Bulletproof [BTS]

Από cinderellan

75.1K 6.6K 377

WINNER OF WATTYS 2018; THE REVISIONIST. "The karma train will come run to you over." All BTS' members as the... Περισσότερα

1. INTRO
2. FIRST CASE
3. KIDNAP
4. SUSPECT 0.1
5. INTERROGATION
6. RUNAWAY
7. DNA 0.1
8. "I HEARD..."
9. SKETCH
10. DNA 0.2
11. GSR
13. INTERCEPTION
14. SUSPECT 0.2
15. REVEALED
16. CAUGHT IN A LIE
17. MIANHAE
18. FIND YOU
19. BE ALRIGHT
20. CHANGED - END
THANK YOU!
Another Thank You!
The Casts
!!!

12. LOCATION DETECTED

1.8K 268 7
Από cinderellan

[ run ]

- Daegu -

"Taehyung-ah, aku lapar." teriak Jimin.

"Yasudah, pergi saja ke mini market terdekat." ucap Taehyung kemudian melemparkan kunci mobilnya ke arah Jimin.

"Kau tidak ikut?"

"Tidak. Kau saja." balas Taehyung malas.

"Kau mau apa?"

"Bawakan aku soda sebanyak-banyaknya."

"Aish, minta uang!" Jimin menadahkan tangan ke Taehyung.

"Dasar kau ini!" gerutu Taehyung namun tetap saja ia memberikan Jimin uang.

"Aku pergi!"

Jimin segera berkendara menuju mini market yang letaknya tidak terlalu jauh dari motel mereka.

"Ah ini dia."

Jimin membeli ramen cup cukup banyak dan soda sesuai pesanan Taehyung.

Setelah membayar di kasir.

Jimin berjalan kembali menuju ke parkiran.

Brak

Kantung belanja Jimin terjatuh setelah tubuh Jimin bertabrakan dengan tubuh orang lain.

"Oh ma-maafkan aku." ucap orang asing tersebut.

"Tidak apa-apa." kemudian Jimin segera berlalu meninggalkan tempat tersebut.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Motel -

"Itu dia sudah kembali." ucap Taehyung.

Krek

"Aku kemba-" teriak Jimin kemudian terhenti setelah melihat bahwa Taehyung sudah tidak sendiri kali ini.

"Jangan sering keluar seperti ini. Berbahaya." ucap seorang namja.

"H-hyung, kapan tiba?" tanya Jimin setelah meletakkan belanjaannya di meja kecil kamar motel tersebut.

"Baru saja. Aku hanya memeriksa kalian. Keadaan masih belum bagus untuk kalian kembali." jelas namja itu.

Kemudian hening.

"Aku dengar adikmu di datangi oleh para agen.." namja itu kembali membuka suara.

Kemudian menatap Jimin.

"A-adikku? Jihyun?" Jimin terkejut.

"Eoh majja. Kudengar dia di introgasi oleh dua agen utusan dari Seoul."

"K-kau tidak perlu khawatir hyung. Jihyun tidak tahu aku pergi kemana."

"Geurae. Tapi sepertinya aku harus berjaga-jaga. Bolehkan aku mengunjungi adikmu?" namja itu terdengar seperti mencoba mendesak Jimin.

"H-hyung, adikku sangat berbeda jauh denganku. Dia tidak sepertiku, akan sangat sulit untuk berbicara dengannya."

"Aku hanya ingin mengunjunginya. Ah dan juga memperingatkannya agar tidak macam-macam." namja tersebut kemudian bangkit dari duduknya.

"Hyung, jangan ganggu Jihyun. Ia tidak tahu apa-apa." mohon Jimin.

"Terserah kau. Aku akan ke Busan sekarang." namja tersebut kemudian keluar dari kamar motel tersebut.

"Bagaimana ini? Apa aku harus memperingatkan Jihyun untuk pergi?" Jimin frustasi.

"Kau mau mati? Atau kau mau adikmu mati? Sudahlah tak ada gunanya. Kau berharap saja adikmu tidak dicelakai oleh namja tua itu."

"Jihyun-ah aku tahu kau kuat"batin Jimin.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Busan -

Di dalam apartemen sederhananya, Park Jihyun sedang asyik berkutat dengan laptopnya.

Ia sedang mengerjakan tugas kuliahnya.

Ditemani secangkir kopi hangat, tangannya dengan lancar mengetik huruf demi huruf yang merangkai kalimat untuk laporan penelitiannya.

Ting tong

Jihyun menghentikan aktifitasnya.

Segera ia menuju ke layar kecil di dekat pintu masuk apartemennya.

"Maaf, Anda siapa?" tanya Jihyun.

"Aku agen dari Seoul. Ada yang ingin kami tanyakan lagi padamu." ucap namja itu.

Jihyun merasa tidak yakin.

"Baiklah. Silahkan naik."

Tak lama Jihyun membukakan pintu untuk seorang namja.

"Kau sendirian?" tanya Jihyun.

"Lalu? Apakah aku harus terus bersama rekanku?" namja itu membalikkan pertanyaan.

"Aku sibuk." ucap Jihyun tiba-tiba.

Mengerti akan maksud dari Jihyun namja itu langsung mengutarakan tujuannya.

"Kau berbicara apa saja kepada dua agen itu?" tanya namja itu.

"Kupikir kau tahu?"

"Baiklah. Mari kita luruskan kesalahpahaman ini. Aku adalah bos kakakmu. Jadi jika kau mau kakakmu baik-baik saja, beri tahu aku apa saja yang kau katakan kepada kedua agen dari Seoul itu." ancam namja itu.

"A-Aku tidak memberitahu apa-apa. Mereka hanya menanyakan keberadaan Jimin hyung yang tentu saja aku tidak tahu dimana." Jihyun terdengar gugup.

"Arraseo. Aku percaya padamu." namja itu kemudian mendekati Jihyun.

Kemudian menepak pundaknya.

"Mari kita buat kesepakatan. Jika agen dari Seoul kembali untuk bertanya padamu dimana hyung-mu berada, kau harus menjawab tidak tahu, arraseo? Kau menyayangi Jimin kan?"

"T-tentu saja."

"Ternyata Jimin benar. Kau sangat bodoh dan penakut." ucap namja itu kemudian keluar dari apartemen Jihyun begitu saja.

"Hyung, apa yang telah kau lakukan." gumam Jihyun dengan suara yang bergetar.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Seoul -

Hyunjae kembali memeriksa barang-barang milik Jungkook.

Namun, kali ini dirinya fokus kepada satu benda yang berada di genggamannya.

"Aku yakin sekali pernah melihat ini di suatu tempat." gumamnya.

Krek

"Hyunjae-ah! Kau sibuk?" tanya Jin di depan pintu.

"Eoh! Saaaangat sibuk." jawab Hyunjae disertai kekehan.

"Tunggu tunggu!" Jin segera masuk ke dalam laboratorium setelah melihat benda yang sedari tadi berada di tangan Hyunjae.

"Kau pernah melihat kalung seperti ini?" tanya Hyunjae.

"Aku pernah melihat liontin ini." balas Jin.

"Lalu dimana?"

Jin diam sejenak.

Kemudian ia menatap Hyunjae.

"Seperti milik Jieun."

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Rutan Seoul -

"Jeongguk-ah, eomma membawakanmu makanan. Kau makan ya? Tenang, eomma sudah meminta izin kepada Namjoon. Kau bisa makan ini." ucap nyonya Han kepada anak laki-lakinya.

Namun Jungkook hanya diam dan menatap kosong lawan bicaranya.

"Jeongguk-ah, bisakah-"

"Berapa lama aku harus duduk disini?" tanya Jungkook kepada seorang sipir yang berada di dalam ruangan itu juga.

Sipir tersebut hanya diam sembari menatap nyonya Han.

"Jeongguk-ah, eomma mohon. Katakan apa yang harus eomma lakukan agar kau mau menerima eomma?" nyonya Han mulai terisak.

"Eomma akan berusaha melakukan apapun agar kau bisa memaafkan eomma." lanjutnya.

Jungkook masih terdiam.

Jujur di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia tidak tega memperlakukan eomma-nya seperti ini.

Namun ego-nya menuntunnya untuk terus bersikap keras dan dingin terhadap eomma-nya.

"Kembalikan aku ke dalam sel." pinta Jungkook kepada sipir tersebut.

"Jebal Jeongguk-ah! Ya! Jangan bawa dia. Aku belum selesai berbicara dengannya. Ya!" teriak nyonya Han.

Sipir tersebut sempat menghentikan langkahnya, namun Jungkook terus berjalan menuju pintu keluar.

Mau tak mau sipir tersebut mengabulkan permintaan Jungkook.

Sebelumnya, sipir itu meminta maaf kepada nyonya Han.

"Jeongguk-ah eomma akan selalu menyayangimu." gumam nyonya Han disela tangisnya.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Seoul Crime Lab -

"Namjoon-ah!" teriak Jin dari luar ruangan.

"Ada apa?"

"Lokasi Park Jimin dan Kim Taehyung sudah ditemukan."

Namjoon dan tim segera mempersiapkan diri untuk segera menuju ke Daegu.

Direktur Bang sudah menghubungi pihak kepolisian Daegu untuk ikut serta membantu.

Sebelum pergi, Direktur Bang memberikan instruksi yang kemudian dilanjutkn oleh Namjoon sebagai leader tim.

One hour before
Jin sedang menikmati kopi hangatnya sembari menulis laporan yang harus segera diselesaikannya.

Kring

"Eoh? Hyung? Ada apa?"

"Orangku telah menemukan lokasi tersangkamu."

"Kau serius hyung?"

"Aku telah mengirimkan lokasinya. Selanjutnya kau bisa urus kan?"

"Tentu saja. Terima kasih hyung! Aku sangat berhutang padamu."

"Dan juga, Jihyun kedatangan tamu kemarin. Kau pasti tidak percaya jika kukatakan siapa yang mengunjunginya."

"Park Jimin?"

"Bukan Park Jimin."

[ stay ]

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

513K 15.2K 60
Berbahagialah, aksara akan selalu menemani walau perasaan sudah tidak tertata lagi.
277K 15.7K 45
[ 𝐛𝐭𝐬 𝐭𝐡𝐞𝐨𝐫𝐲 𝐚𝐧𝐚𝐥𝐲𝐬𝐢𝐬 ] - from this chapter. our story began. welcome to hyyh universe. it's danger. cause when you into this univer...
395K 12.2K 100
Dalam hal menulis, aku akui bahwa aku tidak pandai dalam merangkai kata-kata dengan benar. Sajak ini dari seorang gadis yang sedang senang merindu...
184K 29.9K 40
Dan saat jiwanya mulai lelah, Namjoon mendengar bisikan itu. "Kembali ke sini, kau akan temukan yang apa kau cari." Jika alam telah berkata demikian...