25.

17.6K 1.8K 25
                                    

•Selamat Membaca•
~part 25~



Musim dingin sudah menerpa selama dua bulan ini diseluruh dunia, manusia ataupun immortal.
Keadaan mulai membaik setelah menghilangnya bangsa Demon, rakyat yang disekap sudah kembali kerumah mereka masing-masing.

Sudah dua bulan sejak Nayra kembali ke istana, ia bahkan sudah bisa mengendalikan kekuatannya, Talita memang selalu mengunjunginya setiap saat. Para penyihir kini hidup dengan damai dan bahagia, tanpa rasa takut akan apapun.

Nayra yang sedang bercengkerama diluar istana, duduk bersama para rakyat yang membuat api unggun di alun-alun kota.

"Sayang" Panggil Arthur, semua orang sentak berdiri dan membungkuk memberikan hormat.

"Kau akan kedinginan diluar sini," ucap Arthur sambil membelai pucuk kepala Nayra.

"Kau tidak lihat aku seperti gumpalan kain?mereka semua memberikan mantelnya padaku. Bahkan anginpun tidak bisa menembus dan menyentuh tubuhku" jawab Nayra sambil memperlihatkan berapa lapis mantel yang ia gunakan, semua orang hanya tertawa gemas melihat tingkah Luna mereka.

"Ikuti aku, ada yang ingin aku tunjukan padamu." Arthur langsung berganti shift dengan Alan, mereka semua langsung tertunduk hormat pada sang Alpha.

Nayra melepaskan beberapa mantel yang ia gunakan, tersisa hanya dua mantel yang masih menempel pada tubuhnya.
Alan membungkukan tubuhnya agar Nayra dengan mudah naik diatas punggungnya, dengan cepat dan hati-hati Alan berlari kencang meninggalkan kerumunan. Setelah beberapa menit, ia telah sampai di tempat tujuan, Arthur kembali mengambil alih tubuhnya.

"Kau sudah mempersiapkan ini?" Tanya Nayra, ia sangat kagum dengan tempat yang sedang ia pijak. Ini di ujung tebing yang sedang tertutupi salju, namun hanya ada satu pohon yang masih setia dengan warna hijaunya. Dibawah pohon itu sudah berdiri tenda transparant dan beberapa lampu hias, ada selimut tebal dan juga beberapa bantal.

Dari atas tebing itu terlihat Red Moon Pack yang dikelilingi hutan lebat yang tertutup salju.

"Sebentar lagi aurora akan muncul, dan ini tempat favorite ku." Sambil memeluk Nayra dari belakang, Arthur berusaha menghangatkan istrinya.

"Ayo sayang kita di tenda saja, disini terlalu dingin."

Mereka menunggu saat-saat aurora muncul, Nayra yang berada dipelukan hangat suaminya dan Arthur yang selalu mengelus lembut perut besar Nayra.
Tak lama menunggu, fenomena yang mereka nantikan mulai terlihat.

"Wow itu sangat indah Arthur," ucap Nayra dengan mata yang bebinar-binar

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Wow itu sangat indah Arthur," ucap Nayra dengan mata yang bebinar-binar.

"Kau lebih indah untuk di pandang sayang" goda Arthur.

"Kau selalu berlebihan" ketus Nayra dengan mencubit perut Arthur.

"Tiga hari lagi pernikahan Bella dan Jake, adikmu terlihat sangat bahagia Arthur."

Mysterious MateHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin