masihkah hati ini untuk mu

2.1K 16 9
                                    

hari ini aku kembali lagi kesini, ketempat luka yang dulu slalu ingin ku hindari. aku harus bisa mencoba melihat semuanya dengan tersenyum lagi, walau pahit aku harus berani mencoba menghadapi luka ku sendiri. aku tak boleh selamanya terpuruk dengan luka yang seharusnya hanya sebagai pelajaran kecil dalam perjalanan hidupku. ya inilah aku apa adanya, gadis kecil yang dulu selalu tersenyum cerah pada dunia, tapi entah kemana senyum itu tak lagi terkembang tulus diwajah ayunya. aulliyana silvia angraini lian, itulah nama ku, tapi orang biasa memanggilku lian. aku putri semata wayang dikeluarga ini, keluarga yang amat di segani orang dikampung kecil di selatan kota bengkulu "TAIS". kalian ingin tau arti kata tais dalam hidupku

T = tempat

A = aku

I = ingin

S = sendiri

ya buatku itulah arti Tais yang sebenarnya, kota itu meninggalkan luka yang membuatku belajar arti hidup yang sebenarnya. perjalananku dimulai saat cinta hadir dalam hati seorang gadis kecil tomboy yang slalu mengangap dunia itu indah tapi pada kenyataanya dunia itu lebih kejam dari pada apa yang selama ini ada dalam fikiran ini. luka itu yang membuatku hidup jauh di ujung kota yang tak perna ada dalam bayanganku selama ini.

"Llian pov"

pagi dunia.........

hari ini aku kembali lagi ketempat ini.....

aku pasti bisa menghadapi luka ini kan! semuanya suda berlalu jadi aku yakin pasti bisa tersenyum walau pahit. 10.00 wib ku pijakan lagi kakiku disini. hari ini sahabat terbaikku dikota ini janji ingin datang menjemputku di bandara Fatmawati. sudah lima belas menit aku berdiri disini menunggu alin sahabatku. tapi dari tadi batang hidungnya belum juga nongol. aku mulai bosan kalau lama-lama berdiri disini. aku bukanlah orang yang betah menunggu lama.

"lian....." ku dengar suara cempreng sahabat kecilku yang sudah sangat ku rindukan.ku lihat alin berlari kearahku sambil tergopo-gopo. aku tersenyum kecil melihat tingkah laku sahabatku itu.

"alin..."i'm miss u so much...ucapku sambil memeluk tubuk mungil sahabatku itu.hahaha aku tertawa kecil saat sadar akupun yak kala kecil darinya.

"eh nyet kabarnya gimana?"

"seperti yang kaba tengok la (seperti yang kamu lihat) ucapku dengan bahasa tais yang tak pernaku lupa walau sebenarnya aku sudah hampir 3 tahun nggak lagi hidup dikota ini.

"nyet....ternyata loe masih bisa bahasa kejayaan tais padahal uda berapa lama loe nggak hidup disini" oceh sahabatku yang cerewet bin nyenyes ini. hahahaha oh ya donk kita kan orang sini jadi wajib ingat bahasa yang udah besarin kita jawabku acuh dan berlalu dihadapannya

****

ahhhhh nggak jelas banget de alurnya...maklum lagi belajar.

jangan lupa vote and komentnya ya agar aku tau apa yang harus ku lakukan setelah ini........

 "ALIN POV"

" Lian.....ian tungguin gue donk....ian jangan ngambek gitu" rengekku yang sama sekali tak diacuhkan oleh Lian. ian jangan marah donk....Alinkan telat juga ada alasannya kali ian...maafin Alin ya...tadi alin tuch singgah dulu buat beliin ini buat ian ini. ku ambil kotak yang tadi sudah ku siapkan untuk kado ulta sahabat yang sudah ku angap saudaraku sendiri. selamat hari bontrot nyot....ucapku sambil memeluknya."makasih nyet ucapnya sambil menangis memelukku erat. aku benar-bener merindukan sahabat mungilku ini. jauh dilubuk hatiku, ingin ku dapat menghapus luka yang tersirat diwajah sendunya. merangkulnya saat lelah menghampiri setiap istirahatnya. Lian yang dulu ku kenal seakan hilang bak ditelan bumi dengan semua sikap dinginya yang terkada membuatku ingin meraih dan menggengam tangannya hanya untuk sekedar dia tau aku ada disini untuknya. berbagi cerita berbagi luka yang ku tau disimpannya jauh dilubuk hatinya yang terdalam. walau dia tertawa....tapi tetap terasa ada yang berbeda. senyumnya tak lagi setulus dulu....tawanya tak lagi selepas dulu....seakan ada begitu banyak rahasia yang disembunyikannya dari ku.

Masihkah Hati ini UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang