Gwenna Agnesia

145K 22.2K 1.5K
                                    

Sepanjang jalan Helena tak henti hentinya menggerutu, mengeluarkan sumpah serapah yang ia tujukan kepada Vano dan Septi yang berani beraninya meninggalkan ia diuks dengan Nata didalamnya.

Helena juga kesal mengingat apa yang terjadi dikantin hari ini, ckk itu benar benar memalukan. Bisa bisahya ia pingsan bahkan sebelum pertengkaran berjalan lebih seru lagi.

Ah tapi jika dipikir pikir, karena dirinya pingsan jugalah ia bisa bertemu dengan Helen pemilik tubuh yang ia gunakan sekarang. Ia bertemu Helen dalam mimpi saat pingsan, ya mungkin itu juga salah satu cara Helen untuk memberitahunya.

Sekarang ia jadi tau bahwa Helen meninggal bukan karena bunuh diri, melainkan dibunuh.

Tapi pertanyaannya siapa orang yang membunuh Helen dan apa motifnya? Apa itu Gwen? Atau keluarganya? Ah atau jangan jangan itu berhubungan dengan orang orang yang katanya akan mencelakai keluarga Mahendra. Ahhh Helen pusing sendiri jadinya, apalagi permintaan Helen yang entah bisa ia lakukan atau tidak. Permintaan yang sangat bodoh menurutnya.

Flashback on

"Sebenarnya aku pernah mendengar pembicaraan seseorang dulu. Mereka membawa bawa nama ayahku, awalnya aku pikir itu bukan ayahku. Tapi ketika dia membawa nama Mahendra, aku jadi tau bahwa itu memang ayahku. Mereka merencanakan sesuatu yang akan mencelakakan keluargaku Lena."

Helena menautkan alisnya bertanya tanya "apa rencananya?"

"Mereka akan membantai habis keluargaku Lena, semuanya sampai tak tersisa."

"Aku mohon Lena, tolong jaga keluarga ku jangan sampai mereka terluka mau bagaimana pun mereka itu keluarga ku Lena."

Flashback off

Helena mendengus ketika mengingat permintaan itu, bisa bisanya Helen begitu baik dengan masih memikirkan keluarga yang bahkan selalu membuat hidupnya sengsara. Ia tak yakin bisa memenuhu keinginan Helen untuk menjaga keluarganya. Karena sekarang Helena bahkan sudah ada niat untuk membunuh mereka semua. Aish siall!!

"Wah wah ternyata lo masih bisa sekolah setelah diusir dari rumah."

Mendengar suara itu Helena mengernyit, ia berbalik dan mendapati seorang gadis berambut panjang bergelombang. Wajahnya memang terlihat seperti anak abaik baik, tipekal gadis manis yang disukai semua orang.

Gwenna Agenesia.

Ia tidak menyaka akan bertemu dengan penyebab kemalangan hidup Helen sekarang. Suasana hatinya sudah buruk, sekarang semakin buruk karena melihat wajah jelek milik Gwenn.

Helen tersenyum manis, senyum manis yang memiliki berjuta arti
"tentu, gue bukan pengemis kaya lo yang bisanya minta duit sama keluarga orang lain."

Gwen menggeram, tangannya bergerak hendak melayangkan sebuah tamparan dipipi Helena.

Helena menunggu, ia memejamkan mata bersiap untuk menerima tamparan itu. Tapi ia tak merasakan apapun. Karena penasaran ia pun membuka mata dan sedikit terkejut melihat siapa orang yang menahan tangan Gwenn sekarang.

"Jaga tangan kamu."

Helena bertepuk tangan dengan riang "wah Van lo udah ada kemajuann, gilaaaa...."ucapnya dengan heboh. Karena yang menahan tangan Gwenn adalah Vano, sepertinya dia harus mengadakan sukuran karena Vano perlahan namun pasti mulai berubah dan lebih berani.

Vano tersenyum culas "tentu saja Vanooo." Katanya dengan bangga.

Helena dan Septi saling pandang, kemudian keduanya sama sama tertawa.

"Bagus Van, gue bangga sama lo."  Ujar Septi menepuk pelan pundak Vano.

Gwenn yang merasa diabaikan mendengus, ia dengan kasar menyentak tangannya yang dicekal oleh Vano hingga terlepas. Matanya menatap remeh kearah tiga orang dihadapannya.

Helena TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang