20

40.5K 3.3K 29
                                    

Mora menatap datar pemandangan yang berada di depannya, lantas gunanya dia datang kesini apa? Mau pamer kemesraan gitu?

"Tolong ya, pak, buk. Tahu tempat!"

Samuel menatap putrinya yang juga menatap dirinya dengan datar. "Kenapa?"

Mora menyipitkan matanya, bibirnya maju beberapa senti. "Ngapain nyuruh Mora buat datang ke kantor kalau kalian berdua mau mesra-mesraan disini!! Mau pamer sama Mora karena Mora gak ada pasangannya?!"

Samuel terkekeh pelan, "tunggu aja. Alexo lagi otw kesini."

"Beneran, dad?" tanya Mora dengan mata yang berbinar.

Mora kan kangen, Alexo kalau di sekolah suka ngartis. Padahal kalau lagi berdua manja banget, sampai Mora menganggapnya baby boy.

"Tapi boong."

Mora cemberut, "daddy usil banget sih! Padahal Mora udah berharap kalau Alexo beneran dateng kesini!"

"Kenapa berharap aku datang kesini? Kangen?"

Mora langsung menoleh saat mendengar suara Alexo. Masyaallah, nikmat mana lagi yang kau dustakan.

Alexo berdiri di depan Mora dengan menggunakan jas, mungkin laki-laki itu habis ada urusan di kantornya.

"Kamu gak sekolah?" tanya Mora.

Alexo duduk di samping Mora, tangannya terulur mencubit kecil hidung tunangannya itu. "Harusnya aku yang tanya kayak gitu, kenapa kamu gak sekolah?"

"Emangnya kenapa kalau aku gak sekolah? Kamu juga gak sekolah."

Alexo gemas juga lama-lama, tunangannya ini sangat tidak mau kalah. "Aku kan ada urusan. Kalau kamu?"

"Aku juga ada urusan!"

Alexo mengangkat alisnya sebelah, "apa?"

Tangan Mora menunjuk Samuel, "daddy suruh anterin makanan ke kantornya. Kalau aku sekolah, nanti daddy kelaparan. Kalau daddy kelaparan, nanti gak ada yang cari uang. Kalau enggak ada yang cari uang, aku mau jajan dari mana?"

Alexo terkekeh geli mendengar pembelaan Mora terhadap dirinya. Alexo yakin, jika yang sebenarnya terjadi adalah Mora yang meminta untuk tidak sekolah hari ini.

"Enak aja kamu nyalahin daddy! Semalam kamu kan yang minta gak sekolah, daddy tanya alasannya kamu jawab malas. Daddy kan hanya berperan sebagai daddy yang baik, makanya daddy turutin kemauan kamu. Kalau kayak gini, daddy gak akan turutin lagi!" kata Samuel bercanda.

"Ih, daddy. Mora kan cuman bercanda. Masa gak mau nurutin permintaan Mora lagi sih? Nanti Mora ngambek loh?!"

Samuel menatap datar putrinya itu, "masalahnya apa? Mau kamu ngambek kek, mau enggak. Nyatanya kalau mau jajan pasti minta sama daddy."

Mora cemberut, menatap daddynya dengan sinis. "Mora gak pernah minta sama daddy yah!! Mora kalau mau jajan suka minta sama mommy, atau kalau enggak, Mora suka minta sama abang."

"Pura-pura lupa! Terus siapa yang minta uang sama daddy buat ngerombak kamarnya dulu?"

Mora mengangkat bahunya acuh, "gak tahu, Mora gak kenal."

Alexo terkekeh melihat perdebatan antara ayah dan anak itu, lucu saja melihatnya. Samuel yang terkenal dingin, ternyata usil dengan putirnya.

Apa mungkin semua orang akan berubah jika menemukan orang yang tepat? Alexo berharap, Mora adalah orang terakhir dalam hidupnya.

"Dad, Alexo izin minjem anaknya ya?"

Samuel mengibaskan tangannya seolah sedang mengusir sesuatu. "Bawa aja, gak usah dibalikin sekalian. Beban soalnya."

Extra Love Story Where stories live. Discover now