First

285 3 0
                                    

"Anjir, ganteng banget nih sumpah Kay.." seru Nayla dengan suara lantang yang tengah duduk di selasar ruang kelas 12 sambil menunggu antrian vaksin dosis ketiga.

Seluruh mata orang yang sedang mengantri langsung menyorot dengan tajam kearah Nayla dan Kayla secara bersamaan.

"Ih apaan sih Nay, lihat tu pada liatin kita gitu" bisik Kayla dengan nada pelan.

"Lihat deh." Nayla menunjukkan ponselnya yang menampilkan sosok seseorang lelaki yang bagi mereka tidak asing itu.

"Perasaan gue udah follow akun ini lama deh, tapi kenapa baru sekarang dia memposting foto dengan gagah seperti ini?" Tanya Nayla yang membuyarkan fokus Kayla.

"Bentar deh ini bukannya anak paskib dulu yang lo follow itu deh" ucap Kayla sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan mengingat ingat menggunakan otak kecilnya yang lebih kecil daripada sebiji jagung itu.

"Keknya ini anak sekolah sebelah deh, soalnya aku pernah liat dia waktu itu di lampu merah sama cewe" lamunan Nayla tersadar setelah mendengar perkataan sahabatnya itu.

"Liat lagi itu kan ada captionnya 'full senyum', coba bales story itu gini full senyum kan ujian dah selesai gituu" semangat Kayla dengan senyum sumringah.

"Lah tumben tu otak bisa jalan juga, kirain lo cuma bisa mikirin Ardhan terus cinta dalam diam cielahh keren amatt" Kayla tanpa aba aba menonyor kepala Nayla dengan penuh emosi.

Tanpa banyak kata Nayla pun mengetik dengan lihainya kata yang diucapkan Kayla sebelumnya.

Nayla dan Kayla bersahabat sejak mereka memasuki sekolah menengah atas. Walaupun belum lama namun persahabatan mereka sudah seperti kembar terlebih nama mereka tak berbeda jauh, dan sering dikira kembar. Pemikiran kita juga sama, sama sama tolol. Apa yang Nayla lihat dengan sekali kedip Kayla mengerti apa maksutnya. Mereka telah menggunakan aplikasi telepati sejak 2 tahun yang lalu dan sangat rekomended terlalu ramah bintang 9.

Nayla keluar ruang kelas yang ramai dengan orang silih berganti mendapatkan suntikan vaksin.

"Eh lo kok ngantri lagi sih Kay?" Nayla menjumpai Kayla di selasar kelas dengan tatapan sayu.

"Iyanih anjir tau ga aku tadi tu cuma pergi ke toilet bentar kursiku malah ditempati orang anjirr" gelak tawa Nayla pun pecah dan dia labgsung berpamitan untuk kembali. Nayla pergi untuk kembali ke kos yang telah ia tempati 2 tahun lalu.

Ya benar, Nayla memutuskan untuk tinggal di kos karena jarak rumahnya yang cukup jauh sekitar 25 km, dan sekolah Nayla berada di kota Jogja sedangkan rumahnya berada di desa dan harus melewati hutan lebat untuk sampai dikota.

Nah katanya tak kenal maka tak sayang, ih saae nih,, kenalin nih namaku Nayla Salsa Adinda panggilanku Nay atau Nayla terserah mau sayang juga boleh. Aku sekolah di SMK Adiyasa.

Kok SMK? Bukan SMA? Ya suka suka autor dong ahahah

Aku kelas 12 semester 2 lebih tepatnya sebelum vaksin ketiga adalah ujian terakhirku di sekolah menengah atas ini. Dan rencananya sih mau lanjut kuliah jika tuhan mengijinkan.

Apa boleh buat aku tidak lolos SNMPTN dan aku harus mengikuti SBMPTN sungguh sangat tidak mengenakkan ketika teman teman hampir 50% lolos dan aku? Huhu menangis dipojokan.

Pasti kalian bertanya tanya, SMK kok banyak yang minat kuliah?

Dan jawabannya iya begitu karena sekolahku termasuk sekolah SMK yang basicnya malah kaya SMA dan jangan salah sekolahku cukup terkenal dengan sebutan sekolah terbaik SMK oleh karena itu banyak yang lolos seleksi jalur nilai itu.

Cukup deh ceritanya nanti gajadi cerita nih malah ngomongin sekolah.

Aku menyebrang jalan raya sebelum melewati gang kecil di dekat SMA Adiyasa dan yah sekolah kita berhadapan. Aku berjalan dengan tas yang berada dipundak sisi kanan karena lenganku kiri sulit untuk digerakkan.

NARENDRAWhere stories live. Discover now