5. satu ranjang

3.9K 129 28
                                    

Pada keesokan harinya, Krystal masih kepikiran tentang apa yang dibicarakan oleh Austin kepada lawan telponnya semalam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pada keesokan harinya, Krystal masih kepikiran tentang apa yang dibicarakan oleh Austin kepada lawan telponnya semalam.

Apa yang dimaksud oleh austin tentang menahan emosinya, dan apakah setelah satu minggu jika kakaknya tidak ketemu apakah dia akan disiksa oleh Austin?

Krystal menggelengkan kepalanya, Austin tidak mungkin orang yang seperti itu. Tapi bisa saja memang seperti itu karena yang dicintai oleh Austin adalah kakaknya, dan juga yang dicintai oleh kakaknya adalah Austin.

Dia menghela nafasnya kemudian membentuk coretan-coretan asal pada kertas skripsinya yang baru saja disuruh revisi oleh dosen pembimbingnya.

"Ada apa denganmu, Krystal?" tanya Yosi yang merupakan teman satu kampus dengan Krystal.

"Aku sudah menikah."

"Hah? Hahaha, selesaikan dulu skripsi mu, baru menikah," jawab Yosi yang mengira Krystal sedang bercanda.

"Aku tidak bercanda, Yosi. Aku sudah menikah, dan itu terjadi begitu saja."

"Kau serius?" tanya Yosi karena melihat wajah Krystal yang memang sedang tidak bercanda, "semalam Robert masih menghubungi ku menanyakan apakah kamu bersama ku. Lalu kapan kalian menikah?"

"Aku menikah bukan dengan Robert tapi calon suami kakakku."

"Hah? Hahaha aku hampir saja percaya kepadamu."

"Aku serius, Yosi. Aku benar-benar sudah menikah."

Krystal menceritakan semuanya kepada temannya itu, mulai dari kakaknya kabur, dia yang menggantikan sang kakak, hingga semalam dia bertemu dengan Robert.

"Sepertinya Robert ingin bertemu denganmu."

Krystal mengikuti arah pandang Yosi, dan ternyata Robert sudah berada di belakangnya.

"Kita perlu bicara, Krystal!" ujar Robert berjalan terlebih dahulu keluar dari cafe kampus mereka. Mau tidak mau Krystal mengikutinya.

"Masuklah!" Robert membukakan pintu mobil, kemudian Krystal masuk ke dalam mobil.

"Aku tidak sengaja mendengar penjelasan mu tadi kepada Yosi. Bagiku tidak masalah, dia akan menceraikan mu, dan setelah itu aku akan menikahi mu." Robert menggenggam tangan Krystal kemudian menciumnya dengan sebelah tangannya yang berada pada setir mobil.

"Maafkan aku."

"Tidak masalah, aku akan membantumu mencari kakakmu supaya pria itu secepatnya menceraikan mu."

"Terimakasih, Robert. Aku mencintaimu." Krystal mendekatkan tubuhnya pada Robert lalu memeluk lengan Robert.

Hari mereka dihabiskan dengan jalan-jalan, siang sudah berganti malam. Tapi dua manusia berlainan jenis kelamin itu masih belum rela untuk berpisah, dan di sinilah mereka saat ini, berada pada taman yang sepi.

ISTRI PENGGANTIWhere stories live. Discover now