Aku, Kamu, dan Bandung (zeede...

rzndxrzl द्वारा

61.8K 6.1K 291

Ini tentang aku, dirinya, dan rasa cinta kita yang bersemi di Kota Bandung. "Gua sayang sama lu. Kita lewati... अधिक

⚠️⚠️
Para Pelakon
Prolog
Telat
Siapa Dia?
Penasaran
Perkara Dasi
Namanya Razel
Salah Paham
Nomor Siapa?
Dia
Jevara
Diajak
Kantin
Christy
Murid Baru
Cemburu?
Pulang Bareng
Rencana Pdkt
Museum
Museum (II)
Khawatir
Rumah Razel
31
Jadian?
Pacar
Ruang Musik
Dijemput
Kamar
Dapur
Kangen
Razel Birthday
Siapa?
Ketahuan
Bukan update
Sunyi
Pundung
Bujuk
Aman
Menunggu
Jealous
D-Day
Muak
Ada Aku
Takayesha Amara
Pisah

Taman Belakang Sekolah

1.5K 182 1
rzndxrzl द्वारा

"Ini langsung kak?" Tanya Razel padaku

Saat ini kami sudah berada di taman belakang sekolah, terlihat taman begitu kotor, banyak sampah dan dedaunan yang berjatuhan.

"Ya emang kamu mau ngapain lagi? Tidur dulu?" Jawabku sambil menatap matanya

"Boleeeeh hehehe" Ucapnya sambil tertawa kecil.

"Kebanyakan bercanda ya kamu, kerjain sekarang atau saya laporin Bu Melody nanti" Ucapku pada Razel.

"Nanti diseriusin kaget. Jangan dong kak, masa tega sama saya" Balas Razel.

Ia langsung mencari dan mengambil sapu lidi untuk membersihkan sampah serta dedaunan yang berjatuhan di area taman.

"Hadeh" Ucapku singkat seraya menghela nafas dan menggelengkan kepala saat mendengar ucapannya.

Aku berdiri didekat kursi yang ada di taman sambil menjadikan sandaran kursi tersebut menjadi penumpu tanganku dan memperhatikan dirinya yang sedang menyapu.

"Saya tinggal sebentar ya, kamu jangan kabur" Ucapku pada Razel.

"Kemana kak? Saya sendiri disini udah kayak tukang sapu" Tanya Razel padaku.

Ia menolehkan kepalanya dan menatap diriku yang sedang berdiri.

"Kemana aja terserah saya, ya kan kamu emang lagi nyapu, saya sebentar doang kok" Ucapku pada Razel.

Aku langsung berjalan meninggalkan area taman. Aku pergi menuju kantin tadinya hanya untuk sekedar berjalan-jalan saja.

"Haus juga ya, makin hari makin panas" Gumamku dan langsung memesan minuman di kantin.

Aku sudah berada di kantin selama 20 menit. Dan hanya duduk di kursi yang ada di kantin sambil menggoyang-goyangkan kaki ku ke depan dan belakang. Bosan, itu yang ku rasakan.

"Makasih ya pak" Ucapku pada penjaga kantin

Saat minuman sudah berada di meja ku, aku langsung membayar minuman yang aku beli tadi.

"Sami-sami neng" Balas penjaga kantin itu dan aku hanya tersenyum sebagai balasannya.

ㅤㅤㅤ─────────────────

Aku berjalan kembali menuju ke taman belakang sekolah. Saat sampai di sana, aku melihat Razel sedang duduk di kursi taman.

"Oh mungkin udah capek, lagipula taman juga udah bersih" Gumam ku dan langsung berjalan menuju kursi taman.

"Kok lama?" Tanya Razel padaku saat sudah duduk di sampingnya.

"Sebentar, cuma dua puluh menit. Taman udah bersih, keren" Jawabku sambil melihat ke arah pepohonan yang rindang.

"Iya lah, Razel!" Ucap Razel sambil menunjukkan senyum bangganya.

"Nih" Ucapku padanya.

Aku menyodorkan air minum dalam kemasan botol yang sedang ku pegang padanya.

"Buat saya kak?" Tanya Razel padaku saat melihat aku menyodorkan botol minum padanya.

"Buat temenmu, ya iya ini buat kamu" Balasku masih dengan menyodorkan botol tersebut.

"Wedeh, thank you kak" Ucapnya dan langsung mengambil botol minum yang aku pegang.

"Iya sama-sama" Jawabku singkat.

Dia pun langsung membuka botol tersebut dan meminum airnya.

Aku menyandarkan tubuhku pada sandaran kursi taman.

"Panas kak" Ucap Razel padaku.

Razel ikut menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi.

"Iya, kamu ga mau balik ke kelas? lima belas menit lagi masuk" Tanyaku pada Razel, ia hanya menggelengkan kepalanya.

Secara tiba-tiba Razel menyandarkan kepalanya pada bahuku, aku yang sedang bersandar pun merasa terkejut.

"Ngantuk" Ucapnya sambil memejamkan matanya.

Aku hanya bisa terdiam seperti patung, pasalnya anak ini tiba-tiba menyandarkan kepalanya di bahuku. Namun tetap aku membiarkan tidur, aku menghela nafasku dan tersenyum tipis, ntah apa alasannya.

15 menit aku hanya berdiam diri dan membiarkan dirinya tidur dengan posisi kepalanya yang masih bersandar di bahuku, sayup sayup kudengar suara bel berbunyi.

"Zel" Ucapku pelan.

Aku rasanya ingin mengurungkan niatku untuk membangunkannya, karena dia pasti sedang enak tidur. Namun, pada akhirnya aku tetap membangunkannya.

"Razel" Ucapku membangunkan Razel.

Aku mencoba menepuk-nepuk punggung tangannya tapi belum ada respon.

"Razel, bangun" Aku kembali membangunkannya dan sedikit meremat jari tangannya.

Razel yang merasa tidurnya terusik pun akhirnya bangun.

"Udah pulang kak?" Ucapnya saat terbangun dan mulai membuka matanya serta membenarkan posisi duduknya.

Aku terkekeh kecil mendengar pertanyaannya.

"Lucu" Satu pikiran terbesit dibenak ku.

"Belum, tapi udah bel masuk" Jawabku.

"Maaf kak tadi jadi nyender, saya ngantuk pisan, asli" Ucapnya seraya bangun dari duduknya.

"Iya gapapa" Balasku dan ikut bangun.

"Ya udah, ayo balik ke kelas kak" Ajaknya padaku.

"Dasi pake, kamu ga pake nanti disangka kabur dari hukuman soalnya tadi ga ada di halaman sekolah kan" Ucapku pada Razel.

"Iya nanti dipake, kan dasinya ada di tas"  Jawabnya padaku.

Razel mulai melangkahkan kakinya untuk berjalan keluar dari area taman.

"Kelamaan, nanti jadi masalah lagi" Ucapku padanya.

Aku menahannya dengan menarik tangannya secara perlahan.

"Nih" Lanjut ku.

Aku melepaskan dasi yang aku sudah kenakan dan memberi dasi tersebut padanya.

"Lah terus lu, eh kamu gimana? Masa gua, anu, saya yang pake" Tanyanya padaku.

"Hahaha senyaman kamu aja, mau gua lu juga gapapa, yang penting tadi guru sama anak anak lain udah lihat saya pakai dasi, nanti saya bisa alasan, udah nih kamu pake aja dulu" Jawabku seraya tertawa kecil mendengarnya.

Aku kembali menarik tangannya dan menaruh dasi itu pada genggamannya.

"Duh, emangnya gapapa?" Ucapnya saat menggenggam dasi dariku.

"Gapapa, yaudah pake sekarang" Balasku.

"Iya" Balasnya namun belum juga mengenakan dasi tersebut.

"Kenapa? Kamu bisa kan pake dasi?" Aku bertanya padanya.

Aku menatap matanya sementara dia hanya menggelengkan kepalanya dan menyengir sebagai tanda balasan.

"Hadeh, udah gede juga, terus biasanya siapa yang pakein?" Tanyaku padanya

Aku mengambil kembali dasi tersebut dari genggamannya.

"Emang lu pernah ngeliat gua pake dasi?" Ucapnya aku hanya mengedikan bahuku.

"Ga tau, saya ga bisa merhatiin semua murid termasuk kamu." Balasku.

Aku menegakkan kerah bajunya, dan mulai memakaikan dasi tersebut pada kerah bajunya. Aku merasa sedang ditatap olehnya. Saat sedang menyimpulkan dasi tersebut, aku  melirik sedikit wajahnya dan mendapati dirinya yang sedang tersenyum melihatku.

"Liatin cara saya simpulin dasinya bukan liatin muka saya" Ucapku pada Razel.

Razel cepat-cepat mengalihkan pandangannya karena ketahuan atas kegiatannya tadi.

"Dasar" Ucapku sambil terkekeh serta lanjut menyelesaikan kegiatanku tadi.

"Udah nih" Lanjut ku, saat sedang sedikit merapihkan dasinya agar terlihat rapih.

"Makasih kak" Ucapnya.

Razel menatap dasi yang aku kenakan padanya dan dirinya kembali menatapku dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

"Iya sama-sama" Balasku padanya.

Aku merapihkan kerah bajunya lalu ikut tersenyum dan membalas tatapannya.

"Oh jadi gini kelakuan OSIS" Ucap seseorang saat aku baru saja selesai merapihkan kerah baju Razel.

ㅤㅤ────────────────────

Nah sesuai janji, double update. Jangan lupa vote nya ya readers ku sayang, biar makin semangat update.

─Az

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

MARSELANA kiaa द्वारा

किशोर उपन्यास

1.8M 82.8K 37
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
GEONARA 𐙚 𝐝𝐢𝐧𝐚 𐙚 द्वारा

किशोर उपन्यास

300K 13.8K 18
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓵𝓲𝓼𝓪𝓷�...
290K 27K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
Antariksa (END) bbyamaa द्वारा

किशोर उपन्यास

320K 19.1K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...