14. Hati yang Patah

172 3 0
                                    

Ranu menggeser tombol hijau panggilan di ponselnya. Ia menempelkan benda pipih tersebut ke telinga sembari matanya fokus menatap pintu toilet. Hatinya risau, berharap Raline baik-baik saja.

"Halo?"

Suara disebrang panggilan terdengar, "Cepat katakan, aku tidak punya banyak waktu."

"Mr. Zander, ada yang ingin bicara denganmu. Ini penting."

Dahi Ranu berkerut mendengar nada bicara Jay tak seperti biasanya. Tak lama setelah hening, suara barinton yang tak asing di rungunya memanggil.

"Menikmati bulan madumu, Mr. Zander?"

"Adyan?," Ranu terkejut.

Disebrang sana, Pemilik suara yang diketahui bernama Adyan itu terkekeh, "Aku tidak percaya kau akan memblokir nomorku. Jadi aku minta bantuan sekretarismu itu. Kupikir ada mendesak yang harus kita diskusikan.... terkait kepemilikkan Zander Corp."

Mata Ranu membulat penuh. 'tidak mungkin'

"hahaha... sayang sekali aku tidak ada disana untuk melihat ekspresi terkejutmu. Tapi ya sudahlah, aku juga tidak tertarik. Ngomong-ngomong apa yang akan terjadi jika dunia tahu ternyata Zander corp, perusahaan real estate yang agung itu selama ini menipu mereka, hm?"

Firasat buruknya ternyata benar. Rahasia perusahaan yang selama ini ia tutup rapat rapat telah bocor. Adyan pasti mengirimkan seseorang untuk mencari celah kejatuhan Zander corp.

"Bagaimana Mr. Zander? Tertarik untuk datang dan membicarakan masalah ini? Aku mungkin akan tutup mulut jika kau memberikan tawaran menarik."

Ranu menggeram, matanya memejam dan giginya bergemeretak. "Apa maumu?!"

"Datang dan temui aku dalam satu jam. Aku akan memberi tahu apa mauku saat kau sampai. Terlambat sedetik saja berita ini akan langsung terbit dan kupastikan menjadi trending dimana-mana."

Tut

Sambungan diputus secara sepihak. Ranu mengeratkan rahangnya sebelum kemudian berlalu pergi.

-R&R-

Sementara itu, di dalam toilet, Raline berjalan mondar-mandir di depan cermin. Setelah berhasil mengeluarkan seluruh isi perut, kepalanya kini dipenuhi oleh berbagai spekulasi. Ia mulai menyadari setiap keanehan yang terjadi pada dirinya. Mulai dari merasa nafsu seksualnya melejit, sering mual dan kelaparan, menjadi sangat emosional, dan merasa selalu kecanduan dengan aroma tubuh Ranu. Oh ya, jangan lupakan tadi saat ia tiba tiba sangat menggemari es krim rasa coklat yang notabene adalah favorit Ranu.

If Something Happens I Love You: THE UNFORGIVABLE MISTAKEWhere stories live. Discover now