002. Berbahaya

16K 980 272
                                    

Jayhaan menghembuskan nafas kasarnya, ia terus menelpon Sheiren namun tidak ada jawaban dari gadis itu. Hingga, seorang laki-laki seusianya menepuk pundaknya.

"Kenapa Gar?" Tanya Jayhaan, pada laki-laki itu yang ternyata Bernama Elgar.

Elgar adalah temen satu kelasnya Jayhaan, mereka bahkan sudah bersahabat sejak menginjakan kaki di bangku sekolah Dasar. Namun, gara-gara perseteruan satu tahun yang lalu hubungan mereka menjadi renggang, sampai detik ini.

Elgar menganggap Jayhaan musuhnya, tetapi tidak dengan Jayhaan, ia selalu menganggap Elgar sahabatnya.

"Adek lo buat ulah lagi tuh di Rooftop, " Kata Elgar. "Mana korbannya anak baru, gue udah ngingetin tapi adek lo batu banget!"

Jayhaan diam, ia seperti sedang memikirkan sesuatu.

Ya, Pikiran Jayhaan langsung tertuju pada Sheiren apakah yang dimaksud Elgar adalah Sheiren?

Meylin membully Sheiren?

Elgar tersenyum miring. "Dari dulu adek lo emang biang masalah, dia hampir buat cewek gue mati!" Elgar menatap Jayhaan dengan tatapan tajamnya. "Dan penyakitnya itu ada di lo, lo selalu menormalisasikan kelakuan adek lo yang kayak anjing!"

Ya, permasalahan Elgar dengan Jayhaan memang dimulai ketika kekasihnya Elgar di rundung habis-habisan oleh Meylin, dan Jayhaan malah membela Meylin.

Elgar menarik kerah bajunya Jayhaan. "Kenapa lo diem aja? Masih ngga Terima kalau adek lo itu sampah sekolah?"

Jayhaan mengepalkan tangannya, ia mencoba menahan emosinya, dengan menepuk pundak Elgar, Jayhaan pamit untuk menemui Meylin.

"Thank you, bro!" Teriak Jayhaan sembari berlari menuju Rooftop.

Sebenernya Jayhaan terpancing dengan omongan Elgar, ia sama sekali tidak Terima apa yang diucapkan oleh Elgar. Tetapi, ia juga tidak bisa mengingkari kenyataan yang telah terjadi.

Meylin memang sering disebut sampah sekolah, karena selalu merundug beberapa siswi yang dikatakan lemah. Namun, Jayhaan paham sebabnya Meylin menjadi seperti ini, karena papa nya selalu berbuat kasar padanya. Walaupun sungguh, perbuatan Meylin tidak bisa dibenarkan.

Langkah kaki Jayhaan terhenti, ketika melihat Meylin dan teman-temannya sedang merundung Sheiren.

Meylin yang sedang menuangkan saos ke  kepala Sheiren tiba-tiba terkejut ketika tangan Jayhaan menahan pergelangan tangannya.

Jayhaan menatap Meylin. "Lo ternyata semenyedihkan ini, Mey!"

Jayhaan melepaskan tangan Meylin dengan kasar, dengan cepat ia mengulurkan tangannya pada Sheiren, lalu memeluknya dengan erat.

Jayhaan melihat sekujur tubuh Sheiren yang berantakan, mulai dari rambutnya yang penuh tepung terigu dan Telor ayam mentah yang dicampuri kecap, hingga bajunya yang basah, serta badannya yang bau air selokan.

"Lo belain dia?" Teriak Meylin.

"Harusnya lo bedain adek lo sih," Usul Nadin. "Iya, ngga bel?"

Bella menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia hanya menundukan pandangannya, ia tahu bagaimana Jayhaan marah karena sudah mengenal Jayhaan dari kecil, itu sebabnya ia lebih memilih untuk diam.

Meylin mendorong tubuh Jayhaan. "Lepasin ngga, lo ngga boleh peluk dia!"

Tak hanya sampai situ, Meylin juga menarik tangan Sheiren sampai tangannya memerah.

Jayhaan melepaskan tangan Meylin dari tangannya Sheiren dengan kasar, bahkan tatapan Jayhaan berubah seperti orang yang sedang menahan amarahnya.

"Gue ngga nyangka kalau hidup adek gue semenakutkan ini!" Ketus Jayhaan ia tersenyum kecil. "Gue pikir dengan Acha, pacarnya Elgar hampir meninggal itu cukup buat lo berhenti! Tapi nyatanya, lo semakin ngga punya otak!"

LOVESIDEWhere stories live. Discover now