2. Tantrum

11.1K 838 56
                                    

"SIAPA YANG BERANI-BERANINYA BUAT MUKUL ANAK GUE HAH?!"

Teriakkan nyaring itu menggelegar di seluruh penjuru rumah milik putra pertama keluarga Jung.

Sontak Chenle dan Jisung yang sedang asik belajar tersentak kaget mendengar teriakkan yang super duper nyaring itu. Begitupun dengan Jaemin yang sedang membuat cemilan untuk mereka bertiga makan.

"Mamah, bisa gak sih teriaknya pelanin dikit? Ini Chenle sama Jisung lagi ngerjain tugas," omelnya, namun bukannya membalas ucapan anaknya Haechan malah dengan tergesa-gesa menghampiri mereka berdua.

"Kalian berdua gak kenapa-kenapa kan? Mana yang sakit? Siapa yang berani-beraninya mukul kalian cepat kasih tau sama mamah"

"Aduh, mah, nanya nya satu-satu dong," kesal Chenle tu lama-lama.

"Iya-iya maaf, tapi kalian baik-baik ajakan?"

"Seperti yang mamah liat ni lebam-lebam muka kami berdua," ucap Chenle sambil menunjuk-nunjuk mukanya.

"Benar-benar ya tu yang mukul, kalau mamah tau siapa yang mukul udah mamah jambak habis-habisan orangnya," geram Haechan, ia tak terima anaknya dibuat babak belur kayak gini.

"Tenang aja, mah, udah Jisung pukuli kok," ucap Jisung yang langsung membuat mata Haechan berbinar sambil menepuk-nepuk tangannya.

"Bagus, Sung, ini namanya anak mamah"

Oh ya fyi Jisung manggil Haechan mamah karena itu kemauan Haechan sendiri yaa begitupun Jaemin yang di panggil buna sama Chenle dan Jisung.

"Oh, trus aku bukan anak mamah gitu?"

"Ya kamu juga anak mamah, pokoknya kalian berdua anak mamah!"

"Yaudah mamah sana aja ke dapur bantuin buna bikin kue, kami mau lanjutin ini tugas"

"Oke deh." Haechan bangkit dan pergi meninggalkan mereka untuk membantu Jaemin di dapur.

"Nanaa~"

"Hm, kenapa?" tanyanya seakan-akan sudah tau siapa yang memanggilnya.

"Make nanya lagi, ya mau bantuin lah." Haechan mulai menghampiri Jaemin.

"Bentar dulu, belanjaan lo pada kemana bukannya tadi lo pergi belanja ya?" tanya Jaemin heran karena Haechan pulang dengan tangan kosong.

"Oh itu, gue tinggalin gara-gara si Mark nelpon anak gue dipukuli yaudah langsung aja gue kesini. Tenang aja udah gue kasih kok list belanjaannya ke sopir andalan gue, biarin aja dia yang belanja," jelasnya sambil mencomot salah satu cookies yang sudah Jaemin tata di piring.

"Heh! enak bener ya lo main ngambil udah gak bantuin lagi. Itu mau gue kasih ke Chenle sama Jisung tau"

"Satu doang loh, yaudah sini gue bantuin"

***

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Langit yang tadinya terang kini dihiasi oleh awan hitam diselingi juga dengan petir yang menggema. Mungkin akan turun hujan nanti.

"Le, kayaknya mau hujan nih. Aku pulang aja ya daripada nanti keburu hujan"

Haechan yang sedang asik bermain hp bersama Jaemin kini menengok ke arah Jisung. "Gak ada yang boleh pulang pokoknya!"

Jisung mengerutkan dahinya bingung, "Tapi Jisung musti lembur, ma"

"Loh Jisung udah kerja?" celetuk Jaemin tiba-tiba .

"Ehh.. iya buna," jawabnya gugup. Sebenarnya ia agak canggung panggil Jaemin dengan sebutan buna beda kalau sama Haechan yang udah Jisung kenal dari lama.

"Kerja dimana?" tanya Jaemin lagi.

"Di salah satu supermarket dekat kota, bun. Tapi cuma kerja part time kok jadi bisa sambil sekolah"

"Owalaa, emangnya orang tua kamu dimana?"

Jisung yang mendengar itu langsung menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Haechan yang sadar langsung menyenggol lengan Jaemin.

"Eh lo ngapain sih ngebahas orang tua sama Jisung. Dia yatim piatu," bisik Haechan.

"Ya gue mana tau, tapi kasian banget, Chan. Sini deh gue ambil jadi anak gue aja sama Jeno," balasnya dengan suara pelan.

"Nginep aja, Sung. Barusan ayah ku kirim pesan, orang yang pukul kita tadi mau kesini ntar malam. Katanya sih mau diselesaikan secara kekeluargaan," ucap Chenle untuk mencairkan suasana yang dirasanya canggung.

"Yaudah deh kalau gitu, tapi nanti tolong telponin bos ku ya, Le," jawab Jisung sambil mendudukkan dirinya kembali ketempat semula.

"Loh, hp Jisung kemana? Ketinggalan ya?" tanya Jaemin dengan nada yang sangat halus.

"Itu bun... Jisung gak punya hp, hehe"

Jaemin terdiam, ia merasa kasian pada anak yang berada di sampingnya ini. Mungkin Jaemin berniat akan membelikan Jisung hp

"Udah lah kok jadi tegang gini, ayo mendingan Chenle sama Jisung bantuin mamah sama buna buat bikin makan malam"

"OKE MAMAH!" jawab keduanya bersamaan.

***

Suara mobil terdengar dari arah pekarangan rumah, sudah dipastikan bahwa itu adalah Mark dan Jeno yang sudah pulang dari kantor.

Keduanya memasuki rumah dengan orang asing yang berada di belakang mereka.

"YEYY! AYAH UDAH PULANG," teriaknya girang dan langsung menerjang sang ayah.

Untung dengan sigap Mark memasukkan Chenle kedalam pelukan hangatnya.

"Loh, Le? Ngeri amat muka mu, om kira dikit doang lebamnya" shock Jeno selebihnya shick shack shock.

"Ini gara-gara karyawan om," adu Chenle dan tak sengaja matanya menangkap sosok yang sangat ia kenal.

"NAH! ITU DIA OM ORANGNYA!" tunjuk nya ke orang yang berada di belakang Jeno.

"Iya tau, ayah mu udah cerita. Oh ya, buna mana?"

"Ada di dapur sama mamah lagi masak di dapur"

"Oh yaudah kalau gitu. Le, sekalian suruh mamah buatin minum buat tamu kita"

"Okeee ayah"

Dengan cepat chenle berlari meninggalkan mereka.

***

"LOH? DIA UDAH PULANG? KENAPA GAK KASIH TAU AKU? DIA BELUM KU JAMBAK!" ucap Haechan dengan nada tinggi. Mereka semua yang ada di meja makan langsung menutup kedua telinga mereka masing-masing.

"Chan, plis makan dulu baru tantrum nya ya?" ucap Jaemin, bahaya nanti kalau sosok Haechan ini tantrum sekarang.

"Is iya iya, oh ya anak gue kemana satu?" tanya Haechan sambil melihat kesana kemarin mencari keberadaan Jisung.

Jeno yang mendengar perkataan Haechan meresa kebingungan. Anak? Bukannya anaknya cuma Chenle?

"Chan, anak lo kan cuman Chenle, terus yang lo maksud siapa?" tanya Jeno dengan mimik wajahnya yang tampak kebingungan.

"Nah itu dia, Jisung sini!" panggilnya. Jisung yang baru saja keluar dari kamar mandi kini langsung ikut bergabung.

Jeno yang melihat Jisung merasa seperti ada ikatan batin seperti antara anak dan ayah.
















Sorry banget ceritanya ku rombak habis-habisan 😭🙏

Karena aku rasa banyak banget fail nya gak sihh??😔

Kalau sekarang mah agak mendingan 👽

Oh ya kalau judulnya agak gak masuk sama jalan ceritanya maklumi aja lah ya, uda ngantuk coyy jadinya males mikir

Jung Jisung (Revisi)Where stories live. Discover now