CYBERPUNK: THE VARIEGATION BL...

נכתב על ידי jesuisciang

9.9K 1.5K 185

[Sci-Fic][Action][Romance] (ON HOLD) Sebuah negara bernama Rise dimana teknologi mengalami kemajuan pesat ter... עוד

OPENING
PROLOG CYBERPUNK: THE ARCHER
MAPS: KOTA DI NEGARA RISE
PROFILE: JAEDVIN & JEGAR
PROFILE: THE ARCHER
PROFILE: & MORE
CHAPTER 1: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 2: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 3: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 4: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 5: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 6: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 7: PART 1 - ERROR MOD
CHAPTER 8: PART 2 - LOVESICK
CHAPTER 9: PART 2 - LOVESICK
CHAPTER 10: PART 2 - LOVESICK
CHAPTER 11: PART 2 - LOVESICK
CHAPTER 12: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 13: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 14: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 16: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 17: PART 3 - CALCULATION ZONE
CHAPTER 18: PART 3 - CALCULATION ZONE

CHAPTER 15: PART 3 - CALCULATION ZONE

183 37 5
נכתב על ידי jesuisciang





***


"Aku jatuh cinta." Jeno menatap kearah Karina, Ryujin dan Haechan secara bergantian.

Mendengar pernyataan itu Karina, Ryujin dan Haechan menganggukkan kepalanya paham. Mereka berada di ruang latihan untuk para cybertech figther. Setelah menghabiskan waktu mengunjungi virtual aquarium, Jeno mengantarkan Jaemin pulang, sementara dirinya harus kembali ke bangunan cyberring untuk pertarungan yang akan dilakukan nanti malam. Seharunya sekarang Jeno berlatih, namun tidak dengan latihan, Jeno kini tengah sibuk membicarakan obrolan yang menurutnya sangat serius. Ketiga orang yang ada dihadapannya terlihat menatap kearah Jeno dengan penuh keseriusan.

"Jaemin memang cantik dan menggemaskan." Haechan mengucapkan kalimatnya dengan ringan, "Aku justru akan merasa aneh jika kau tidak jatuh cinta padanya."

Wajah Jeno berubah menjadi terkejut saat Haechan menyebutkan nama sahabatnya, "Dari mana kau tahu jika Jaemin orangnya!?"

Karina rasanya sangat ingin memberikan pukulan di wajah kembarannya itu. Tapi pada akhirnya memilih untuk bergumam, "Bodoh."

"Kau tahu Jeno." Ryujin menatap kearah temannya itu, "Semuanya sudah tertulis diwajahmu. Bahkan saat kau selalu menyangkalnya."

Biasanya jika seseorang mengatakan kalimat seperti yang dilontarkan oleh Ryujin, Jeno akan segera menyangkal dengan nada bicara yang tinggi. Jadi, Ryujin sudah siap menutup kedua telinganya menggunakan telepak tangan sebelum pemuda dengan sumbu pendek itu mulai mengomel. Namun reaksi yang di dapatkan ternyata berbeda. Jeno sekarang terlihat seperti orang bodoh, sesuai dengan gumaman Karina. Pemuda tampan itu mulai tersenyum membuat Haechan dan Ryujin saling menatap lalu tersenyum canggung, sementara Jeno tetap tersenyum dengan pikiran yang sudah dipastikan melayang memikirkan Jaemin.

"Haechan, sepertinya kau harus memanggil kekasihmu itu." Ryujin kembali melihat kearah Jeno dengan pandangan takut, "Katakan jika adiknya mulai gila."

"Jangan berpikir yang aneh-aneh!" Haechan menolak ide Ryujin, "Mark hyung sedang sibuk hari ini."

Karina menganggukkan kepala, "Biarkan dia! Dia sedang dalam proses menerima perasaannya sendiri."

Dalam beberapa menit kedepan ruang latihan ini diisi oleh beberapa cybertech figther yang berlatih. Beberapa tetap pada posisi duduk nyaman mereka. Ya, mereka yang di maksud masih Jeno, Haechan Ryujin dan Karina. Sementara Jeno terbang dalam lamunannya. Haechan, Karina dan Ryujin terus menerus membicarakan hal lain secara acak, seolah mengetahui gosip-gosip terbaru yang ada di sekitaran bangunan cyberring disini. Atau gosip lainnya mengenai papan billboard yang kembali menunjukkan deretan profile dari orang-orang hilang.

Jeno tersadar dari lamunannya lalu menatap kearah jam hologram yang ada di dinding bagian atas tempat latihan. Niat awal Jeno datang lebih awal kemari adalah untuk latihan tapi sekarang ia bahkan tidak berpikir untuk menggunakan ototnya itu. Seketika Jeno menysali pilihannya, seharusnya Jeno memilih beristirahat terlebih dahulu di rumah Jaemin lebih lama. Walau semua mungkin akan terasa sedikit canggung bagi Jeno, mengingat ia mulai menyadari jika Jeno tidak menginginkan Jaemin hanya sebagai sahabatnya lagi.

"Oy! Jeno!" suara Hyunjin yang baru membuka pintu dengan wajah penuh luka pukulan itu mengisi berisiknya ruang latihan akibat dari beberapa cybertech figther yang memukul samsak maupun punch mitt, "Seseorang bernama Shota mencarimu!"

"Ada apa dengan wajahmu?" Jeno berdiri dari duduknya lalu berjalan mendekat kearah Hyunjin, dilihat dari sudut manapun temannya ini pasti kalah saat bertarung.

Hyunjin mendelik lalu berucap malas, "Diam! Aku tidak sedang dalam mood yang bagus!"

Mendengar hal itu, Jeno mengangkat bahunya acuh lalu berjalan keluar dari ruang latihan, menghampiri pemuda yang sebelumnya Hyunjin sebutkan namanya. Jeno sebenarnya memiliki niatan untuk mengabaikan Shota. Namun Jaemin selalu mengingatkannya agar bersikap baik pada pemuda berwajah lucu itu karena merupakan salah satu dari orang yang menggunakkan mod milik Jaemin. Belum lagi, Shota merupakan bagian dari orang yang tinggal dikawasan elit. Siapa yang tahu mereka bisa meminta bantuan pemuda itu saat diperlukan.

Pemuda bernama Shota itu berdiri di samping pintu ruang latihan, dengan sebuah jas berwarna maroon. Jeno menaikkan sebelah alisnya lalu melihat kesekitaran. Rasanya sangat aneh melihat beberapa cybertech figther melihat kearahnya dan Shota secara bergantian seolah Jeno bisa saja memukul Shota secara tiba-tiba. Belum lagi, Jeno juga melihat beberapa pengawal yang tengah memperhatikannya diujung lorong menuju ruang latihan ini.

"Ada apa?" Jeno buka suara saat melihat pemuda itu hanya menatapnya.

Shota tersenyum kecil, "Aku hanya ingin bertemu denganmu."

Semua ini terasa sangat canggung. Jeno menganggukkan kepalanya paham lalu melirik kesekitaran lagi, Jeno merasa tidak nyaman sekarang karena tidak tahu harus merespon kalimat tersebut dengan perkataan seperti apa. Shota sendiri terlihat menunggu jawaban Jeno. Tapi disisi lain Jeno tidak merasa ia harus menjawab karena kalimat yang Shota lemparkan bukan sebuah pertanyaan melainkan sebuah pernyataan.

"Kalian menghalangi jalan." sebuah suara berat terdengar.

Suara itu berhasil menarik perhatian Jeno dan Shota. Keduanya menatap kearah sosok jangkung yang mungkin memiliki tinggi sekitar 185 cm. Jeno menaikkan sebelah alisnya, pemuda tampan itu mendengar jika akan ada cybertech figther baru yang datang hari ini, seorang cybertech figther yang berasal dari kota Left. Mungkin pemuda ini orangnya. Jeno menatap kearah Shota yang sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari pemuda jangkung itu. Jeno menaikkan sebelah alisnya bingung. Apakah semudah itu perhatiannya teralihkan. Bukan maksud Jeno menginginkan perhatian Shota, hanya saja tidakkah terlalu cepat.

Jeno menggelengkan kepalanya maklum lalu bertanya pada pemuda jangkung itu, "Kau baru disini?"

Pemuda itu menganggukkan kepalanya, "Aku Sunggi Chan Tio, kau bisa memanggilku Sunggi atau Sungchan juga tidak masalah. Cybertech figther yang datang dari kota Left." setelah itu arah pandangan Sungchan beralih pada Shota. "Kurasa kau perlu berkedip."

Shota yang mendengar itu segera mengalihkan arah pandangannya kearah lain, kedua pipinya merona karena malu. Jeno menatap kearah dua orang itu secara bergantian, ada sedikit atmosfer aneh diantara keduanya. Sungguh, Jeno bisa merasakannya. Terutama saat melihat kedua pipi Sungchan yang juga merona, entah karena merasa bersalah atas kalimat yang ia lontarkan atau karena hal lain yang tidak Jeno tahu.

"Maaf, aku tidak bermaksud berkata kasar." Sungchan buka suara. Membuat Shota menatap kearah pemuda itu dengan mata bulatnya, dan kini muka cybertech figther baru itu semakin memerah.

Jeno bisa memastikkan jika pemuda bernama Shota itu sudah menemukan pujaan hatinya yang lain. Dan kali ini, Jeno yakin sekali perasaan Shota akan terbalas, melihat dari reaksi yang diberikan oleh Sungchan melalui kedua pipinya. Dalam diam Jeno tidak bisa menahan senyumannya. Tidak ada hari yang lebih menyenangkan dari hari ini, pergi mengantar mod dan mendapatkan bayaran, mengunjungi virtual aquarium bersama orang yang ia suka dan sekarang, sosok bernama Shota yang sepertinya memiliki perasaan padanya itu sudah menemukan orang baru untuk disukai. Jika Jeno memenangkan semua pertarungan hari ini, maka hari menyenangkan ini akan sempurna.







***




Suara dari ketukan pintu membuat Jaemin bangun dari ranjangnya. Jaemin sama sekali tidak berniat untuk tidur, namun siapa sangka saat ia membaringkan tubuhnya dan memeluk boneka penguin yang Jeno belikan membuat pemuda manis itu secara tak sadar terlelap. Namun akhirnya terbangun saat mendengar sebuah suara dari ketukan pintu. Dengan sedikit malas, Jaemin bangun dari ranjangnya dan membuka pintu menunjukkn Ningning yang membawa koper berisikan kartu-kartu yang sudah diisi dengan identitas yang diperlukan, lalu sebuah flashdisk yang membuat rasa kantuk Jaemin hilang seketika. Setelah memberikan semua itu, Ningning segera menutup pintu dan pergi.

Jaemin berjalan kearah meja kerjanya, namun sebelum itu ia membuka lemari pendingin yang ada di samping pintu kamar dan mengambil satu kaleng minuman soda. Semua yang ada ditangannya ditaruh dengan hati-hati diatas meja kerjanya. Pertama yang pemuda manis itu lakukan adalah mengecek kartu-kartu yang sudah Ningning isi dengan identitasnya juga Jeno. Begitu juga dengan kartu apartemen. Matanya terlihat sangat fokus membaca profile miliknya sendiri, begitu juga milik Jeno, memastikan jika tidak ada satupun typo di dalamnya.

Setelah selesai mengecek semua kartu yang Sezra berikan, Jaemin memasukkan flashdisk yang sebelumnya diberikan oleh Ningning pada port usb yang ada di bagian bawah meja kerjanya. Mata Jaemin fokus pada layar komputer yang kini tengah membaca isi dari flashdisk. Jendela balu terbuka menunjukan sebuah profile dari seorang pemuda yang akhir-akhir ini menjadi bahan pikiran isi kepala Jaemin.

"Shota Rouka Lyns." gumaman kecil keluar dari bibir Jaemin.

Jangan salah sangka. Jaemin hanya merasa khawatir pada Jeno karena sahabatnya itu mengatakan jika pemuda bernama Shota memang sering mencarinya dulu. Jaemin sendiri tidak mengerti mengapa ia harus mencari informasi sejauh ini mengenai Shota secara diam-diam karena tidak mau Jeno mengetahuinya.

Mata bulat itu sangat fokus membaca setiap detail dari informasi yang didapatkan. Tidak ada satupun informasi yang membuat Jaemin berhenti berdecak kagum. Bagaimana tidak, semua yang melekat dalam diri pemuda ini sangat sempurna. Putra Tunggal dari Ken Jirota Lyns, salah satu dari ilmuan yang sangat dikenal di kota A-Pass, bekerja dibawah perusahaan Cyberbiocorps A-Tech. Jika Jaemin tak salah ingat nama ayah dari Shota memang terdapat dalam list orang yang pernah membeli mod buatannya. Lagi, Shota juga merupakan salah satu lulusan terbaik di universitasnya.

Jaemin membuka kaleng soda yang ia bawa lalu menata kosong kearah layar sambil meminum soda yang sudah ia buka. Untuk pertama kalinya, Jaemin merasa frustasi. Ia bertemu dengan Shota beberapa hari yang lalu dan setelah pertemuan tersebut, Jaemin tidak bisa mengingkirkan bayangan jika pemuda kaya itu memang menyukai Jeno. Tidak tahu mengapa Jaemin merasa ia harus ikut campur pada hubungan yang tengah berusaha Shota jalin dengan sahabatnya itu. Jaemin kembali menyentuh mouse dan melakukan scroll pada layar komputer itu. Melihat berapa banyak pemuda itu menghadiri pertarungan Jeno dulu, saat Jaemin sangat jarang melakukannya.

Yang benar saja. Pemuda bernama Shota itu bahkan hampir selalu datang saat Jeno bertarung. Kecuali satu tahun belakang ini karena ia terlihat sangat fokus dengan kuliahnya. Jaemin mengacak rambutnya sendiri frustasi, "Aku bisa gila."








[Next: CHAPTER 16 PART 3 – CALCULATION ZONE]

[end of this chapter]

Halo selamat datang di chapter 15 (〜^∇^)〜, sampai jumpa besok di chapter 16 ∩˙▿˙∩. Btw, terima kasih buat kalian yang udah ngikutin cyberpunk  (‘∀’●)♡

CPTAMEME:




EXTRA:

Teater the archer: Bawang Merah & Bawang Putih PT.10 [FINAL]

Jaemin: "Baiklah! Semua siap untuk final dari teater ini." menarik napas panjang, "ACTION!!"

[di panggung teater]

Ningning: 'Ayah Yiyang kembali bangun dari kuburnya.'

Yiyang: "Mana Renjuh Putih!" yiyang berjalan kearah rumahnya diikuti oleh guanlin dan jisung di belakang lalu mengetuk pintu rumah kasar.

Renjun: "Siapa sih yang berkunjung malam-malam begini!" membuka pintu lalu memasang wajah terkejut saat melihat yiyang, "Bukannya Ayah mati."

Yiyang: "Gara-gara kamu dua orang ini membangunkan Ayah dari kubur." menunjuk guanlin dan jisung yang melambai kearah Renjun.

Renjun: mendelik, "kalau begitu sekarang apa?"

Yiyang: "Kamu itu Ayah tinggal bukannya jadi anak baik malah nambah jahat!" yiyang menunjuk wajah renjun, "Tinggal bersama artinya kalian harus bekerjasama mengurus semua keperluan di rumah, bukan berarti kamu bisa seenaknya menyuruh orang! Ayah mau mati saja tidak bisa tenang!"

Renjun: mengintip tulisna naskah yang renjun tulis di telapak tangan tangan, mulai menangis, "Hiks, maafkan aku Ayah! Aku janji tidak akan seperti itu lagi." pergi meninggalkan renjun, guanlin dan jisung.

Ningning: 'Pada akhirnya, Renjun Putih, Ibu Guanlin dan Jisung Merah hidup rukun karena Ayah Yiyang sesekali datang untuk menghantui mereka. Tamat.'

[di kursi penonton teater]

Ryujin: menatap ragu kearah panggung teater, "Ceritanya sedikit aneh, tapi yasudahlah."

Haechan: "Jika Mark hyung juga menonton ini aku yakin ia akan kehabisan suara karena tertawa, kau tahu betapa recehnya Mark hyung." Bertepuk tangan untuk para aktor.

Karina: menganggukkan kepalanya setuju dengan Haechan, "Benar, benar."

[di belakang teater]

Jeno: menghampiri Jaemin, "Kau yakin tidak akan melakukan teater lainnya?"

Jaemin: "Kita akan lakukan tapi tidak sekarang." Jaemin menatap kearah Jeno serius, "Dan lagi jika melakukan teater, kurasa kita harus mengubah posisi."

Jeno: "Aku suka membuat naskah, kurasa aku akan tetap menjadi asisten sutradara lagi." Jeno meyakinkan pilihannya.

Jaemin: menggelengkan kepalanya cepat, "Lebih baik kita mencari pengalaman baru dengan mencoba posisi lain."

Promote

[22/12/2023] teodora nouri <3

המשך קריאה

You'll Also Like

176K 7.2K 35
"Dia seperti mata kuliah yang diampunya. Rumit!" Kalimat itu cukup untuk Zira menggambarkan seorang Zayn Malik Akbar, tidak ada yang tidak mengenal d...
5.4K 2 1
DIPINDAH KE WEBNOVEL dan NOVELTOON DENGAN JUDUL YANG SAMA
329K 17.5K 38
"maafkan aku Violetta" Tentang Damian yang begitu menyesal atas segalanya yang dia lakukan kepada istrinya. Menyesal telah mengabaikannya, menyesal...
550K 3.1K 8
hanya cerita tentang jimin yang memenya sering gatel pengen disodok