Pagi ini Stella telah siap dengan dress putih nya. Berjalan santai menuju ruang makan dan sesekali tersenyum ke arah para pekerja yang membungkuk pada nya.
Sampai di ruang makan. Sedikit membungkuk saat melihat ibu mertua nya tengah duduk sambil bercengkrama dengan Eiser.
"Stella kau sudah datang? " tanya Duchess sambil tersenyum.
Stella menghampiri tempat duduk nya sambil tersenyum dan mengangguk.
"Kau terlihat sangat cantik Stella" puji Duchess pada menantu nya.
"Terimakasih ibu, ibu juga sangat cantik" balas Stella.
"Stella, sebenarnya ibu ingin bicara dengan mu"
"Silakan bu"
"Hari ini adalah ulang tahun ratu, bisakah kau dan Eiser mewakiliku dan Duke untuk menghadiri pesta"
"Ahh, tentu ibu," tentu saja dengan senang hati Stella akan menerima tawaran itu. Karna dalam cerita malam ini ia akan pergi berdansa dengan pangeran dari Kerajaan timur.
Ahh tentang dirinya yang di perk*sa itu. Stella mengerti, di dalam cerita diri nya juga ikut salah karna berkata kasar dan tak sopan pada laki laki itu. Bukan kah kalian ingat ia pernah berkata untuk mengubah alur dalam cerita ini.
Maka rencananya adalah untuk menikah dengan pangeran taehyung dan bercerai dengan Eiser. Jika kalian tanya mengapa? Maka jawabannya adalah karna ia tak ingin mati di tangan suami nya sendiri, jadi lebih baik ia menghindar.
"Baiklah, sekarang mari kita memulai sarapan pagi ini"
•
•
Saat ini Stella tengah berada di dalam kamar nya sambil membuat karangan bunga yang tadi pagi sempat ia petik. Bunga mawar yang kemarin ia petik sudah layu karna lupa ia rendam dengan air.
Ia ingat bahwa ratu suka dengan warna ungu, jadi ia mengganti semua bunga nya menjadi warna ungu.
"Ternyata nona bisa membuat karangan bunga, kami baru tahu" ucap kepala pelayan yang biasa melayani nya.
"Benar benar cantik sama seperti nona" puji Melody.
"Ahh kau bisa aja, terimakasih" ucap Stella dengan sedikit rona merah di pipi nya.
"Nah sudah selesai, sekarang aku akan mandi bisa tolong siap kan air nya" ucap Stella dan mendapat anggukan dari para pelayan nya.
"Nona dari mana anda belajar membuat karangan bunga seperti ini? " tanya Melody yang saat itu hanya ada mereka berdua.
"Rahasia" ucap Stella sambil mengedipkan satu mata nya dan menaruh telunjuk nya di depan bibir.
Dulu saat masih SMP, ia sering membantu Fiolla membuat karangan bunga. Fiolla memiliki rumah kaca yang besar, dan di sana ibunya menanam banyak bunga. Orang tua Fiolla sendiri adalah pemilik toko bunga yang cukup besar di jakarta. Banyak sekali karangan bunga yang toko itu buat menjadi sebuah tren.
Selain bernyanyi dan menari, ada salah satu hobi nya yang paling ia gemari, yaitu membuat karangan bunga. Apa lagi jika bersama dengan Fiolla.
•
•
Stella sudah siap dengan gaun yang cukup panjang. Berwarna cream dan make up tipis yang di poles kan oleh beberapa maid kepercayaan nya.
"Astaga, nona anda benar benar sangat cantik," puji sang kepala pelayan.
"Tidak ini terlalu berlebihan, seharusnya kan yang menjadi pusat perhatian itu adalah ratu, lalu kenapa kalian mendandani ku setebal ini" ucap Stella sambil menatap pantulan diri di cermin full body.
"Tidak nona kami hanya memberikan sedikit make up di wajah anda" ucap Melody.
"Ya Melody benar, nona saja yang memang sudah cantik jadi di berikan sedikit make up saja sudah sangat cantik" ucap Diana salah satu pelayan Stella.
Tok tok tok
Saat sedang asik menatap diri nya di depan cermin. Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamar nya.
"Masuk saja" ucap nya, lalu setelah itu dapat mereka lihat seorang pelayan laki laki yang datang sambil sedikit membungkukan badan nya.
"Nona, tuan muda sudah menunggu anda di lobby" ucap nya sambil mencoba mengangkat kepala. Pelayan itu terdiam sesaat, saat melihat penampilan Stella yang mampu membuat siapa saja terkesima.
"Baiklah saya akan segera kesana" ucap Stella mampu membuat lamunan laki laki itu buyar.
Setelah kepergian pelayan tadi, Stella mengambil karangan bunga yang sempat ia buat dan mulai meninggalkan kamarnya di ikuti oleh Melody dari belakang.
Sampai di lobby mansion keluarga Graayn. Stella lihat seorang laki laki yang tengah sibuk dengan wine di tangan kanan nya dan sebuah kertas di tangan kiri nya.
"Eiser" panggil Stella tapi tak di gubris oleh sang suami. Stella berjalan menghampiri Eiser dan duduk di samping laki laki yang menjabat sebagai suami nya.
"Eiser kapan kita akan berangkat? " tanya Stella sambil meletakan karangan bunga nga di atas meja.
"Sebentar lagi" ucap Eiser tampa mengalihkan pandangan nya.
"Eiser bagaimana menurut mu penampilan ku? " tanya Stella sambil berdiri dan menatap Eiser.
Eiser memalingkan wajahnya menatap Stella yang menurut nya aneh. Karna tak biasanya Stella bertanya tentang penampilan pada nya.
Terdiam menatap seorang wanita di depan nya. Yang terlihat sangat cantik, hingga mampu membuat seorang Eiser Graayn yang dikenal cuek terkesima melihat nya.
"Eiser bagaimana? " tanya Stella kembali membuat Eiser tersadar dari lamunan nya. Berdeham beberapa kali untuk menetralisir kegugupan nya, lalu mulai mengatur ekspresi wajahnya agar terlihat seperti biasanya.
"Biasa saja" ucap Eiser mulai beranjak dari duduk nya dan berjalan kearah pintu utama mansion.
Stella mengangkat satu sudut bibir nya. Sebelum mulai mengambil karangan bunga yang ia taruh di meja dan menyusul Eiser dengan sedikit berlari.
"Eiser tunggu"
•
•
•
Make-up Stella
Gaun Stella
Hallo man teman
Gimanaa kabar nya?
Baik kan?
Ternyata udah lumayan rame ya?
Boleh gak sekarang aku minta jatah?
10 vote
Dan
5 komen
Buat lanjut
👉spam di sini👈