After AS |25

31.8K 5.1K 2.5K
                                    

Aku lupa bilang ini sama kalian sebelumnya. Drama Cey itu, hanya sebagai pendamping sebelum konflik after AS yang sesungguhnya. Nah, konflik di AAS emang apaan? TEROR! Buat yang bilang, baru aja kelar, udah konflik lagi. Hayolah, yang semalam itu masih kecil. Aku juga saat diprolog udah bilang, KONFLIK AFTER AS BERAT!

Menurut kalian Cey bakal hidup/mati?

Menurut kalian Cey bakal hidup/mati?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

____

Ponsel Angel berdering, menunjukkan nama Satria disana. Dengan cepat ia menggeser tombol hijau dilayar membuat panggilan menjadi terhubung.

"Iya?"

"Lo bisa ke markas? Gue bingung, Cey dibiarin hidup atau mati."

"Gue kesana," ucap Angel langsung mematikan ponselnya. Dia menatap Devan yang tengah sibuk berbicara dengan Gleo dan Jerry. Disini ada Shena juga Jingga yang sejak 15 menit lalu datang.

"Gue pamit bentar ya, ntar balik lagi." Angel baru akan pergi, Devan lebih dulu bertanya, membuat Angel terhenti.

"Kemana?"

"Markas Angel's," katanya dengan mata menyorot tajam. Devan berkerut bingung, apa yang membuat Angel terlihat marah?

"Bu bos? Gle kangen markas, nak ikut!" Gleo sangat antusias, dia bangkit dari duduknya dan berdiri disamping Angel.

"Ngapain bos?" tanya Jerry.

"Lo ikut juga, tugas." Jerry tentu bingung, tapi dia tak banyak tanya. Cowo itu bangkit dan berjalan menyusul Angel yang sudah lebih dulu melangkah pergi bersama Gleo. Menyisakan Shena dan Jingga saja berdua diruang Devan.

Devan menatap kepergian ketiganya, dia ingin bertanya lebih banyak lagi, tapi sepertinya kondisi saat ini tidak tepat. Menghela nafas sejenak, Devan harus apa bersama dua gadis ini?

"Devan?"

"Hm?" saut Devan saat Jingga memanggil namanya. Terlihat gadis itu pindah duduk ke kursi dekat brankar. Shena yang duduk disofa sudut ruangan, hanya menatap sekilas, lalu sibuk dengan ponselnya.

"Gimana rasanya punya pacar ketua Angel's? Lo pasti nggak perlu khawatir Angel bakal kenapa-kenapa kan? Secara dia aja menguasai ilmu bela diri."

Devan terkekeh kecil, menggeleng pelan. "Lo salah." ucap Devan membuat Jingga mengerinyit bingung. "Dengan status cewe gue yang ketua Angel's, itu semakin membuat gue khawatir. Banyak yang ngincar Angel. Bukan pria hidung belang lagi, tapi maut."

Shena yang mendengar apa yang Devan katakan, menarik sudut bibirnya. "Bahaya besar akan segera datang, tunggu aja." gumamnya tentu tak didengar Devan dan Jingga.

"Maksudnya apa?" tanya Jingga yang tak paham.

Devan memilih menggeleng dan terkekeh kecil. Menurutnya Jingga tak perlu tau lebih dalam permasalahan mereka. "Enggak, yang perlu lo tau, gue rela mati demi nyelamatin Angel."

After AS [END✅]Where stories live. Discover now