Who You ? (TIDAK DILANJUTKAN)

بواسطة Emilyanindya

8.6K 949 106

Tidak percaya. Itulah yang ada dibenak Kim myungsoo ketika memgetahui kebenaran ini. Apakah ia harus menyeli... المزيد

Satu
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Bad News

Dua

1.2K 146 14
بواسطة Emilyanindya











Myungsoo menarik kopernya dan keluar dari pintu kedatangan. Minho sedang berada ditoilet. Lalu Myungsoo berjalan kearah toilet. Berniat Menyusul Minho namun langkahnya terhenti ketika ia melihat seorang wanita dengan pakaian hitam dan bentuk tubuhnya sepertinya ia kenal. Dan itu membuatnya penasaran.

"Sooji-ssi?" Ucap Myungsoo membuat langkah wanita dihadapan Myungsoo terhenti lalu menoleh kearah Myungsoo.

"Nuguseyo?" Tanya wanita itu. Dan benar, Wajahnya seperti Sooji, pramugari pesawar yang ia tumpangi tadi. Tapi kenapa pakaiannya berbeda dengan pakaian yang ia kenakan tadi?

"Neo. Bae Sooji matchi?" Wanita itu mengerutkan keningnya.

"Anidanika. Kau salah orang" jawabnya lalu kembali meneruskan langkahnya.








-










Wanita itu masuk kedalam mobil sedan berwarna hitam yang telah menunggunya.

"Ya! Neo paboya" omel wanita bermata tajam itu pada wanita yang baru masuk kedalam mobilnya.

"Mwoya. Aku baru saja masuk kedalam mobil ini. Bagaimana bisa aku bodoh?" Sahut wanita itu heran.

"Kau memberitahu namamu pada seorang namja. Apa itu namanya selain bodoh?"

"Ahh. Geu namja? Sepertinya dia tidak penting"

"Ya! Bae Suzy. Namja itu adalah seorang detektif. Dia tidak boleh tahu siapa kita arro?" Pekik wanita bermata tajam itu.

"Ahh molla. Ppali jalankan mobilnya. Aku lelah Jiyeon-ah" sahut Suzy dengan nada lelah, Jiyeon hanya memutar bola matanya lalu mulai menjalankan mobilnya.





-








Myungsoo baru saja sampai diapartment miliknya. Lelaki itu meletakkan koper hitamnya didekat pintu kamarnya. Lalu melangkah kearah dapur mengambil gelas dan air putih.

"Geu yeoja. Bae Sooji. Kenapa dia bilang bukan?" Tanya Myungsoo lalu meletakkan gelas ditempat cuci piring.

"Ah. Molla" decaknya lalu masuk kedalam kamarnya dan mengambil pakaian tidurnya di walk in closet lalu mengganti dengan cepat.

Setelah mengganti pakaiannya, Myungsoo bergegas merebahkan tubuhnya ketempat tidur. Hari ini melelahkan, sangat melelahkan.




-






Jiyeon menghentikan mobilnya didepan gedung besar yang terkenal dengan Casinonya. Saat ini Mereka sedang berada di pinggiran Seoul.

Suzy dan Jiyeon turun dari mobil tidak lupa dengan koper yang Suzy bawa tadi. Lalu berjalan kearah pintu utama gedung besar itu.

"Bagaimana penerbangannya?" Tanya Jiyeon.

"Membosankan, seperti biasa. Memperagakan ini dan itu. Kau tahu? Aku lelah sekali, tapi demi sajangnim aku rela merelakan waktu istirahatku demi menemui klien kita ini" jawab Suzy panjang dengan wajah datar.

"Aigoo. Kau mulai membenci pekerjaanmu?"

"Ani. Hanya saja aku lelah sekali, tapi kalian tidak percaya padaku." Jiyeon memutar bola matanya 

"Aku tahu alibimu itu Bae Suzy-ssi"

"Kau juga mulai tidak percaya padaku? Arraso. Aku memang tidak ditakdirkan untuk di percayai" sahut Suzy mulai drama.

"Annyeonghaseyo. Kim sajangnim" ucap Jiyeon pada lelaki paruh baya dihadapannya. Begitu banyak lelaki berbaju hitam yang melindungi pria tersebut.

"Ah. Park Jiyeon Bae Suzy keutchi? Geure geure. Ayo masuk keruanganku" ajak pria tua itu. Suzy dan Jiyeon mengikuti langkah pria itu begitu juga dengan pengawal pria itu. Jiyeon menatap Suzy memberi kode kepada wanita itu. Dengan cepat Suzy paham akan kode Jiyeon.

"Hmm Kim sajangnim. Bisakah hanya kita saja diruanganmu?" Tanya Suzy membuat langkah pria tua itu terhenti lalu memutar tubuhnya kearah Suzy.

"Waeyo?"

"Aku memiliki Phobia. Phobia ditatap banyak orang. Seperti ini, Scopophobia." Jelas Suzy membuat para pengawal tuan kim menatapnya tak percaya. Suzy memulai aktingnya, Berekspresi seolah olah tidak nyaman dengan tatapan itu.

"Jeongmall jwosonghaminida sajangnim. Suzy benar benar memiliki Phobia itu." Sahut Jiyeon yang berusaha menutupi Suzy dengan punggungnya.

"Great. Park Jiyeon" ucap Suzy dalam hati 

"All right. Ayo masuk keruanganku tanpa para pengawalku." Sahut tuan kim lalu memberi kode pada anak buahnya bahwa ia akan baik baik saja.

"Dasar pak tua bodoh" maki Suzy dengan senyum kemenangan yang terlihat samar.

"Kajja." Ajaknya lalu masuklah Suzy dan Jiyeon kedalam ruangan tuan kim.

Jiyeon yang masuk terakhir menutup pintu dan menguncinya tanpa diketahui tuan kim. Dam dengan cepat membalikan tubuhnya lalu berdiri sejajar dengan Suzy.

"Silahkan duduk." Tawar tuan kim yang mulai duduk dikursi tamunya.

"Gamsahaminida." Sahut keduanya kompak lalu duduk dikursi berwarna coklat itu.

"Bagaimana pesananku?" Tanya tuan kim sambil tersenyum licik.

Suzy mulai membuka koper yang dibawanya, lalu mengeluarkan isinya.

"Ini senjata pesanan anda" Suzy mula menjelaskan.

"Remington dari Amerika, SS-2 dari Indonesia dan SIG SG 550 dari Switzerland" senyuman puas terpampang nyata di wajah tuan kim.

"Pembayarannya sudah kami kirimkan" Jiyeon mengangguk pelan lalu Jiyeon mengambil Pistolnya mendekatkan ujungnya di kepala tuan kim  sambil menarik pelatuknya.

"Kau kira kami tidak tahu apa yang akan kau lakukan dengan senjata berbahaya itu?" Tanya Jiyeon dengan nada sinis.

"Ige mwoya?!" Sahut tuan kim marah.

"Siapa lagi yang akan kau bunuh? Keluarga Jang? Keluar Han? Atau keluarga Nam? Yang merupakan keluargamu sendiri?" Sela Suzy sambil mengelus pistol yang ia pegang. Salah satu pistol yang berada di kopernya tadi tentu saja.

"Neo dangsin nuguya?"

"Tidak perlu tahu siapa kami, tuan."

"Kami disini hanya ingin membantu para penegak hukum yang lambat itu untuk membunuhmu. Karena hukuman mati sangat pantas untukmu. Kim sajangnim, ah aniya. Ahn Jae Gil-ssi"

"Beraninya..."

"Kami memang berani. Jika kami takut, maka kami tidak akan pernah berada disituasi seperti ini" sela Suzy dengan nada sinis.

"Ucapkan selamat tinggal pada dunia ini. Ah kau mau selfie dulu sebelum mati?" Tawar Jiyeon.

"Ahh sepertinya tidak ya? Yasudah. Say goodbye to World"

Dor


Peluru Jiyeon masuk kedalam kepala tuan kim. Hingga beberapa detik, pria paruh baya itu tak sadarkan diri. Peluru itu berhasil masuk kedalam sela sela otaknya.

Tak lama terdengan suara gedoran pintu dari luar hingga gobrakan.

Suzy menutup kopernya dan menarik zippernya dengan cepat. Ketika pintu itu berhasil dibuka. Suzy mengarahkan pistolnya kearah para pengawal tuan kim.


Dor dor dor dor



Satu persatu pengawal itu pingsan karena efek bius yang mengenai tubuh mereka. Dengan cepat Jiyeon dan Suzy keluar dari ruangan itu. Tanpa diketahui orang orang yang tengah asyik berjudi. Beruntung sekali ruangan hingga lorong itu kedap suara. Jadi para pengunjung tidak akan tahu apa yang terjadi disana.

"Ahh. Himdero." Ucap Suzy ketika sudah masuk kedalam mobil.

"Aigoo. Aku kira akan susah. Ternyata tidak." Sahut Jiyeon yang mulai menginjak pedal gas meninggalkan bangunan mewah dihadapannya.

"Kerja yang bagus Bae Suzy. Selalu tidak mengecewakan" puji Jiyeon.

"Terserah apa katamu. Aku ingin tidur" sahut Suzy dengan wajah lelah sambil menurunkan jok mobil menjadi sedikit lebih rendah.

"Arraso. Tidurlah. Mianhae karena membuatmu lelah hari ini. Jalga"



Tbc
















واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

27K 3K 18
"Jangan pergi. Chika cuman punya mama"
535K 45.1K 46
Black Wolf ,klan mafia besar yang di takuti di seluruh benua Asia dan Eropa yang di pimpin langsung oleh Wang yibo, pria dingin,arogan dan tegas sert...
76.4K 6K 48
Cerita pertama author jadi maaf kalo aneh
20.5K 2.8K 34
Kisah seorang gadis yang menjadi pemuda karena ibunya, dengan sederetan rahasia keluarga dan masalah yang ia lalui di sekolahnya. ...