1. Guten Morgen

1.3K 166 9
                                    

Getaran handphone yang membentur meja, membuat seseorang yang masih asik bergelung dengan selimut di atas kasur, mau gak mau mengerang kecil. Ia menguap sekilas sambil mengucek matanya.

Tangan kanannya bergerak meraba nakas di samping kasur, mencari ponsel yang sedari tadi berdering mengganggu tidur nyenyaknya pagi ini.

"Guten Morgen..."

"Hng?

Seketika matanya terbuka lebar mendengar sapaan lembut dari seberang telefon. Ia melirik sekilas layar handphone yang menampilkan nomer dengan display name 'mine'.

"Haloo, Guten Morgen..."

"Wie geht es dir?"

"Sebentar, aku lupa itu artinya apa..."

Kekehan dari lawan bicaranya, membuat senyum kini terpatri di bibirnya. Kedua ujung pipinya bergerak naik, seiring dengan suara ketawa kecil yang mendayu merdu di telinganya.

"Udah inget, nanyain kabar kan ya itu? Sehr gut, und ihnen?"

"Gut, danke. Curang! Pasti google translate dulu kann."

Lagi gerutuan dari seberang membuat dirinya lagi-lagi terkekeh. Dia bangun dari tempat tidurnya mengintip sekilas ke rumah samping yang lampunya masih menyala terang, padahal matahari juga udah muncul.

"Kan aku juga masih belajar sayang. Kamu lagi apa by the way? Tumben pagi-pagi udah nelefon?"

"If you forget. Di sini udah malem Jaehyun."

Jaehyun ngelirik jam di dinding, pukul 6 pagi lewat, "Oh iya lupa. Di Jerman udah malem yaa? Kamu ngapain dong nelfon aku malem-malem gini teteh cantik sayangnya Jaehyun!"

"Biarin dong, suka-suka. Ga boleh? Yaudah si matiin aja."

"Ehhh enak aja, udah ngebangunin, mau main tinggalin. Jangan di matiin, awas aja! Dasar ambekan"

"Ngaca, yang ngambek kemarin habis aku tinggal ngampus siapa? Di bilangin ada kelas, kekeh banget harus nemenin sampe tidur!"

Jaehyun terkekeh sendiri, emang ada-ada aja sih tingkah dia kalau udah menyangkut Jiho tuh. Suka lupa diriz

Jaehyun beranjak dari kamarnya, masuk ke dalam ruang kamar lainnya tepat di sebelah kamarnya. Ia menarik gardeng yang menutupi cahaya, membuat sinar mentari pagi masuk menyinari kamar adiknya yang masih gelap gulita.

Pemilik kamar yang merasakan cahaya mulai masuk menganggu ke celah matanya, mengerang kecil seiring tangannya menarik selimut sampai ujung kepala. Menenggelamkan dirinya di dalam gulungan selimut.

Memang dingin sih cuacanya, di luar juga hujan baru reda. Bawaannya masih pengen bermanja-manja sama kasur.

"Bang, masih di situ?"

Jaehyun terkekeh, "Masih sayang. Masih di sini kok.." tuturnya sambil membaringkan lagi badannya di kasur, meluk adiknya menyamping.

"Kamu kok belum tidur teh? Kenapa? Ada masalah?"

"Gak ada kok, aman. Aku lagi ngerjain tugas, bosen. Mau ke luar gak bisa, lagi ada badai angin."

"Wah iya? Yaudah atuh jangan keluar ya sayang, aku temenin aja ini, sok kamu kerjain tugasnya."

"Gak praktek emangnya? Di sana udah pagi kan sekarang?"

"Iya, jam setengah tujuh nih. Praktek, tapi siang kok. Semalam habis lembur, jadinya hari ini dapat jatahnya gak pagi."

Anak Gang II - Beranjak Dewasa || 97LineWhere stories live. Discover now