🌿 PROLOG

432 50 32
                                    

Satu lagi korban tumbang ketika timah panas tepat mengenai kepalanya. Tubuh berlumuran darah terkulai lemas di atas lantai dengan tubuh kaku lainnya.

"Don't kill everyone. kita perlu satu orang untuk diintrogasi" suara datar menyapa di tengah hujan lebat di luar gedung.

"Persetanan. mereka yang mendekat akan ku bunuh" balas sosok di sampingnya tanpa melihat.

Pria berambut kelam dan mint itu hanya diam memandangi sang kakak yang sibuk mengisi ulang senjata di tangannya. Tanpa mereka sadari satu tubuh tiba-tiba bangkit dengan darah yang masih mengalir deras.

Segenap tenaga ia mengangkat pistol. Dendamnya memuncak dengan nafsu untuk membunuh setidaknya salah satu dari sepasang saudara itu.

"Brengsek! MATI SANA!!"




DOR!

Belum sempat pria asing itu melepaskan peluru. Ia harus ditimpa lagi dengan tembakan. Si kakak tertawa singkat melihat kelakuan bodoh orang itu.

"Bodoh sekali. ngapain juga teriak-teriak" ucapnya dingin dengan seringai kecil.

Drtt.... drttt...

Earphone di telinga kedua kakak adik tersebut sedikit bergetar. Mereka sama-sama menerima panggilan dari rekan mereka.

"Yuichirou-san, Muichirou-san. kami sudah menemukan Lysithea-sama" suara dari sebrang sana terdengar jelas.

"Good. bawa dia kembali ke helikopter" Yuichirou membalas

"Hati-hati Tanjirou. masih banyak orang-orang brengsek di gedung ini" tambah Muichirou.

"Ha'i! oh, Rengoku-san juga meminta kalian kembali. misi ini sudah berakhir"

"Five minutes" ujar Yuichirou tiba-tiba. Tentu saja Tanjirou tak mengerti maksud ucapan itu.

"Tunggu kami dalam lima menit" Muichirou memperjelas kata-kata kembarannya.

Komunikasi berakhir setelahnya. Muichirou hanya diam memandangi kembarannya itu. Yuichirou sendiri tengah menunduk memeriksakan jejak sepatu di atas lantai.

"Kita harus kembali" Muichirou berucap.

"Belum" balas Yuichirou. Pemuda berusia delapan belas tahun tersebut bangkit lalu mengikuti jejak asing yang ia lihat.

Muichirou mendesah pasrah mengikutinya. Mereka semakin jauh dari titik kumpul. Dan Yuichirou masih belum berhenti juga.

"What are you looking for?" Muichirou lagi-lagi bertanya. Namun Yuichirou mengabaikannya.

Tepat ketika mereka berada di belokan. Dua pasang mata seiras itu sama-sama melihat sosok laki-laki dengan sebuah tas selempang yang cukup besar. Pria tua itu ikut menatap ke si kembar. Hanya dalam tiga detik, Yuichirou mengangkatnya senjatanya.

"No!!" Muichirou membuat tangan Yuichirou merendah hingga peluru senjatanya hanya mengenai ujung kaki laki-laki tersebut. Pak tua itu langsung berlari sekencang mungkin menjauhi keduanya.

"What are you doing?!!" Yuichirou sedikit membentak adiknya emosi.

"Jangan di bunuh bodoh! dia harus diintrogasi dulu" berani bentak, bentak balik lah.

Yuichirou berdecih. Ia berlari mengejar targetnya yang kabur. Muichirou tentu tak tinggal diam, ia mengikuti Yuichirou meskipun kembarannya memang lebih cepat darinya.

Yuichirou keluar dari dari gedung melalui pintu belakang. Derasnya hujan serta minimnya cahaya tak membuat Yuichirou berhenti. Di tengah hujan ia terus mengejar pria yang semakin menjauh itu. Meskipun masuk ke dalam hutan sekali pun, Yuichirou tak juga menyerah.

⸙͎ 𝐌𝐘 𝐌𝐄𝐃𝐈𝐂𝐈𝐍𝐄 。.:* [ T. YUICHIRO ]Where stories live. Discover now