Nahara si Pemilik Malaikat Patah Sayap

3 0 0
                                    

assalamu'alaikum namaku Nahara, seorang gadis desa yang mempunyai banyak mimpi, sekarang aku berusia 22 tahun, aku anak sulung dari dua bersaudara, sejak kecilnya aku bisa digambarkan sering jauh dari kedua orang tua ku, aku tinggal dengan nenek yang tak jauh dari tempat tinggal kedua orang tua ku, saat aku kelas 4 sd neneku meninggal dan aku kembali dengan kedua orang tuaku, aku memang tergolong dengan anak yang agak bandel tapi penyayang, dilihat dari saat sekolah aku sering membulli teman yang agak genitan, yang waktu itu rasanya aku ingin mengubah seluruh dunia menjadi lebih baik, aku suka berteman dan semakin asyik berteman aku selalu terlambat untuk pulang kerumah saat saat magrib berkumandang barulah aku menuju rumah, sesampai dirumah aku selalu kena marah dan dicabuk sampai kaki aku memar sehingga susah untuk dipasangkan kaos kaki, rasanya ingin menangis,, kadang aku merasa kenapa aku diperlakukan seperti ini dan melihat teman teman ku yang lain aku cemburu sejak itulah aku merasa terasing namun aku harus memberikan hal-hal baik dalam pergaulan ku, sepulang sekolah dengan teman-teman aku singgah pada salah satu rumah teman yang memiliki permainan yang bertujuan untuk cuaca sangat terik dan perjalanan kita masih jauh. dengan asyiknya bermain tidak terasa sudah 1 jam, dan tak sadar ternyata ibu ku mendatangiku dan memarahi ku dan langsung membawa pulang sepanjang perjalanan aku marahi dengan kata-katanya, aku sangat merasa malu dan tidak memberikan contoh yang baik sama kawan-kawanku sejak itu semua teman-temanku mengecap kalau ibu ku pemarah, seminggu sudah untuk libur semester, esokan disekolah wali kelas memberikan catatan untuk perlengkapan sekolah yang harus dimiliki murid dan aku setiba dirumah memberikanya pada ibu. hari itu aku sangat sedih karena buku yang aku punya tidak lengkap untuk mata pelajaran lain, aku minta lagi buat nambah buku sama ortu katanya buku nya sudah habis pakai yang ada saja saat itu aku mulai berfikir kenapa aku tidak seperti kawan kawan aku yang hidup kami sama tapi bukunya selalu cukup yaa? aku iri sama mereka, sampai saat aku sekolah di sekolah tingkat pertama ku rasa semakin lama semakin menurun untuk kebutuhan sekolah ku, sampai-sampai aku sisihkan uang jajan untuk membeli satu buah buku dan pasa akhirnya aku juga kena marah dengan guru karena telah menjadikan satu buah buku menjadi beberapa buku mata pelajaran, ya aku mau tidak mau harus menerimanya rasanya aku sudah kebal dan hanya menangis dalam hati, saat dijenjang menengah atas aku masi seperti ini hari awal sekolah aku yang sangat senang memiliki teman baru hari baru suasana baru semua rasanya berubah setelah melihat semua berbaju baru sepatu baru, tas baru, aku iri dengan mereka yang dibenakku hanya terlintas jangan kan sepatu seragamku, untuk buku aja aku gak baru masi yang lama kok, sepatu ku sudah mulai ropek rasanya aku malu untuk berjalan karena beasiswa aku bisa beli sepatu baru hari itu aku sangat bahagia, sementara jilbab , baju pakaian itu sejak sekalas satu smp, walaupun keadaan aku seperti ini satu prinsip yang harus selalu ku pegang aku menyukai bersih dan rapi, dengan seperti ini pakaianku masih terjaga, saat ini aku sudah dibangku kuliah keadaan masi sama, rasanya yang selalu aku jalani membuat aku tangguh namun kadang aku rasa tidak sanggup bila saat meminta uang jajanku harus mendengarkan kata-kata keras dulu, kadang aku rasa iri itu muncul apa cuma aku yang seperti ini yaa, aku ingin seperti mereka yang hidup sederhana tapi mencukupi kebutuhan anak-anaknya aku ingin sekali seperti itu....

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 07, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

nahara si pemilik malaikat patah sayapWhere stories live. Discover now