Part 5 - Unjuk Taring 3

139K 6.6K 952
                                    

Nulis cerita yang diulang2 itu bener2 butuh ketelatenan. 2 kali nulis cerita anniv erfan fiandra n pertunangan Fianer egar bener2 q udah bosen. makanya, aku sabar2in nih bikin part ini. rasanya tuh udah lega banget update ini cerita.

berharap masih bisa mempertahankan feel. tapi ga begitu yakin.

tapi kalo nunggu feel dateng, jelas bakalan lama banget. aku sadar, semakin aku nunda tulisan ini, feel akan makin jauh karena lupa.

jadi, aku harap kalian menikmati part ini walaupun pendek. ini belum ending. masih ada beberapa part lagi. thanks before.

oh ya, bagi yang pesen you sama she, buku bakal dikirim tgl 18 untuk 100 pembelian pertama. dan sisanya bakal di kirim serentak tgl 20.

open po ke 2 aku buka mulai tgl 21 April -25 April.

bisa menghubungi fb-ku : Inneke Eko Yuditasari atau kalau mau lewat wattpad PM aja ya. biar aku ngeceknya gampang. cz kemaren banyak yg belum sempet aku respon karena aku ga sempet lihat ke mana2 selain fb sama PM. maaf2.

—————————————————————————————————————————-

         Vegar rama pov

            Aku sudah melangkah sejauh ini. Hanya untuk mendapatkannya kembali. Tak banyak yang bisa aku tawarkan padanya. Aku tak bisa menjamin apa dia akan bahagia hidup denganku atau dia jauh lebih menderita bersamaku.

            Aku hanya tahu, enam tahun ini aku tak bisa hidup tanpanya.

            Rasanya lelah sekali, berusaha tanpa henti. Menatapnya lagi, melihat lukanya, menyadari dia kelelahan menanggung kesedihan, aku tahu aku tak jauh berbeda.

            Kami berjalan sendiri-sendiri. Bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Seolah kami bisa melupakan satu sama lain dan hidup senormal seharusnya.

            Tapi dari awal aku tidak berniat untuk menyerah pada hubungan kami. Aku tidak bermaksud untuk melepaskannya untuk kedua kali. Kalau boleh aku meminta, aku hanya menginginkan hidupku kembali.

            Aku ingin semua kembali seperti sedia kala. Aku ingin ada dia di hidupku. Seberapapun susahnya jalan itu, aku tidak peduli. Bahkan jika aku kehilangan tangan dan kaki, yang penting hidupku normal lagi.

            Jujur aku sudah tak ingin apa-apa. Hanya melihatnya tertawa ... hanya melihatnya bahagia. Hanya ingin melihatnya, ada di sampingnya, memeluknya, menjaganya.

            Rasanya sesak sekali. Dadaku selalu sesak selama enam tahun ini. Selalu bertanya-tanya, sedang apa wanita itu di sana? Apa dia sudah melupakanku? Apa aku masih ada harganya di matanya? Apa aku terlambat?

            Aku khawatir tidak bisa di sampingnya walaupun aku sangat ingin. Aku takut dia sudah melupakanku, dan di sini aku selalu mengingatnya. Bahkan saat aku tertidur pun selalu ada dia. Aku takut, bukan aku yang membuatnya tersenyum lagi. Aku takut aku sudah terlambat dan dia tak menginginkanku lagi.

            Ann ... kamu tahu, menatapmu lagi seperti ini membuat hatiku hangat. Setidaknya, sesak itu terangkat. Aku tidak pernah tahu aku membutuhkanmu hingga hampir gila.

Kalau kamu sudah tidak menyukiku lagi, tidak mengapa. Aku akan berusaha lebih keras. Aku akan terus mengejarmu, karena aku tahu, aku tidak bisa hidup seperti mayat hidup lebih lama lagi.

            Aku membutuhkanmu ... aku ingin hidup denganmu.

—-

            Fianer pov

She (Fianer) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang