prologue

4.5K 342 50
                                    

WARNING MATURE CONTENT!

STRICTLY FORBIDDEN FOR CHILDREN

🌚🌚🌚

Pembukaan yang sangat panas kan?
.

.

.

.

.

.

Kau datang ke kampus dengan pakaian formal namun tetap terlihat casual. Menyapa beberapa teman akrabmu yang berbeda jurusan sampai akhirnya kau telah sampai di kelasmu. Semuanya terlihat baik-baik saja dari luar, tetapi ada satu hal yang mereka tidak tahu tentangmu.

Kau memiliki hubungan spesial dengan salah seorang dosen di jurusanmu.

Sebenarnya tidak sedikit dari mereka yang mengetahui kabar miring itu dan percaya akan adanya hubungan yang dilarang tersebut. Tapi tak sedikit juga yang tidak percaya. Karena kau tak pernah menyanggah ataupun memberikan klarifikasi terhadap rumor yang telah menyebar itu.

Ketika langkah kaki panjangnya masuk ke dalam kelas, para mahasiswi sibuk mencari tempat duduk terdepan untuk dapat memandangi visualnya yang hampir sempurna itu.

"Selamat pagi."

Suara beratnya mengalun merdu di telingamu. Namun nampaknya bukan hanya dirimu yang merasa demikian, melainkan seluruh mahasiswi yang ada di kelas ini. Sial, kau lupa bahwa dosen ini memiliki popularitas yang bisa dibandingkan dengan penyanyi kebanggaan Korea, namun dalam lingkupan kampus saja.

"Selamat pagi, Pak."

Laki-laki tinggi itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas dan pandangannya sempat terhenti sebentar ke arahmu, namun ia langsung memutuskan arah pandanganya dan memulai kelas.

Kau mulai berkonsentrasi dengan materi yang ia terangkan dan mencatat beberapa point penting dari penjelasannya. Berbeda dengan mahasiswi lain yang sengaja memilih kelas ini hanya untuk memandangi wajahnya yang sangat tampan itu.

Kau bahkan pernah menangkap basa mahasiswi yang sengaja menyalakan ponsel selama jam pelajaran berlangsung demi menangkap gambar lelaki tinggi itu ketika mengajar. Padahal menggunakan ponsel saat proses belajar mengajar sangat dilarang jika tidak mendapat ijin dari dosen pengajar.

Sebenarnya kau bukan tipe orang yang sabar. Jika kau tidak ingat perkataannya untuk tidak menunjukan afeksi masing-masing selama di kampus, kau mungkin sudah menjambak rambut gadis-gadis penggoda itu hingga terlepas dari kulit kepalanya. Tapi lagi-lagi kau harus menahan diri demi sugar daddy mu itu.

Ya, katakanlah seperti itu.

Setelah kelas selesai, ia segera merapikan buku-bukunya dan memberi salam penutup. Seperti yang sudah kau duga, akan ada banyak mahasiswi yang turut serta mengantarnya keluar kelas, bahkan mereka tak segan mengikuti laki-laki itu hingga ke ruang dosen. Dasar wanita-wanita fanatik.

"Kim Mingyu Songsaenim."

Panggilanmu sontak memberhentikan langkahnya berserta gadis-gadis yang mengikutinya.

Entah karena takut atau apa, mereka sontak membelah barisan begitu kau mencoba menghampiri satu-satunya kaum adam di sana.

"Ada apa Lee (y/n)?"

Kau segera merogoh satu buah pena dari kantongmu lalu kau berikan pena itu padanya.

"Anda meninggalkan ini di podium kelas."

Ia tak langsung mengambil pena tersebut karena pena itu memang bukan miliknya. Itu milikmu, dan kau sengaja membuat adegan seolah-olah ia telah meninggalkan pena tersebut.

Losing Me [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang