We Just Broke Up!!

بواسطة Fransiskamaria7

22K 3K 468

Waktu memang berjalan sebagaimana mestinya. Hari hari indah lewat begitu saja dan berlalu tanpa aku sadari. ... المزيد

Takdir #1
Tetangga #2
Ternyata, kita?? #3
Canggung #4
Perasaan Aneh #5
Alasan berpisah #9
Usaha Melupakan#10
Pria Lain #6
Kim ji won yang Polos #7
Malam Berkasih #8
Malam Berkasih #8
Hari-Hari Denganmu #16
Relantionship #11
Gundah #12
Sedikit Celah #14
Ungkapan #15
Memulai Perang #17
Menangis Semalam#18
Kata Terakhir #19
Wedding Day #20

Malam di Pantai#13

925 145 14
بواسطة Fransiskamaria7


Aku ingin membuat kenangan tak terlupakan dalam ketidaksengajaan ini...


"Ah... terima kasih." ucap Shin hye setelah menerima kunci kamar hotel. Setelahnya dia berjalan menuju lift, menunggu dengan tenang sembari bersenandung kecil.

"Kau menginap di sini juga?

Shin hye menoleh. Yap... sudah jelas kalau itu Yong hwa."Eoh?

Mereka masuk ke dalam lift, beruntung di dalam lift tidak hanya ada mereka saja. Bisa dibayangkan kalau disana hanya ada mereka saja. Di pesawat tadi saja sudah membuat hampir tidak bisa bernapas, memikirkan kenapa mereka bisa bertemu dan yang lebih mengejutkan lagi, kenapa tujuan mereka bisa sama. Kenapa mereka harus ke Jeju di hari yang sama? Benar-benar mempermaikan hati dan pikiran.

"Permisi..."ujar Shin hye pada seseorang di depannya. Dia juga sempat melirik kearah Yong hwa. Shin hye sangat lega, karena Yong hwa tidak turun di lantai yang sama dengannya.

Shin hye menarik koper menuju kamarnya. Setelah masuk, dia merebahkan tubuhnya diatas kasur. Memejamkan mata dan beralih pada handphonenya. Seulas senyuman terukir saat dia melihat banyak sekali pesan masuk dari Jong suk. Pria itu terlalu memperhatikannya, dalam hati terdalam Shin hye merasa tidak enak sekaligus kecewa. Kenapa pada pria sebaik Jong suk, hatinya masih memilih pria lain. Seorang pria milik wanita lain.

Shin hye menyentuh dadanya. Rasanya itu kembali dia rasakan. Saat pertama kali dia melihat Yong hwa menggandeng wanita lain dan memperkenalkannya sebagai kekasih barunya. Dan setelah 2 tahun lebih berlalu kejadian itu terulang lagi.

"Aku rasa Yong hwa akan melamarku.

Shin hye menggeleng lemah, menyesal telah memikirkannya, membuat kepalanya sakit. Hei... Shin hye apa sentuhan Yong hwa malam itu belum menyadarkanmu dari kenyataan duniawi?

***

"Sudalah, tidak apa-apa. Aku mengerti kesibukanmu.

"Tapi, aku juga ingin menemanimu di Jeju. Kitakan juga bisa berlibur bersama selama beberapa hari setelah konsermu selesai. Tapi masalahnya jadwal meetingku sampi akhir minggu ini."Ji won berujar lemah di telpon sekaligus kesal. Disamping melihat pertunjukan Yong hwa, disana mereka juga bisa berlibur bersama beberapa hari.

"Kita bisa berlibur lain kali.

"Janji?

"Yaa... janji. 

"Baiklah, kali ini aku mengalah. Lain kali ayo kita datang ke pulau Jeju bersama." Suara riang Ji won menggema di telinga Yong hwa. Suasana hati wanita itu sudah lebih baik dengan janji yang Yong hwa katakan. 

Yong hwa masih mengamati handphonenya, meletakannya di atas nakas dan berjalan keluar balkon kamar. Menikmati keindahan malam pulau Jeju. Beruntungnya malam ini sangat cerah sehingga bintang-bintang bertaburan memenuhi langit. Seketika ingatannya kembali pada seseorang. Wanita itu juga menyukai bintang-bintang.

Hei... kau tersenyum hanya dengan memikirkannya saja. Kalau cinta dia kenapa tidak mengatakannya lagi padanya? Apa sesulit itu menentukan pilihan hati? Bukan pilihan hidup melainkan pilihan hati. 

"Aku lapar."gumam Yong hwa mengalihkan pikirannya. 

Yong hwa bergegas keluar kamar untuk mencari makanan di foodcourt hotel. Berharap setelah makan malam dia akan tidur nyenyak tanpa memikirkan apapun. Dia harus fokus pada pertunjukannya lusa.

"Maaf nona, voucher ini sudah tidak berlaku lagi.

"Apa? bagaimana bisa sudah tidak berlaku lagi? Aku mendapatkannya bulan lalu dan masa expirednya juga akhir bulan ini kan? sekaranga baru tgl 20.

"Iyaa, itu benar. Tapi, sebelumnya kami sudah memberitahukan lewat email kalau ada perubahan masa expired untuk voucher ini. Masa berlakunya di majukan menjadi tanggal 10 Agustus. Nona bisa cek email untuk memastikannya lagi.

"Hah... baiklah, ok... mari kita lihat emailnya." Shin hye mangambil napas kesal dan semakin kesal saat dia tahu kalau ternyata benar, masa berlaku voucher itu sudah lewat 10 hari, ada perubahan tanggal. Tapi tetap saja Shin hye tidak terima, Shin hye tetap ngotot ingin menggunakan voucher makan tersebut." Tapi tetap saja, ini salah dan seharusnya kalian menghubungiku. Apa tidak ada cara lain lagi?

"Shin hye?"Yong hwa melihat Shin hye dari kejauhan sedang berbicara dengan seorang pria. Beberapa kali Yong hwa melihat Shin hye mengehela napas frustasi. Jadi... disinilah dia sekarang, mendekati wanita itu dan bertanya ada apa.

"Yong..."Shin hye memanggil Yong hwa dengan wajah kecewa. Shin hye tidak sadar apa yang dia lakukan dengan wajah seperti itu. Yong hwa bisa salah paham... tapi yaa sudahlah, lagipula dia juga tidak bisa mengontrol kekecewaanya pada voucher makanan itu.

"Ada apa?"tanya Yong hwa.

"Aku tidak tahu kalau voucher makan yang aku beli sebulan yang lalu masa berlakunya berubah. Sudah lewat sepuluh hari yang lalu." ujar Shin hye dengan suara yang sedih.

"Coba aku lihat."Shin hye memberikan vouchernya."Kau tidak diberitahu kalau ada perubahan tanggal expired?

"Mereka mengirim email, tapi aku tidak membuka-buka email, jadi aku tidak baca dan tidak tahu!! Ahhh... sayang sekali." Shin hye mengerucutkan bibir cemberut dengan wajah kecewa.

"Kau ingin  makan haemul dukbaegi (Seafood hotpot)."Yong hwa bertanya dan Shin hye menganggukan kepala."Mau makan bersamaku?"tawar Yong hwa. Tidak bermaksud apa-apa, Yong hwa hanya menawarkan saja, kalau Shin hye ingin makan heamul dukbaegi... mungkin dia bisa mentraktirnya. Tidak masalah, bukan?

Shin hye nampak menimang-nimang menerima tawaran Yong hwa atau tidak. Kali ini dia harus berkompromi antara perut dan pikirannya. Tapi tunggu... percuma saja. Rasa lapar pada perut pasti mengalahkan pikiran yang berusaha untuk menolak. Terlebih lagi, Shin hye ingin sekali makan seafood khas pulau Jeju. Tidak salahnya jika menerima ajakan Yong hwa.

"Baiklah."jawab Shin hye pelan.

Yong hwa tersenyum dan mengajak Shin hye masuk ke dalam. Mereka duduk di tengah-tengah restoran, beruntung karena sudah agak malam jadi pengunjung tidak terlalu ramai. Shin hye bisa merasakan dinginnya angin pantai menusuk kepermukaan kulitnya. Sedikit menggigil tapi dia baik-baik saja.

"Eummm... terima kasih. Lain kali aku akan traktir kau makan sebagai balasannya." kata Shin hye memecahkan keheningan  malam diantara mereka berdua.

"Aku akan tagih janjimu itu nanti."ujar Yong hwa sumringah.

Shin hye tersenyum senang saat pelayan datang membawa makanannya. Perutnya sudah bergetar sedari tadi minta diisi makanan lezat. Matanya sampai melotot dengan mulut ternganga. Sungguh menggugah selera, sangat lezat pastinya.

Shin hye menelan ludah sembari melirik Yong hwa, mungkin dia meminta ijin untuk mencicipinya lebih dulu. Senyumannya langsung melebar saat Yong hwa mempersilakan dia untuk makan lebih dulu.

"Ma...maafkan aku kalau seperti anak kecil. Tapi sungguh, saat kau ke pulau Jeju, haemul dukbaegi tidak boleh di lewatkan. Ini sungguh lezat, gomawo." Shin hye tersenyum senang dengan kedua tangannya mengupas kulit kerang, memakannya dengan lahap.

"Aku rasa kau lapar, ckckck..."Yong hwa terkekeh renyah di sela makannya. Dia mleirik Shin hye yang sepertinya lebih fokus pada makanannya." Bisa kita bicara sebentar setelah makan malam?

Kali ini Shin hye merespon. Dia melihat Yong hwa yang sedang menatapnya. Shin hye meletakan kembali daging kepiting yang sudah dia kupas. Setelahnya dia meneguk minuman sebelum bicara. 

Shin hye menganggukan kepala. Tidak mungkin mengatakan "tidak" setelah Yong hwa mentraktirnya makan malam. Memangnya apa salahnya hanya sekedar untuk bicara. Toh... tidak akan ada yang terjadi, hanya bicara saja layaknya seorang teman. 

Yong hwa merasa senang, kali ini Shin hye tidak menolaknya ataupun menghindarinya. Rasanya sudah sangat lama sekali tidak sedekat ini dengan wanita itu. Tinggal bertetangga tidak memastikan mereka akan sesering mungkin bertemu. Mungkin benar, saat itu Shin hye menghindarinya. Menolak untuk bertatap muka dan bicara dengannya. Hanya melalui pesan singkat by e-mail ataupun chat.

"Aku dengar buku biografiku sudah selesai? Ji won memberitahuku kemarin, kau datang untuk memberitahu?

Shin hye kembali menganggukan kepala."Aku ingin memberi tahumu secara langsung. Karena kau tidak ada, jadi aku memberitahu Ji won. Kau bisa datang kekantor untuk mengambilnya.

"Aku agak sibuk akhir-akhir ini. Bisa kau bawakan untukku?

"......"

Yong hwa tersenyum tipis, merasa bodoh meminta Shin hye untuk membawakannya." Jangan dipikirkan, aku akan minta Jung shin untuk mengambilnya.

Setelah selesai makan malam, Yong hwa mengajak Shin hye berjalan-jalan ditepian pantai. Melepas sepatu, berjalan menyusuri tepian pantai dengan bertelanjang kaki. Beberapa kali deburan ombak kecil mengenai kaki mereka. Shin hye tertawa saat air ombak mengenai kulit kakinya.

"Dressmu bisa basah, jangan terlalu dekat dengan air."Yong hwa memperingati Shin hye, tapi Shin hye tidak mengubris. Justru Shin hye semakin mendekat kearah air. Dia bermain air dengan kakinya. Seperti anak kecil, itulah yang bisa di lihat dari Shin hye malam ini.

"Kau payah." kata Shin hye pada Yong hwa yang berdiri jauh dibelakangnya."Kalau takut air, kenapa mengajakku kesini. Kemarilah." Shin hye memanggil Yong hwa, mengajaknya untuk mendekat. Bermain air ombak dengannya.

Yong hwa masih ditempatnya, memperhatikan Shin hye. Lalu, perlahan dia mulai mendekat dan berhenti disamping wanita itu. Ikut memperhatikan kakinya yang tersapu air ombak. 

Shin hye berpegangan pada lengan Yong hwa, saat ombak yang lumayan besar menerpa mereka." Hahahhahah... ah, menyenangkan." Shin hye tertawa senang, masih berpegangan pada lengan Yong hwa. Shin hye kembali tertawa saat lagi-lagi ombak datang. Menarik Yong hwa untuk mundur sedikit. 

Sambil tertawa dia melirik Yong hwa disampingnya. Dan sadar kalau saat ini dia bertumpu pada lengan pria itu. Sadar akan perbuatannya, Shin hye segera melepaskan peganga tangannya. Memalukan. 

"Maaf." ujar Shin hye. Kembali terdiam menatap lautan.

"Aku tidak keberatan, jika itu membuatmu tertawa.

Shin hye kembali menoleh pada Yong hwa. Tidak mengatakan apapun, mungkin gugup. Kenapa lagi dengan hatinya, apa lagi yang membuatnya gugup seperti ini. Tidak bisakah kau biasa saja? Baiklah-baiklah... jika itu maumu, aku akui kalau aku masih mencintai pria ini.


TBC...

Hayoo...  Adakah yg baper?


واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

950K 88.1K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
2.1M 10K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
8.4M 519K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
1.9M 93.1K 56
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...