Halo sebelumnya saya penulis baru.
Saya harap anda suka dengan cerita ini dan saya sangat senang apabila anda dapat memberikan pendapat maupun saran dan kritik untuk cerita ini dan untuk cerita saya kedepannya. Saya harap kalian suka. Dan vote ya kalo suka terima kasih✌
Warning !!
Bxb🔞
----------------------------------------------------------------------------
Deru napas pelan nan hangat terus menyapa lipatan leherku.
Aku tak kuasa menahan hasratku untuk segera melahapnya tapi aku tau ini masih jam bekerja tidak mungkin aku akan membuat cinta dengan lelaki mungilku di depan banyak orang.
Sialan dengan pekerjaan ini. Mereka membuatku dan tommy berpose seperti ini , apa mereka tidak tahu ini meningkatkan napsuku.
Ya mereka pasti tidak tahu dan menganggap ini adalah bagian dari pekerjaan saja tapi tidak bagiku.
Semenjak aku sudah menjalin hubungan dengan tommy aku semakin candu dengan ia.
Dimanapun kapanpun itu lelaki ini selalu membuatku tergila-gila olehnya. Aku sudah berhubungan intim dengan lelaki mungilku dan hal inilah yang membuatku untuk selalu mengontrol hasratku.
Tiba-tiba aku dibangunkan dari lamunanku yang sudah ambyar kemana-mana.
Sang kameramen meminta tommy lebih dekat denganku.
Persetan! Bibirnya mulai menyentuh leherku. Bagiku leher adalah salah satu titik sensitif ku. Aku sudah tidak kuat.
Kapan pekerjaan ini selesai!!.
Bendaku mulai menegang akibat pekerjaan ini betapa bodohnya aku.
Tak tahan lagi dengan konflik batinku aku mulai meremas lengan lelaki mungkilku karena aku sudah resa.
Ini terlalu nikmat.
Aku takut aku lupa ini masih jam bekerja. Aku ingin cepat pulang ke rumah dan melahap lelakiku.
Tak lama sang kameramen akhirnya selesai dengan sesi ini.
"Terima kasih atas kerjasamanya , kalian sudah melakukan yang terbaik hasilnya sangat bagus" kata sang kameramen.
"Terima kasih untuk semua staff atas kerja kerasnya" seruku dan lelaki mungilku.
----------------------------------------------------------------------------
Akhirnya pekerjaan ini selesai aku ingin buru- buru ke toilet untuk menenangkan bendaku namun lelakiku malah menahanku.
"Jim?? Kamu mau kemana kenapa terburu-buru?"
"Um P bisakah kita berbicara nanti? Aku ingin ke toilet. "
Aku bergegas ke toilet dan mengurung diri.
--------------------------#tommypov#-----------------------------
Huh?? Apa yang terjadi dengan jimmy?
Aku merasa ini hal yang janggal. Jimmy tidak biasanya terlihat khawatir dan terburu-buru.
Apa ia ada masalah? Atau aku tadi melakukan kesalahan sehingga ia marah?
Aku harus segera menyusul menanyakan hal ini.
Langkahku dihentikkan oleh P aof yang memanggilku.
"Tommy!! Dimana jimmy?"
"Di toilet p aof ada apa?"
"Oh oke kamu balik sama jimmy kan? P ada urusan ama zee jadi P harus menemaninya. Gapapa kan P tinggal duluan?"
"Oh gapapa P yaudah hati-hati P terima kasih kerja kerasnya"
Setelah berbincang sejenak dengan P aof aku langsung bergegas menuju toilet.
"Jimmy???jimmy?? "
Hening tidak ada balasan.
"Jim aku tau kamu ada masalah. Tolong jangan diam seperti ini. Aku tidak tau apa yang harus kulakukan. Aku minta maaf kalo aku ngelakuin kesalahan"
Jimmy membuka pintu kamar mandi itu dan menarikku dengan paksa masuk ke kamar mandi yang sempit ini.
"A-apa yang kamu lakukan JIM!!"
"Ssshhh- Phi apa kamu mau ketauan orang lain???"
"Apa maksudmu?"
"Kamu membuatku tegang lihatlah sekarang"
Aku melihat bendanya dan benar. Benda itu sudah berdiri tegak dan membesar. Aku mulai goyah. Aku juga ingin melahap miliknya. Aku ingin melakukannya sekarang juga.
"P kamu tau , kamu adalah orang satu-satunya yang membuatku gila setiap hari. P aku yakin kamu juga ingin melakukannya sekarang yakan."
Tanpa menunggu jawabanku , pria besar ini langsung mencium bibirku . Mencumbu bibirku merah mudahku dengan dalam. Lidahnya mulai meminta akses masuk ke dalam mulutku.
Lidahnya melumat lidahku dengan dalam. Tak hanya itu ia mulai meraba dadaku. Memainkan puting susuku dan membuatku tegang.
Jimmy melepaskan ciumannya untuk memberikan sela menarik napas. Suasana menjadi sangat panas. Hasrat mereka untuk melakukan seks semakin besar.
Jimmy mencumbu ku lagi , melumat lidahku tanpa sela.
Kuakui lelaki ini sangat pandai dalam urusan seks. Dia sangat ahli dalam ranjang dan memuaskanku. Aku tidak menyangka lelaki yang lebih muda 5 tahun dariku lebih pandai dan berpengalaman dibandingkan aku yang sudah tua ini.
Jimmy mulai mencium leherku. Menggigit mengisap dan memberiku bekas di leher.
"Uhmm..jimmy..ah"
Tanganku memegang punggung lelaki bongsor ini dan aku mencengkram bajunya dengan kuat.
Jimmy mulai meraba pahanya dan sampai di titik sensitif tommy . Ia mulai melepaskan celana lelaki mungilnya dan tangannya mulai memainkan benda itu.
"Ah jimmy !! Ah.."
Jimmy memainkan benda lelaki mungilnya dan tak lupa meremas bokongnya yang menggiurkan itu.
"Ah jim hentikan main mainnya , cepat masukkan punyamu ke dalam punyaku"
Pemandangan ini sudah menjadi hal yang wajar bagi jimmy. Tommy akan selalu meminta seperti ini dan menggoda jimmy.
Jimmy mulai melepaskan celananya dan bendanya yang besar itu langsung muncul.
" Phi tom suck it"
Jimmy menarik kepalaku , membuatku berlutut dihadapannya dan aku mulai menghisap benda besar ini ke dalam mulutku yang kecil ini.
"Ah ah ah phi tom kamu sangat pintar."
----------------------------#jimmypov#--------------‐----------------------
Bibir manis itu sangat cekatan. Tiap hisapan yang ia lakukan terasa sangat nikmat tak lupa lidahnya yang menjilat benda besarku ini semakin membuatku ingin memasukkannya ke dalam mulutnya lebih dalam.
"Hnngh Phi tom hentikan aku akan memasukkan ke dalammu sekarang"
Dengan sigap aku menutup closet toilet dan mendudukinya. Aku mengangkat lelaki mungilku yang masih di lantai berlutut ke atas pahaku.
"Hnggh jimmy...."
Aku mulai memasukkan bendaku ke dalam tubuh lelaki mungilku. Terlihat kesakitan aku menciumnya agar dapat mengalihkan rasa sakit pada dirinya akibat bendaku yang sangat besar ini.
"Hngn jimm s-sakit"
Aku menciummnya , mencumbunya , menelusuri lehernya , tak lupa tanganku memainkan bendanya agar lelaki kesayanganku juga merasa nikmat."
Pahanya ia naik-turunkan secara perlahan. Bendaku sudah mengeluarkan pre-cum. Aku mulai mempercepat gerakan.
"Ahh Phi tom dalammu sangat nikmat"
"Ah jimmy ah ah"
Aku mulai mempercepat gerakanku. Kuremas pantanya yang sexy itu. Tak lupa kumainkan juga miliknya yang membuat lelakiku keluar duluan.
"Hngnh..jimmy a-aku mau keluar"
"Tunggu aku phi...aku sebentar lagi juga keluar"
"Hnnn ah a-aku sudah tidak bisa menahannya a-aaahh"
Lelaki mungilku telah menyemburkan cairan putih itu di tanganku. Aku masih melanjutkan permainanku. Aku semakin mempercepat dan memasukkan lebih dalam lagi dan sampailah aku akhirnya mengeluarkan cairan putihku sendiri di dalam dirinya.
Pria kecil yang duduk di atas pahaku langsung lemas dan mengambrukkan badan mungilnya di dadaku.
"Phi tom kamu gapapa?"
"S-sakit...aku lelah"
Aku mengusap kepalanya agar ia tenang. Aku mengambil tisu untuk membersihkan dirinya dan diriku. Setelah kubersihkan aku membangunkan lelakiku dari tidurnya sejenak.
"Phi bangun. Ayo kita pulang aku yang akan menyetir .Ayo pakai celanamu."
Aku berdiri dan menopang lelaki mungilku. Inilah kebiasaan tommy yang pasti terjadi. Setelah melakukan seks, dia akan menjadi sangat lemah. Tapi aku menyukai itu karena disaat inilah juga aku bisa mengurusinya.
"Phi kamu bisa jalan?"
"Y-iya aku bisa jalan. Tuntun aku saja...aku akan jalan pelan pelan sampai mobil."
Aku dan tommy pun akhirnya sampai di mobil. Aku melihat lelaki di sebelahku kelelahan dan langsung tidur. Ku kecup dahinya dan kukatakan
"i love you baby. Thank you for today".