●ANGKASA 11 ✅️

54 7 2
                                    

HAPPY READING!
.
.
.
.
.


Sebagian anggota FdM yang melanggar aturan sudah terkapar tak berdaya. Juga Natan yang sudah menghilang dari lapangan basket.

Raraa berjalan ketoilet yang lumayan sepi. Karna toilet yang biasanya sangat ramai dan antri. Setelah selesai dengan kegiatannya Raraa keluar dari toilet. Manik Raraa tak sengaja bertemu dengan manik coklat yang dulu selalu ada mengisi hari-hari Raraa.

Raraa terkejut saat laki-laki itu menarik tangan Raraa pelan kekursi-kursi yang sudah tak terpakai digudang belakang sekolah ini.

"Ngapain kesini?" ,tanya Raraa.

"Emang gaboleh kangen sama mantan?" ,tanya Langit.

Laki-laki itu adalah Langit. Ntah apa yang membawa Langit datang ke Anjayani lagi.
"Gatau." ,ucap Raraa.

"Udah dapat pengganti gue?" ,tanya Langit.

Raraa menyiapkan hatinya sesaat sebelum menjawab.
"Udah." ,ucap Raraa mantap.

"Siapa? Anak sini?" ,tanya Langit.
Ada gemuruh hati yang berusaha Langit tahan.

"Iya." ,ucap Raraa.

"Lo baru sekolah disini seminggu Raa. Yakin dia orangnya?" ,tanya Langit.

Cukup!

Raraa berdiri dari duduknya.
"Ada ngak setelah lo, itu bukan urusan lo Langit. Lo kenapa sih datang lagi? Kan lo yang minta gue lupain. Oke fine! Gue turutin." ,ucap Raraa.

Langit terkekeh sesaat.
"Semurah itu ya Raa?" ,ucap Langit.

Plakk!

"Kalo bisa waktu diputar. Lo bakal liat siapa yang murah gue atau lo! Yang harus lo tau, gue ngak pernah mencari pengganti lo hanya saja semesta selalu mendatangkan orang-orang baik seperti lo yang buat gue selalu stuck hanya di lo. Sekarang lo bisa pergi." ,tekan Raraa.

Langit memegang pipinya kebas akibat tamparan Raraa. Bisa Langit lihat ada air mata yang tertahan dimata Raraa.

Langit pergi meninggalkan Raraa tanpa sepatah katapun. Raraa menatap punggung Langit yang mulai menghilang.

"Lo salah satu penyemangat gue Langit. Tapi, lo juga penghancur terhebat gue." ,ucap Raraa memejamkan matanya pelan.

"Jangan nangis Raraa." ,ucap seseorang.
Raraa menghapus air matanya kasar, menoleh kebelakang menatap Angkasa yang sudah ada ntah sejak kapan.

Angkasa menarik Raraa kedalam pelukannya. Mengusap surai panjang Raraa pelan, bisa Angkasa rasakan bahu Raraa kembali bergetar dan suara isakan yang berusaha Raraa redam.

Angkasa yakin sesuatu yang dilepaskan secara terpaksa, sakitnya tidak pernah sederhana.

*****

Raraa dan Angkasa kini berada dihamparan rumput yang ada dibelakang sekolah dekat dengan rawa-rawa saat awal mereka MOS.

"Gimana perasaan lo? Udah tenang?" ,tanya Angkasa.

Angkasa or Vanara [New Version]✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang