32. Memusuhi Pacar & Penculikan

14K 757 30
                                    

Arzanka Arrion Gracio

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arzanka Arrion Gracio

"Sa!" Arrion memanggil Bellissa yang baru saja berbalik arah saat melihat dirinya. Mengabaikan siswa-siswi lain di koridor yang menjadikannya pusat perhatian dan penasaran melihat tingkah keduanya, Arrion mengejar Bellissa.

Meninggalkan Althaf, Andra, dan melewati kedua teman Bellissa yang juga ditinggalkan oleh pacarnya itu.

Selama tiga hari ini Bellissa benar-benar mengabaikan dan menjauhi Arrion. Yang membuat cowok itu kelabakan dan uring-uringan. Arrion berusaha keras menemui dan mencari perhatian dari Bellissa. Namun, Bellissa cukup teguh menepati ucapannya.

Saat akan berpapasan seperti barusan, Bellissa akan langsung berbalik arah. Saat Arrion menghampirinya untuk semeja di kantin, Bellissa akan langsung mencari meja lain. Saat Arrion mengunjunginya ke kelas dan duduk disampingnya, Bellissa akan langsung memasang earphone di telinga dan meraih novel dari kolong meja. Saat Bellissa sedang bercerita dan tertawa bersama kedua temannya lalu Arrion muncul di hadapannya, tawa Bellissa akan langsung memudar dan terlihat kesal. Dan saat Arrion menunggunya di depan kelas saat pulang sekolah, Bellissa akan mengabaikan atau melewatinya begitu saja.

Bellissa berdecak saat menoleh kebelakang melihat Arrion mengikutinya. Cewek itu akhirnya memilih masuk ke toilet. Memberikan pelototan kesal dan penuh peringatan sebelum menutup pintu karena cowok itu terlihat ingin ikut meringsek masuk.

Tidak ada yang Bellissa lakukan didalam toilet karena sebelumnya dia memang tidak punya tujuan ketempat ini. Bellissa hanya berkaca, sebelum salah satu dari bilik toilet terbuka Bellissa pura-pura mencuci tangannya.

Kemudian menarik napas panjang setelah merapikan penampilannya. Berharap Arrion sudah pergi, Bellissa keluar dari toilet. Dia harus ke kantin menyusul Zarra dan Naura.

"Isssh ..." Bellissa menghentakkan kaki kesal, namun di dalam hatinya ada sedikit rasa senang. Melihat Arrion berdiri menyandar pada tembok dengan kedua tangan didalam saku celana. Setia menunggunya.

Bellissa menghela napas lalu berusaha melewati Arrion seolah tidak peduli. Namun tanpa terduga, Arrion menarik pergelangan tangannya. Membuat langkah Bellissa mundur dan menabrak tubuh cowok itu.

Sesaat tubuh Bellissa menegang saat merasakan Arrion memeluknya dari belakang.

"Lepas!" ucap Bellissa terdengar tegas. Namun, kontras dengan tubuhnya yang hanya diam. Tidak melakukan penolakan atau berontak menyingkirkan kedua tangan Arrion yang berada tepat diperutnya.

Bellissa membuang napas dengan mengembungkan pipi. Lalu menggigit bibir guna mengulum senyum saat Arrion justru mengeratkan pelukan.

"Lepas atau--"

"Diam atau aku cium!" potong Arrion, menikung ancaman.

Ada senyuman samar dibibir Bellissa, sebelum jemarinya berusaha menyingkirkan tangan Arrion dari perutnya dan berucap dengan suara yang direncanakan terdengar jutek. "Lepas, nanti ada yang liat, Arrion."

PRICELESSWhere stories live. Discover now