Tiap kali Azizah melihat dia, hanya senyum yang bisa terbit dari bibirnya. Meski tak pernah saling menatap, cowok itu berhasil membuat Azizah tak ingin memandang orang lain lagi. Pertemuan tak sengaja yang mungkin hanya diingat Azizah menjadi awal d...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
➥➥➥
Pagi yang cerah di hari senin terdapat seorang gadis cantik sedang bersiap-siap untuk berangkat kesekolah. Ini hari pertamanya dari sekian lamanya menghadapi libur semester. Gadis itu tampak begitu bersemangat dan antusias
Selesai bersiap-siap gadis itu memutuskan keluar dari kamarnya, karena ingin sarapan bersama keluarganya sebelum berangkat kesekolah
Setelah sampai di meja makan terdapat seluruh keluarganya sedang berkumpul untuk sarapan, tidak banyak hanya ada bunda dan ayahnya saja
"Assalamu'alaikum pagi bunda, ayah!" sapa gadis cantik itu kepada kedua orang tuanya dengan senyum manis yang dimiliki
"Waalaikumsalam!" jawab mereka serentak bersamaan dengan tatapan tidak suka menatap Azizah
"Hari ini kamu sarapan roti saja, jangan yang lain. Saya tidak sudih kalau kamu makan enak hari ini. Kalau nilai kamu udah baik, baru saya akan mengizinkan kamu makan hidangan yang mbak Indri buat," peringatan Aminah kepada Azizah
"Iya bunda," Azizah berjalan mendekati meja makan sambil memegang perutnya yang sudah begitu kelaparan
Azizah mengambil sehelai roti tampa di baluti apa-apa, Azizah mulai makan. Terbesit rasa sakit di hati kecilnya karena begitu banyak makanan yang di sediakan oleh pelayanan tapi hanya sehelai roti saja yang di izinkan untuk Ia makan.
Azizah mengambil kembali beberapa lembar roti untuk Ia jadikan bekal untuk dibawa kesekolah.
"Ayah, bunda. Aku pamit ke sekolah dulu Assalamu'alaikum," Azizah berpamitan kepada orang tuanya tapi baru saja Ia ingin mencium punggung tangan Aminah, dengan cepat wanita itu menarik kembali tangannya hingga Azizah hanya mencium telapak tangannya sendiri.
Perilaku yang di lakukan Aminah kembali terulang oleh Hamzah. Azizah menunduk tidak berani menatap kedua orang tuanya, yang perlahan-lahan duduk di meja makan menikmati beraneka ragam masakan enak
"Bunda Ayah Ziza bengkat..." lirih Azizah baru saja Ia melangkah meninggal kan meja makan tapi tiba-tiba suara berat milik Hamzah menghentikan langkahnya
"Saya harap nilai kamu semester ini lebih bagus dari semester lalu...." tegas Hamzah
"SAYA NGGAK MAU PUNYA ANAK YANG BODOH DAN TIDAK BERGUNA. SAYA MALU MEMPUNYAI ANAK SEPERTI KAMU YANG HANYA BISA MEMPERMALUKAN KELUARGA SAYA!" Lanjut Hamzah dengan nada bentak
"I-iya Ayah, Ziza janji belajar lebih giat lagi supaya Ziza bisa dapat nilai yang bagus di semester kali ini. Mohon doakan Ziza Bunda, Ayah," lirih Azizah
