d u a

95 6 0
                                    

Dunggg

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dunggg..... (Anggep aja suara lift mobil).

Tak...

"Oh, kau sudah datang!" Ucap pak park.

"Selamat datang" ucap go eun pada pak kim atau kita sebut aja kim do-gi.

"Pak kim! Perempuan yang tadi jatuh di atas taksi mewah sudah bangun" pekik pak choi memberi tau tentang (y/n) yang sudah terbangun dari tidur panjang nya.

"Sedang apa dia?" Tanya do-gi pada mereka bertiga.

Bukan nya menjawab mereka bertiga justru memberikan jalan untuk Do-gi menuju ke arah (y/n) yang masih juga marah-marah gak jelas.

Do-gi yang melihat (y/n) sudah bangun pun berjalan ke arah (y/n) dengan muka dingin nya.

"Bagaimana bisa kau ada di atas taksi mewah?" Tanya do-gi to the point pada (y/n).

"APA?" Tanya (y/n) emosi. "Eh.., maaf tadi gue lagi ngomong sama tembok" ucap (y/n) yang baru sadar dari marah-marah nya.

"Bagaimana kau bis--"

"Tadi gue nabrak tembok terus gue jatoh deh ke atas taxi mewah itu" sela (y/n) menjawab pertanyaan do-gi sambil menunjuk ke arah taxi mewah.

"By the way, disini ada yang jualan nasgor gak ya?" Tanya (y/n) pada do-gi.

"Nasgor?" Binggung do-gi.

"Iyo mas..., Nasgor ada gak?" Tanya
(y/n) lagi.

"........"

(Y/n) di diemin sama do-gi. "Heloww~~ Lo gak budeg kan?" Tanya (y/n) sambil ngelambai - lambaiin tangan nya di depan muka do-gi.

Cklekk...

Tak,tuk,tak,tuk....

"Ada apa ini? Dan siapa perempuan itu?" Tanya pak jang sambil melirik ke arah (y/n).

(Y/n) yang merasa dirinya membuat binggung semua orang pun langsung menarik nafas panjang, lalu.....

"BYE-BYE EVERYBODY" Teriak (y/n) lalu mengambil ancang-ancang untuk kabur, tapi sebelum berhasil kabur do-gi sudah terlebih dahulu mengunci pergerakan (y/n).

Merasa terancam oleh do-gi (y/n) pun langsung meng-adu kepala nya dengan kepala do-gi.

DUGH!

Kepala (y/n) mengenai jidat do-gi, kok bisa nyampe? Ya itu karena (y/n) loncat dulu sebelum nge-adu kepala nya ke jidat do-gi.

Refleks do-gi melepaskan tangan nya yang tadi mengunci pergerakan (y/n).

"Omo!" Kaget semua nya.

"Ck, laper gue bro...." Decik (y/n) sambil menatap tajam ke arah do-gi.

"Jadi.., siapa kau sebenarnya, nak?" Tanya pak jang pada (y/n).

"Nama ya..? Hmm... Yeen-- eh, itu mah yang hiks,hiks,hiks oppa, maksud gue nama gue (y/n)" ucap (y/n) memperkenalkan diri Nya.

"Apa kau tertarik untuk bergabung ke taksi pelangi?" Tanya pak jang pada (y/n).

(Y/n) yang mendengar pertanyaan pak jang pun hanya diam menatap santai ke arah pak jang.

Sistem : kanjeng harus setuju, kalau tidak saya akan menjatuhkan kanjeng ke dalam selokan

'njir, gak ada akhlak lo, sistem' batin (y/n) kesal setelah mendengar ancaman sistem.

Di karenakan ancaman dari sistem
(y/n) pun secara terpaksa harus menyetujui ajakan pak jang.

"Jadi bagaimana?" Tanya pak jang lagi.

"Oks, gue setuju.." jawab (y/n) tidak ikhlas, masalah nya waktu buat dia rebahan jadi kepotong.

"Bagus, kalau begitu dia sekarang menjadi keluarga baru kalian" ucap pak jang pada pak kim, pak choi, pak park dan Go Eun.

"Oh ya, bagaimana dengan keluarga mu, (y/n). Appa dan eomma mu akan setuju? Kalau ku lihat-lihat kau seperti nya masih kuliah" tanya pak jang takut orang tua (y/n) tak setuju.

"Ayah? Dia sudah beda alam (meninggal). Kalau mamah.., mungkin lagi nangis, atau nyari keluarga baru ya? Gak tau lah pokoknya di antara dua itu" jawab
(y/n) acuh.

"Kalau boleh tau appa mu kenapa bisa meninggal?" Tanya pak choi tidak enak.

"Ayah, dia meninggal karena nyelamatin gue yang hampir di tabrak truk. Ayah gak pindah ke isekai kan?" Jawab (y/n) dan gumaman di akhir kalimat.

Sebenernya (y/n) itu masih merasa bersalah atas kematian ayah nya, dia masih nyalahin diri nya sendiri, tapi ke tutupan aja sama senyuman nya dan tingkah nya yang kayak reog.

Hening. Seketika itu juga tempat itu menjadi hening.

"Kalau begitu ayo kita dengarkan cerita kang maria" ajak pak jang mencairkan suasana.

"Ne" saut semua nya.

***

Tak

"Aku sudah cari tahu tentang park joo-chan dan cho jong-geun, mereka di kenal sebagai pengusaha berjiwa sosial, karena itu mereka mudah menutupi hal itu" jelas pak jang.

































To be continued.......

Travel between dimensions 1 || TAXI DRIVER (drakor) X YOUWhere stories live. Discover now