04 - Stressed

31.2K 2.4K 59
                                    

Ada satu chapter lagi yang tersedia, kalau vote di bab 3 udah 100, bakal aku update chapernya.

Instagram: @lovely_kakra

Tidak terjadi sesuatu dengan kandungannya yang membuat saat ini Liliana bisa bernapas dengan lega, hanya saja dirinya disarankan untuk dirawat di rumah sakit selama beberapa hari untuk memastikan bahwa kandungannya benar-benar baik-baik saja.

Sejujurnya tanpa diminta oleh dokter Liliana akan tetap meminta dirawat. Ia sangat khawatir dengan janinnya sebab dorongan kuat pada dirinya yang dilakukan oleh Velia. Ia harus memastikan bahwa semuanya akan baik-baik saja karena saat ini hanya janin yang dikandungnyalah yang dirinya punya di dunia ini.

Semua orang telah mengkhianatinya, baik Felix maupun ayahnya, satu-satunya orang yang dirinya punya selama ini.

Liliana menyandarkan punggungnya, saat ini dirinya tengah berbaring di ranjang rumah sakit. Kedua tangannya mengelus lembut perutnya yang masih sedikit terasa sakit, pandangannya lurus ke depan. Tiba-tiba saja dirinya merasa sangat sedih, kalimat yang Velia katakan beberapa jam yang lalu terngiang-ngiang di kepala, sangat mengusiknya sekali.

Benarkah apa yang terjadi kepadanya saat ini adalah sebuah karma?

Liliana jadi mengingat dosa-dosanya selama ini, memang benar kalimat-kalimat yang Velia katakan, Liliana mencuri Felix dari Velia, kemudian dengan kekuasaannya membuat Felix menikahinya.

Liliana sangat mencintai Felix, dari dulu, orang-orang bahkan mengatakan bahwa cinta Liliana kepada Felix bukanlah cinta, melainkan hanyalah obsesi saja.

Dari dulu Felix memang tidak pernah menyukainya, bahkan mungkin pria itu jijik terhadapnya. Sebab hanya karena Felix menolongnya saat tenggelam di kolam renang sekolah, Liliana langsung mengejar pria itu.

Karena bagi Liliana, Felix itu adalah penyelamatnya, kalau Felix tidak menyelamatkannya, memberikannya pertolongan pertama, Liliana mungkin sekarang sudah tidak ada di dunia.

Felix juga sangat tampan dan cerdas, menjabat sebagai ketua osis juga kapten basket, Felix begitu sempurna kala itu hingga membuat Liliana benar-benar jatuh cinta. Penolakan Felix juga membuat Liliana justru semakin bersemangat menaklukan pria itu. Namun tentu Felix tidak pernah meliriknya, Felix hanya mencintai Velia si gadis sederhana.

Hingga akhirnya Liliana menyerah mengejar Felix dengan cara yang baik-baik, pria itu selalu menolak kasar dirinya hingga ia merasa harga dirinya telah dilukai. Di usia mereka yang ke 24 tiga tahun yang lalu, Liliana memaksa sang ayah suapaya menjodohkan dirinya dengan Felix.

Hal itu bukan perkara yang sulit untuk ayah Liliana. Ayah yang sangat menyayangi putri semata wayangnya tersebut mengancam keluarga Felix suapaya Felix mau menikahi Liliana, ayah Liliana mengancam akan memutus kerjasama perusahaan mereka kalau keluarga Felix tidak menuruti keinginannya, sebaliknya jika mereka mau menikahkan Felix dengan Liliana maka perusahaan mereka akan terjamin, dan pada akhirnya Liliana memiliki Felix, tetapi tidak dengan cinta pria itu.

Liliana tidak pernah mendapatkan cinta maupun kasih sayang dari Felix selama tiga tahun pernikahan mereka. Saat menghamilinya, asumsi Velia beberapa jam yang lalu tidak benar, Liliana dalam keadaan sadar sesadar-sadarnya saat Felix menyentuhnya, Felix memang benar-benar menyentuhnya, hanya saja pria itu dalam keadaan mabuk.

Liliana menarik napas yang terasa sesak mengingat kejadian tersebut, seperti ada tangan tak kasat mata yang meremas dadanya mengingat kenyataan bahwa Felix sudi menyentuhnya hanya dalam keadaan tidak sadar. Namun yang lebih bodoh adalah dirinya sendiri, ia justru sangat senang Felix menyentuhnya meski tahu Felix dalam keadaan yang tidak sadar.

Liliana mengakui kebodohannya, tetapi tidak menyesali kejadian tersebut. Liliana masih berharap Felix bisa mencintainya setelah menyentuhnya, tetapi tentu saja harpannya itu mustahil. Bukan semakin dekat, setelah kejadian itu Felix justru semakin dingin terhadapnya.

Bulir bening mulai berlomba-lomba keluar dari indra penglihatan Liliana, diikuti isakan yang keluar dari bibirnya. Untuk pertama kalinya Liliana menangisi nasibnya yang sangat buruk. Semua orang mengkhianatinya ... sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa, rasanya ia tidak sanggup jika harus berhadapan dengan Felix serta ayah dan semuanya. Ia merasa malu sebab di sini hanya dirinya yang tidak tahu apa-apa.

Ia sibuk dengan Felix, berusaha menyingkirkan apa pun yang mengganggunya hingga tidak sadar ada banyak hal yang dirinya lewati. Semua orang pasti tengah menertawakannya saat ini.

Liliana mengusap kedua pipinya yang dibanjiri air mata saat benda pintar yang terletak di meja sebelah ranjangnya berbunyi nyaring. Liliana meraih benda tersebut dan membuka sebuah pesan yang baru saja masuk, pesan dari Velia. Entah apa yang wanita itu kembali kirimkan.

Mau tak mau Liliana membuka pesan tersebut yang berisi sebuah video, ia kemudian menyaksikannya. Video berdurasi lima belas detik tersebut menampilkan sosok Velia dan Felix, dilihat dari latarnya mereka tengah berada di apartemen Velia, perempuan itu terdengar merengek kesakitan, kemudian terdengar suara Felix yang membuat suasana hati Liliana semakin buruk.

"Aku bersumpah akan membalas Liliana jika kamu terus menangis seperti ini!"

Setelah itu Felix meniup kening Velia yang terluka parah karena perbuatannya kemudian mengecupnya, keduanya terdengar tertawa ringan seolah tidak memiliki beban. Di video tersebut Felix juga terlihat sangat bahagia dengan kedua sudut bibir yang selalu tersungging ke atas, berbanding terbalik saat terakhir Liliana melihatnya pagi tadi, pria itu bersikap dingin dan hanya melontarkan kata-kata menyakitkan untuknya.

Benda dalam genggamannya kembali berbunyi, perempuan itu kembali mengiriminya pesan.

Aku tahu kamu adalah orang yang paling egois, tetapi kali ini saja pikirkan kebahagiaan Felix. Tolong ceraikan Felix, karena dia hanya bahagia denganku

Air mata tidak bisa dibendung kembali. Liliana terisak setelah membaca pesan tersebut. Suasana hatinya semakin hancur dengan rasa sesak di dada yang semakin parah. Semua yang terjadi dari semalam, fakta yang baru diketahuinya, dan pesan Velia benar-benar membuat isi kepala Liliana terasa penuh.

Tidak pernah selama 27 tahun dirinya hidup merasa setertekan ini, dan yang bisa dirinya lakukan hanyalah menangis.

After GoodbyeWhere stories live. Discover now