SECRET ADMIRER

بواسطة vianasantika

19.2K 621 57

'Selama aku masih bisa berpura - pura, maka aku akan baik - baik saja' -Danniela Allana Danniela Allana. Gadi... المزيد

PROLOG
PACAR?
Tidak Pantas
SALTING?
VARO GAMON?
SELINGKUH
PAPA
TARUHAN?
Jadian?
Roller Coaster
LUKA TERHEBAT
Hot Americano
Muka Maung nyali Miung
Pulang Bareng
Renggang
Selesai
Perhatian atau Kasihan?
Mainan
Karna aku, mencintaimu..
Laut
Sibling
Terimakasih sudah membela!
Tonight, i'm yours.
Bianglala dan Bolen Pisang Coklat

Malam yang Buruk

897 27 0
بواسطة vianasantika

"Jangan berharap lebih, kamu mencintai bukan dicintai."

-allana danniela zephiera-

***

TUKK.....

Begitu nyaring suara bola golf yang entah varo dapat dari mana kini mendarat sempurna di pelipis arsen, sehingga membuat sang empu saat ini meringis dengan tatapan setajam silet mengarah kearah varo.

"NAHLOHH!!. Lo sih varr gangguin singa lagi hibernasi," ucap dewa.

"Komuk lo jangan kek gitu napa sen, bikin gue ketar ketir," imbuh elang.

Tak sengaja, dewa ikut memandang kearah varo, tawanya yang pecah begitu saja ketika melihat raut wajah varo yang memerah padam, karna ketakutan.

"Napa dah lo dew?!" Bingung elang.

Dewa mengalihkan wajah elang dengan kasar supaya menoleh kearah varo, "noh temen lo, komuknya kaya lagi nahan berak," ucapnya. Langsung mengundang gelak tawa arsen dan elang begitu saja, sedangkan varo hanya menatap ketiganya malas.

"Gue ga sengaja sen, lagian lo di panggil nggak nyahut," ucap varo pasrah.

"Makanya kalau nampol arsen jangan pakai gituan, sekalian sama tongkatnya," seru dewa.

"Nanggung ya dew, sekalian bikin dia murka," imbuh elang tak mau kalah.

"Agak laen emang."

"Kenapa lo manggil gue?," tanya arsen dengan memasang wajah datar.

Dewa dan elang seketika menyudahi tawanya, kini keduanya saling menatap arsen serius.

"Lo beneran pacaran sama alana?" Tanya dewa, diangguki elang dan varo seakan menanyakan hal yang sama seperti lelaki itu.

Arsen menggeleng pelan, "gue bercanda." Putusnya, memberi jawaban.

"Lo nggak takut tuh cewe baper?," tanya dewa mengulang.

Arsen menaruh ponselnya di meja yang berada disampingnya, lalu beralih menatap ketiga temannya bergantian. "Gue sama dia udah lama temenan, dari jaman TK gue udah kenal sama dia, jadi gamungkin dia baper sama gue," ucapnya yakin.

Varo menatap arsen dengan tatapan menyelidik, "seyakin itu lo? Hati cewe gaada yang tau sen. Mungkin lo dari kecil udah sama dia, tapi keadaannya sekarang? lo sama dia udah sama-sama dewasa," ucapnya membuat arsen terdiam sejenak.

"Ga mungkin," gumamnya pelan, namun masih bisa didengar oleh ketiganya.

"Hati-hati kalau dia baper," peringat varo.

"Tapi gue liat liat dia cakep anjir, kek manis ga nge—bosenin gue liatnya," ungkap elang.

Dewa mengangguk setuju, "dari dulu emang dia cantik, cuma ga pinter bergaul aja. Jadi temennya dari smp sampe sekarang cuma jena, nambah-nambah si leona sama jasmine," imbuh dewa.

"Lo gaada perasaan sama dia sen?," tanya dewa kepo.

"Kaga lah anjirr," ucapnya yakin.

"Walaupun cuma sedikit?," ulang dewangga lagi.

"Kenapa? Lo suka sama dia?" Sarkas arsen.

"Suka? Iya gue suka," sahut dewa tanpa beban.

Ketiganya terbelalak kaget, "serius dew?" Ucap varo dan elang bersamaan, dengan memasang raut rasa tak percayanya.

"Udah gue duga sih, dari jaman smp lo selalu ngikutin kemana dia pergi"

"Terus kenapa lo nggak ungkapin aja perasaan lo itu?" Tambah arsen.

Dewa menggeleng, "kalau gue ungkapin tanpa tau dulu perasaan dia ke gue, bukan nggak mungkin gue akan canggung sama dia," tuturnya.

"Bagi gue, liat dia setiap hari ke sekolah udah bikin perasaan gue lega"

"ANJASS!!"

"MAPULUHHHH!!"

***

Di kediaman keluarga adyaksa, atau dirumah alana kini lebih tepatnya di meja makan hanya ada suara dentingan sendok dan garpu disana.

Semua masih terfokus dengan makanan masing masing, ketiganya tidak ada yang membuka suara.

10 menit berlalu...

Alana sudah selesai dengan makanannya, ia menatap kedua orang tuanya bergantian, setelah ia yakin tidak ada pembicaraan dari keduanya ia beranjak.

"Maa.. paa.. alana keatas dulu ya?"

"Masih sore alana, habiskan dulu makananmu," ucap tian, papa alana.

"Udah kenyang pa, alana mau kerjain tugas." Keduanya mengangguk setuju, alana melangkah menjauh.

Sebelumnya, memang kedua orang tuanya tidak ada masalah apa apa, tetapi bisa alana dengar dengan jelas sekarang, keduanya kembali meributkan persoalan yang sama.

"Mah! Ini salah kamu! Lihat anak perempuanku, jadi seperti itu!" Ucap tian.

"Kamu selalu nyalahin aku? Itu semua karna kamu selalu habiskan waktu sama wanita itu!" Ucap mora tak terima.

"Wanita mana lagi yang kamu maksud? Ini semua karna kamu! Kamu yang nggak cukup dengan uang hasil kerja ku!"

"Omong kosong macam apa yang kamu bicarakan mas! Aku lihat sendiri kamu kemarin bersama wanita lain di restoran?!!"

"Dia klien ku, asal kamu tau!" Nada tama kian meninggi.

"Klien mana yang makannya saling suap mas!?" Bulir bening mulai menetes di sudut mata mira.

"JALANG MANA LAGI YANG AKAN KAMU BAWA KEDALAM KELUARGA KITA MAS!!??" Pekik mora dengan kerasa menggema keseluruh penjuru ruangan.

PLAKK...

Tamparan keras yang tian layangkan di pipi kanan istrinya mampu membuat mora terhuyung kebelakang.

Alana yang masih berada di atas tangga bersimpuh, dengan kedua tangannya, allana menutup kedua telinganya. Sebisa mungkin ia tahan untuk tidak mendengarkannya, tetapi mau bagaimana pun, masih bisa ia dengar dengan jelas suara itu.

Allana terisak pelan, ia tak tau harus memberi tahu abangnya atau tidak, jika ia bungkam dia tidak sekuat itu untuk menahannya sendirian.

Suara bantingan pintu utama yang begitu keras lagi-lagi membuat alana tersentak, dia masih bersimpuh dengan memeluk lututnya di bawah sana, menahan semua rasa sesak didadanya.

Derap langkah menaiki tangga samar mulai memasuki indra pendengaran allana, sudut matanya dapat melihat mamanya kian mendekat kearahnya.

"Alana," panggil mora dengan suara lirih.

Alana masih terdiam dibawah, samar-samar nora dapat mendengar isakan putri nya itu.

"Kamu jangan seperti itu lagi! Tunggu papamu bicara, baru kamu boleh meninggalkan meja makan. Kalau kamu seperti ini mama yang kena nak," lirih  mora menatap nanar allana yang masih dalam posisi yang sama.

"Maaf," lirih allana dengan tatapan menunduk seakan dia tak mampu jika harus menatap mamanya.

"Mama hanya butuh seseorang yang bisa ngertiin mama, ada untuk mama, apa mama salah?" Ucap mora memandang alana lurus.

Allana tidak mengerti apa maksud dari perkataan mora, allana hanya diam sepersekian detik lamanya.

"Alana yang salah ma, alana nggak nunggu papa, alana main pergi gitu aja," lirih alana dengan suara bergetar.

"Mengerti kamu sekarang? Papamu sudah pergi kerumah jalang itu!" Ucap mora menunjuk kearah pintu utama.

"Papa ngga selingkuh ma, mama jangan gini alana cape ma," lirih alana.

Nafas mora kian memburu, raut wajahnya memerah padam. "Kamu pikir mama ngga cape? Kamu pikir mama nggak sakit?"

Tangan allana terulur memegang railing yang berada didekat—nya, sebisa mungkin allana berusaha untuk berdiri dari tempatnya.

"Alana mau ke kamar dulu ma"

PLAKK...

Alana menatap mora tak percaya, dadanya kian sesak terasa, matanya memanas. Apa yang mamanya baru saja lakukan padanya? Dia menamparnya?

"Mama nampar alana?," tanya allana tak percaya.

Alana menggeleng,  seolah ia tak percaya dengan apa yang baru saja ia dapatkan. Telapak tangannya terangkat, menyentuh pipinya yang terasa panas karna tamparan yang begitu keras yang baru saja mora layangkan kearahnya.

Secepatnya alana berlari menuju kamarnya, dan masuk kedalam ruangan itu, tak lupa ia mengunci pintu rapat-rapat.

Dia terduduk di balik pintu kamarnya, tangisannya pecah disana, selama hidupnya baru hari ini dirinya mendapat tamparan dari mamanya.

"Alana, maafin mama nak, mama nggak sengaja," ucap mora dari luar kamar yang terus mengetuk pintu kamar allana.

Alana memeluk lututnya, merasakan sesak didadanya, seluruh badanya bergetar hebat.

Abang?

Abang dimana?

Allana butuh abang, allana pengen peluk abang.

to be continue...

******************

Nb:

ACERITA INI HANYA FIKTIF! APABILA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, dll HANYALAH KEBETULAN.

Dan tolong jangan sangkut pautkan antara visual tokoh sama kehidupan pribadi aktris yang di pake yaa!! Makasihhh

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

387K 10K 32
Princess Marie, a renowned troublemaker of Paris has entered the Ton. Marriage, children and any prospect of love have always been a 𝘥𝘦𝘵𝘦𝘴𝘵𝘦𝘧...
641K 57.3K 35
𝙏𝙪𝙣𝙚 𝙠𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙧 𝙙𝙖𝙡𝙖 , 𝙈𝙖𝙧 𝙜𝙖𝙮𝙞 𝙢𝙖𝙞 𝙢𝙞𝙩 𝙜𝙖𝙮𝙞 𝙢𝙖𝙞 𝙃𝙤 𝙜𝙖𝙮𝙞 𝙢𝙖𝙞...... ♡ 𝙏𝙀𝙍𝙄 𝘿𝙀𝙀𝙒𝘼𝙉𝙄 ♡ Shashwat Rajva...
1M 53.9K 34
Millie Ripley has only ever known one player next door. Luke Dawson. But with only a couple months left before he graduates and a blackmailer on th...
35.4K 1.1K 22
[ONGOING 🔞] #8 insanity :- Wed, May 15, 2024. #2 yanderefanfic :- Sat, May 18, 2024. After y/n became an orphan, she had to do everything by herself...