Stay With You ✅️

بواسطة renkechan

27.5K 3K 1.2K

Kisah manis dua anak yatim piatu penghuni panti asuhan yang saling jatuh cinta. Berawal dari Seokjin yang men... المزيد

PROLOG
Those Eyes
MY WISH
GIFT (?)
TAK ADA YANG BEDA, HANYA ...
RAHASIA (?)
RAHASIA (2)
KENAPA HANYA KAMU..(?)
Self
DIA MILIKKU (!)
DIA MILIKKU (!) 2
DIA MILIKKU (!) 3
KERAGUAN
PERJALANAN BARU DIMULAI
LIKU-LIKU
KUNCI
APA INI KEGELISAHAN?
NOT YOU
NOT YOU (2)
NOT YOU (3)
YES I'M
IKAN
YOONMIN
HARI BAHAGIA
PRESENT
PRESENT 2
KEHIDUPAN PERNIKAHAN
MABA VS MASA
JADI....
💜
IS IT FINE (?)
IS IT FINE (?) pt 2
IS IT FINE (?) pt 3
NO, IT IS NOT FINE
🖤
🖤🖤
🖤🖤🖤
🖤🖤🖤🖤
ME, YOU + (SHE)
ME, YOU+ (SHE) 2
ME, YOU + (SHE) 3
ME, YOU+(SHE) 4
THE SISTER
THE SISTER (2)
JUST WE ARE
JUST WE ARE (2)

MY WISH pt 2

685 78 19
بواسطة renkechan

00.00

"Bapa kami yang di Sorga, Tuhan Jesus kami yang diberkati. Aku Kim Jungkook. Malam ini, usiaku tepat  delapan belas tahun. Aku berterimakasih, atas segala kesehatan dan kesejahteraan dariMu untuk hidupku. Kau melindungiku dan tiada yang dapat menandingi kuasaMu selain diriMu sendiri. Disini aku hanya setitik debu yang mengharap belas kasihan olehMu. Bapa dan Tuhan Jesus bisa mendengarku bukan? Apa aku bisa meminta hadiahku? Karena jika bukan Engkau? Lalu siapa lagi? Aku tak akan meminta banyak. Aku - aku hanya ingin menikah dengan kakak."

Jari-jari menyatu erat, mata tertutup rapat dan wajah mendongak berlutut di hadapan Tuhan. Permintaannya sederhana namun begitu dalam. Saat ia mengatakan sebuah kalimat pasti akan keinginannya, seluruh wajah memerah dan ia menunduk malu. Begitupun dengan sosok tampan yang diam-diam mendengar semua doa malamnya.

Tak menyangka? Adik kecilnya sudah dewasa. Sudah tak merengek menginginkan lolipop dan es krim melainkan ingin dinikahi oleh kakaknya sendiri. Sah saja bukan? Toh mereka bukan saudara kandung.

Lalu tiba-tiba si pendoa membuka mata terkejut akan suara gaduh dari luar kamarnya. Seokjin ketahuan mengintip. Saat hendak pergi dari depan pintu kamar Jungkook, tak sengaja lengannya terantuk meja kecil tepat di sebelah kanan pintu.

"Kakak?"

"E-eh Kookie. Su-sudah bangun?"

"Udah. Kookie lagi doa malam. Mau berdoa bersama?"

"B-boleh."

Tak lain halnya dengan Jungkook, seluruh wajah, telinga hingga leher Seokjinpun juga ikut memerah. Tawa kecil sebisa mungkin Jungkook tahan sebab ia tak mau kakaknya semakin menahan malu. Jungkook tau Seokjin mendengar doanya tadi. Jungkookpun sengaja berdoa sedikit lebih keras agar suaranya terdengar oleh pria itu.

Tak percaya? Sekarang coba saja kalian cari. Mana ada orang yang secara terang-terangan berdoa meminta untuk dinikahi, tepat pukul dua belas malam, padahal ia tau kalau Seokjin sudah berjanji untuk membangunkannya di waktu tersebut?

Tentu saja hanya Jungkook yang melakukannya.

Tak perlu menunggu lama, sebuah ajakan lolos dan Jungkook menggenggam pergelangan tangan yang lebih tua menuntun agar si pria ikut berlutut di sebelahnya. Lantas mereka berdoa bersama. Namun kali ini, keduanya memilih untuk mendoakan satu sama lain dalam diam.
















___

"Kook. Tadinya kakak mau bangunin kamu biar surprise. Kakak juga udah siapin kue ulang tahun di meja makan. Mau tiup lilin dulu?"

Jungkook mengangguk ringan. Diikutinya sang kakak berjalan menuju dapur. Rumah tempat mereka tinggal bukanlah rumah yang besar. Satu ruangan dapur yang bisa ditempati meja makan dan kamar mandi, dua kamar tidur ukuran dua kali tiga meter dan ruang tamu kecil yang hanya bisa diisi set sofa tiga kursi juga satu meja. Tak lupa halaman depan yang hanya seukuran parkir satu mobil dan biasa Seokjin jadikan tempat olah raga.

Rumah itu juga bukan rumah Seokjin dan Jungkook. Seokjin menyewanya  sejak pertama kali mereka keluar dari panti. Tepatnya saat Seokjin masih duduk di kelas tiga SMA dan Jungkook masih duduk di kelas dua SMP. Awalnya Seokjin hanya mampu mengewa dengan biaya bulanan menggunakan uang tabungannya. Beruntung saat itu Seokjin hampir lulus sekolah, jadi ia bisa bekerja untuk menyambung hidup dan membiayai sekolah sang adik. Meski kehidupan begitu sulit, namun Seokjin tak pernah sekalipun mengeluh. Dia hanya dapat bersyukur sebab dalam hidupnya bisa dipertemukan dengan 'seseorang' yang sangat bergantung padanya.

Beruntung pula keduanya saling mencintai. 👀👀👀

Seokjin memilih untuk tidak meneruskan pendidikannya. Baginya sudah cukup sampai menengah atas. Tak apa mendapatkan pekerjaan seadanya asalkan cukup untuk membiayai hidupnya juga Jungkook. Bayangkan saja kalau Seokjin memaksa untuk kuliah. Ia pasti tak akan fokus mengurus Jungkook.

Tak jarang juga Seokjin bekerja penuh waktu di tiga tempat. Pagi-pagi buta ia menjadi tukang antar susu, lalu ia akan bekerja shift di kedai makan keluarga, selepas itu menjadi tukang di project pembangunan hotel yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Meski tak banyak, namun itu cukup untuk membiayai sekolah Jungkook sampai adiknya itu masuk perguruan tinggi tahun ini.

Jungkook adalah seorang mahasiswa. Di universitas terkenal di Korea Selatan fakultas seni, jurusan teater dan drama. Untuk masuk dalam universitas itu sendiri, Jungkook tak mengandalkan jalur mandiri melainkan ia lulus sebagai murid rekomendasi kiriman dari sekolah.

Walaupun biaya yang dikeluarkan gak sebanyak mahasiswa lain, namun uang yang harus Seokjin keluarkan tahun ini cukup menguras tabungannya selama empat tahun. Tapi Seokjin bangga. Ia bangga dapat membuat Jungkook tersenyum karena satu langkah mendekati impiannya. Jungkook ingin suatu saat dapat menjadi pemerean utama dalam pagelaran teater yang disaksikan oleh banyak orang di seluruh dunia dan membuat sang kakak bangga. Ia berjanji setelah itu, ia akan mengubah hidupnya juga hidup Seokjin menjadi lebih baik. Lalu mereka akan menikah, dan memiliki banyak bayi. Semua akan berjalan lancar bukan? Tuhan pasti memberkati seluruh doa dan harapan Jungkook. Ia sangat yakin akan hal itu.

"Wah, kuenya cantik sekali."

Sepotong kue dengan strawberry besar di pucuk atas serta dua buah lilin dengan api yang menyala sedangkan duanya lagi mati tertiup angin, Jungkook berseru riang.

"Maaf, kakak cuma bisa belikan ini. Kalau kita beli yang lebih besar nanti tidak ada yang makan kan? Kamu juga gak pernah bawa teman ke rumah."

Oh iya, author lupa menjelaskan. Makan mewah semalam yang Seokjin sajikan, sebenarnya bukan makanan mewah untuk kebanyakan orang. Hanya Tteokbokki, ramen serta telur gulung buatan tangan Seokjin yang memakai bahan sisa dari kedai tempat ia bekerja. Jangan lupakan sop rumput laut!

"Kookie gak mau punya teman."

"Kok gitu?"

"Punya kakak saja udah cukup."

Sebuah senyum khas dileparkan lelaki bergigi kelinci. Kerutan di hidungpun selalu berhasil membuat Seokjin gemas.

"Dasar. Kalau gitu tiup dulu lilinya jangan lupa doa lagi. Tunggu kakak nyalakan dua lilin yang ini nih. Apinya sampai padam karena kamu kelaman doanya di kamar."

"Biarin. Biar doanya dijawab sama Tuhan. Kakak mau tau gak apa doaku tahun ini?"

Gotcha....

Tak hanya sekali dua kali Seokjin mendengar kalimat langsung dari Jungkook seperti "kakak mau gak jadi pacar Kookie? Kakak, Kookie nanti cuma mau nikah sama kakak boleh? Kookie mau jadi pacar kakak titik!" Dan masih banyak lagi sampai Seokjin hafal di luar kepala.

Seokjin mencoba mengalihkan pembicaraan namun segera dicegah oleh Jungkook.

"Dengerin dulu! Pokoknya harus denger!"

"Iya- iya kakak dengerin. Apa doanya?"

"Sekarang kan usia Kookie udah legal, jadi kita bisa -menikah?"

Suaranya sangat lirih dibagian akhir. Jungkook tak takut mengatakan hal itu, hanya malu. Ia menunduk dalam-dalam. Seluruh wajahnya kembali memerah. Manis sekali.

"Kook, kamu masih kecil kok udah mau nikah hm?"

"Ya udah kalau gitu pacaran, gimana? Boleh kan? Yaaa. Please please please!"

"Tapi kita kan-"

"Kita bukan saudara kakak! Jadi Kookie berhak jatuh cinta sama kak Seokjin!"

"Iya- iya, berhak. Hahaha."

"Dih, malah ketawa. Ayoo pacaran!"

"Buat apa sih pacaran-pacaran hmm? Tiap hari udah tinggal bareng masak pakai acara pacaran-pacaran?"

"Ya lan kalau pacaran boleh, mmmm cium."

"Bukannya tiap hari kamu juga cium kakak?"

"Kan itu cuma pipi!"

"Trus maunya apa Kokie?"

"Ishh gak tau lah."

Jungkook kesal, kakaknya ini tidak modern sekali. Masak tidak tau apa saja yang dilakukan orang pacaran?

'Tapi memangnya kamu tau Kook?' 👀

Karena kesal, Jungkook memilih memejamkan kedua matanya lalu kembali berdoa sebelum akhirnya acara tiup lilin dimulai.


























































Walla, ada-ada saja bukan kelakuan kelinci kecil ini? 🥲

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

29.1K 2.4K 37
Pernikahan Seokjin dan Jungkook harus kandas karena ibunda Seokjin yang tak pernah merestui Jungkook menjadi bagian dari keluarga Kim. Hingga perjodo...
20.7K 1.3K 33
Kisah dua murid yang jatuh cinta pada guru mereka. Sebab itu yang membuat mereka menjadi murid yang giat belajar. Mengejar cinta sampai ke negeri Cin...
21.1K 1.5K 4
Book 2 of A Time to The Future. . Need anymore description? Guess Not.
ALZELVIN بواسطة Diazepam

قصص المراهقين

5.9M 329K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...