p r o l o g

132 6 0
                                    

"Aku mau kita putus."

Shana menatap pria yang duduk di hadapannya dengan nanar. Rasa bersalah seakan menyelimutinya, namun keputusannya untuk mengakhiri hubungannya dengan Bagas sudah ia pikirkan baik-baik.

Shana sudah sangat yakin dengan kelutusan yang diambilnya. Mengakhiri hubungan mereka adalah pilihan terbaik untuk mereka berdua.

"Kenapa, Na?" tanya Bagas dengan tatapan penuh kekecewaan.

"Kamu tau kalau hubungan kita beberapa bulan belakangan bener-bener kacau, Gas. Kita selalu aja memeprsalahkan hal yang sama. Gak pernah ada jalan keluar. Aku capek."

Shana frustasi. Hubungannya dengan Bagas sudah sangat toxic. Shana pikir akan baik-baik saja dengan bebeeapa pertengkar. Namun nyatanya tidak, permasalahannya dengan Bagas sudah menganggu mentalnya. Belum lagi kehidupannya yang kacau.

Bagas menyanggah, "Kita pasti bisa memperbaiki semuanya, Na."

Shana tersenyum lirih, manatap Baags dengan lemah. "Aku udah gak bisa, Gas. Aku rasa hubungan kita emang harus berakhir di sini."

"Jadi kamu nyerah sama hubungan kita. Kita udah tiga tahun sama-sama, Na. Dan perasaan kamu hilang semudah itu?"

Shana menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari-jarinya. Menghembuskan napasnya kasar sembari melihat ke arah jalanan yang terlihat jelas dari tempat duduknya.

"Bukan gitu, Gas. Perasaanku masih sama, aku sayang sama kamu. Tapi kalo kita terusin hubungan ini, kita pasti makin nyakitin satu sama lain."

"Sumpah, aku gak ada sedikitpun niat buat nyakitin kamu, Shana."

Shana mengangguk setuju. "Tapi kita saling menyakiti tanpa kita sadari. Aku gak mau ini terus berlanjut."

Shana mengambil tasnya. Ia bangkit dari kursinya dan menatap kearah Bagas yang juga menatapnya dengan lemas. Shana tersenyum kecut. "Maaf aku egois."

Setelah mengatakan itu Shana melangkah pergi meninggalkan Bagas yang masih menatap kepergian gadis itu melalui pintu kaca kafe yang sudah tertutup sempurna.

Bagas mengambil ponselnya, menelpon gadia yang baru saja pergi dari hadapannya sekaligus kehidupannya. Butuh waktu lama sebelum Shana mengangkat panggilnya.

"Take your time, Na. Tapi aku gak bakal pernah nyerah sama kamu. Sama hubungan kita."

***

Hi bestie, so as you guys knew ini pertama kalinya aku berkutat dengan cerita yang bukan dari genre adult romance.

Ini juga tulisan pertamaku yang gak make bahasa baku, semoga gak aneh ya wkwk

Cerita ini akan berpusat pada dua waktu, flashback atau masa lalu dan masa sekarang. Keadaan saat Shana dan Bagas kenal sampe pacaran dan waktu setelah mereka putus.

Akan ada kode kok buat cerita yang flashback sama masa sekarang.

Soo enjoy it! Hope u like it, bestie.

Soo enjoy it! Hope u like it, bestie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sugar MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang