gugup. Rasanya hatiku luluh saat itu juga. Mata ini tak dapat berkedip dan tangan yang kala itu sedang memegang mawar merahpun tak bisa berhenti bergetar dahsyat.

"Apa kau mau berdansa denganku?" Tanya nya saat tiba-tiba musik klasik dimulai mengiringi tamu undangan yang lain untuk berdansa. "Tapi aku tak bisa berdansa." Jawabku sambil menunduk malu. "Tak apa, berikan tanganmu. Akan ku buat kau mahir berdansa malam ini juga." Ujarnya sambil meraih tanganku dengan lembut lalu merunduk dan ternyata ia mencium tanganku. "Terimakasih..." Ucapku.

Ia pun membawa ku ke tengah-tengah para tamu undangan yang lain. Dengan langkah penuh percaya diri, ia langsung menaruh kedua tanganku untuk melingkar dibahunya. Dan dengan cepat kedua tangannya langsung melingkar di pinggulku. Secara perlahan ia membawaku ke kanan dan ke kiri. Entah mengapa seketika aku menjadi terlihat sangat mahir berdansa. Tatapan matanya yang tajam seperti mengandung berjuta ungkapan kata itu membuatku terhipnotis dan tidak dapat memalingkan pandangan.

Semua mata tertuju padaku dan dia. Dan ketika musik berhenti kami pun langsung berhenti berdansa, lalu dia mencium bibirku. Tentu saja itu membuat kaget, namun seolah aku menghayati ciuman lembut dari bibirnya itu. "Terimakasih untuk malam ini. Ini adalah malam terindah untukku. Walau kau tak tahu siapa aku, namun ku harap kau tak melupakan malam ini bersama ciuman hangat tadi. Selamat malam..." Bisiknya lembut ditelingaku. Membuat aku ingin kembali menciumnya.

Namun ternyata ia langsung berlari pergi meninggalkan party ku malam itu. "Aku tak akan melupakan malam indah ini bersamamu Mr.X!!!!" Teriakku mengiringi langkah cepatnya. Ini bagaikan cerita Cinderella dengan keadaan yang berbalik. Hingga pagi ini pun aku masih dibayang-bayangi wajahnya yang tertutup topeng itu. Dan berkali-kali aku memegangi bibirku, tak menyangka aku akan berciuman dengan seseorang yang tak ku kenal.

Awal yang baik untuk ku melangkah keumur 17 tahun. Malam itupun akan ku ukir didalam hati sebagai malam yang indah dengan lelaki misterius yang begitu tampan juga ciuman hangat dan tatapan tajamnya.......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2011 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When LOVE came too LATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang