AV

By wpstarla45

2M 198K 18.9K

Sequel ALTHAIA. Asgara Ardew Lazarus. Pria dingin anti sosialisasi ini menyebut perempuan adalah mahluk yang... More

AV. 1
AV. 2
AV. 3
AV. 4
AV. 5
AV. 6
AV. 7
AV. 8
AV. 9
AV. 10
AV. 11
AV. 12
AV. 13
AV. 14
AV. 15
AV. 16
AV. 17
AV. 18
AV. 19
AV. 20
AV. 21
AV. 22
AV. 24
AV. 25
AV. 26
AV. 27
AV. 28
AV. 29
AV. 30
AV. 31
AV. 32
AV. 33

AV. 23

57.2K 6.4K 731
By wpstarla45

Gue baik, gue up!

Tandai typo!

***

"Besok sekolah, pulang."titah Andrew tegas. Anak perempuan satu-satunya itu sangat keras kepala.

"Ma..."mencoba mencari pendukung, mata bulat berkilau itu melirik sang Mama. Namun Anna dengan cepat mengedarkan pandangannya ke segala arah, pura-pura tak tau.

Ken menyeringai tipis melihat tindakan tegas sang Papa. Adik nya itu sedari tadi rewel tidak mau pulang dengan alasan ingin menjaga Kakak baru nya yang tak lain adalah Galang.

Galang tersenyum tipis melihat pemandangan keluarga kecil itu. Betapa beruntungnya ia berada di tengah-tengah mereka. Di terima dengan lapang dada dan juga tangan terbuka.

Apakah ia pantas mendapatkan nya?

Puk.

Galang tersadar dari lamunannya saat merasakan pundak nya di tepuk oleh seseorang. "Visya anak nya emang gitu, suka bikin orang darah tinggi."celetuk Anna membuat Galang terkekeh. Beda dengan Visya yang tambah mencebikan bibir nya.

"Pulang Sya, gu--aku ga papa."ujar Galang nyaris keceplosan menggunakan kata gue-lo. Pasal nya, tadi Anna yang mendengar langsung menegur nya.

"Denger. Dia ga sekarat, jadi kamu ga usah berlebihan."bisik Ken di balas dengusan oleh Visya.

Gadis itu lantas beranjak ke arah pintu tanpa menoleh. Bahkan panggilan sang Mama tak ia gubris.

"Don't hug me, huh?"

Andrew bertanya dengan sebelah alis nya yang terangkat. Bukan nya berbalik, Visya malah membuka pintu dengan kasar.

"Papa jelek! Papa bau! Papa nyebelin! Dasar gembel!!!!!"

Brak!

Anna mengelus dada sabar seraya berjalan menyusul sang anak gadis setelah berpamitan. "Anak itu..."gemas nya.

Andrew geleng-geleng kepala seraya kembali mengambil laptop dan mulai fokus dengan kegiatan nya.

"Adek lo Ken."kekeh Galang. Hah, sudah berapa kali ia tertawa hari ini, seperti nya begitu mudah.

"Adek lo juga."jawab Ken tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

Galang sedikit termangu. Ia memejamkan mata mengingat masa di mana Visya menatap nya dengan tatapan memuja, setalah itu terakhir kali sebelum gadis itu pergi, tatapan terluka sempat ia lihat.

Dan kembali di mana ia dapat menatap mata nya, namun sorot nya kembali terlihat dan itu sempat membuat nya terganggu. Gadis itu benar-benar melepaskan nya.

Segaris senyum tipis terbit di bibir Galang. Hari ini, mata bulat itu terlihat begitu cerah dan penuh persahabatan. Galang sadar akan kesalahan nya, maka dari itu mulai detik ini ia akan menebus semua nya dengan cara menjaga gadis itu sebagai seorang Kakak.

"Ya, dia adek gue..."lirih Galang pelan, bahkan Ken pun tidak mendengar nya. Beda dengan Andrew yang mendengar hingga membuat nya melirik Galang sekilas.

Sampai di rumah, Visya membersihkan diri dan langsung menerjang selimut di ranjang nya. Ia berguling kesana kemari, sungguh tidak jelas.

Pintu kamar terbuka. Anna masuk seraya membawa segelas susu. "Habisin, terus bobo!"

"Mmm..."gumam Visya seraya menerima segelas susu itu."Temenin."pinta nya.

"Manja."kekeh Anna seraya meletakan gelas kosong di atas nakas. Visya mengusap sudut bibir nya yang terdapat noda susu. Mata nya terus mengamati pergerakan sang Mama yang ternyata mulai merebahkan diri di ranjang nya.

Dengan grusak grusuk, gadis mungil itu ikut berbaring di samping Mama nya.

Anna terkekeh geli dan memeluk Visya sayang. Ia menepuk nepuk puncak kepala anak nya. "Kadang mama ngerasa kamu itu masih bayi Sya."

"Biarin."sahut Visya cuek, ia kembali mendusel mencari kenyamanan. Tak lama suara gadis itu mulai teratur di susul Anna yang mulai memejamkan mata.

Tepat jam tiga pagi, Visya terbangun. Ia mengedarkan sekeliling, mama nya tidak ada, seperti nya pindah. Ia gusar, bukan karena tak menemukan mama nya saat bangun, tapi karena penyebab ia bangun mendadak seperti ini.

Visya mimpi. Dan kalian ingin tahu dia mimpi apa?

Mimpi wajah tampan teman sebangku nya. Siapa lagi kalau bukan Asgara.

Ia ASGARA!!!!!

"Hahh!"ia mendesah frustasi, apa-apaan ini woy! Bisa-bisa nya wajah tampan tak manusiawi itu selalu terbayang di pikirannya.

Satu jam

Dua jam

Bahkan hingga tiga jam sejak ia terbangun, gadis itu tak bisa memejamkan mata.

Dan berakhir lah saat ini, Visya tengah asik tertidur di dalam kelas saking ngantuk nya. Pelajaran pertama olahraga, tapi untungnya Zayn dan Naira telah mengizinkan ketidakhadiran Visya ke guru olahraga itu dengan alasan sakit.

Tentu saja mereka berbohong, sahabatnya itu hanya kurang tidur. Karena kasihan saat melihat keadaan Visya datang dengan mata panda, benar-benar kusut.

Kelas benar-benar sunyi, hanya ada suara dengkuran halus gadis itu. Apakah kalian mengira jika gadis itu seorang diri?

Tentu saja tidak. Karena fakta nya, Visya terlelap tepat di hadapan seorang laki-laki.

Melenguh pelan, Visya menggesekkan pipi berisi nya di atas meja. Sebelum tiba-tiba, alis pillow itu mengerut.

Sejak kapan meja belajar nya di alasi kain, juga rasa nya, seperti pipi nya beradu dengan sebuah lengan.

Wait, lengan!!!

Dengan susah payah gadis itu membuka mata. Sedetik kemudian ia benar-benar syok. Itu beneran lengan anjir!

Hoodie hitam itu. Arghhh sudah pasti milik Asgara.

Visya mendongak, tatapan nya langsung bertubrukan dengan mata hitam begitu pekat. Gadis itu menelan ludah dan reflek menjauhkan diri.

Namun detik selanjutnya, jantung gadis cantik itu nyaris berhenti kala pinggang ramping nya di rengkuh dan...

Cup.

Bangsat!

Anjing!

Monyet!

Tubuh gadis itu menegang dengan mata terbelalak.

Tolong katakan jika ini hanya mimpi! Arghhh!!!!! bibir nya ternodai ya Tuhan!

Asgara mencium nya, haha pasti kalian tidak percaya? Ia ingin tertawa sekencang-kencangnya, dia juga tidak percaya karena semua ini hanya mimpi, ya hanya mimpi.

Namun suara itu seperti menayadarkan padanya jika semua ini adalah nyata.

"Visya..."oh Tuhan, suara serak itu.

Dengan gerakan kaku gadis itu meraba bibir mungil nya. Hingga tak menyadari bahwa lelaki di depan nya tengah menyeringai tipis.

"L-lo..."nafas gadis itu tercekat."K-kenapa cium gue, bibir gue bibir a-anu hah! Lo harus---"

"Tanggung jawab?"potong Asgara seraya mendekat kan wajah nya.

Asgara, lo bener-bener pengen liat gue mimisan ya bangsat!

Visya begidik melihat mata itu. "B-bukan..."

"Ayo nikah."

GA GITU KONSEP NYA ASGOROOOOO!!!

***

Telinga Visya panas, sungguh! Di sepanjang koridor menuju kantin, nama gadis cantik itu tidak berhenti di perbincangkan. Jika tau begini, ia lanjut tidur saja di kelas. Tapi sayang perut nya keroncongan.

Sejak jam pelajaran olahraga berakhir, Naira dan Zayn seenak nya bolos ke kantin tanpa mengajak nya. His! Menyebalkan!

"Sumpah, mata gue ga rabun kan ya."

"I-itu serius?"

"Astaga dede gemes gua di sandra psikopat!"

"Aaaa itu Visya kan? Tuker posisi lah anjing!"

"H-ha demi apa! Itu As---"

"Sttttt jangan seenak nya lo nyebut nama dia."

Visya memejamkan mata sejenak, ia benar-benar kesal! Siapa saja tolong bebaskan diri nya dari mahluk yang mempunyai aura otoriter ini.

Menghembuskan nafas kasar, Visya lagi-lagi melirik ujung seragam nya yang di pegang oleh tangan kekar milik teman sebangku nya.

Plis! Ada apa dengan Asgara hari ini!

Sudah seenak nya mencium bibir suci nya, mendeklarasikan keinginan nya untuk menikahi diri nya, dan sekarang? Hah, bahkan Visya tidak bisa berkata-kata.

Asgara mengekori diri nya seperti anak ayam!

"Why?" Deep voice nya mengalun di telinga Visya.

"Why why ndas mu! Sadar ga sih nih orang yang udah bikin gue di gunjingi satu sekolah..."gerutu Visya pelan.

Mencoba tenang, Visya membalikan badan nya. Lantas mendongak menatap remaja kelewat tampan yang berdiri menjulang di hadapan nya.

"Lo punya kepribadian ganda? Lo aneh tau ga!"mengenyahkan segala rasa takut nya, Visya nekat menatap manik Asgara.

Kedip. Kedip.

Kaki Visya rasa nya mleyot, mulut nya menganga tak percaya.

Sosok yang di takuti seluruh penjuru sekolah, yang di rumori seorang psikopat berdarah dingin, yang bahkan tak mempunyai belas kasih.

Bisa-bisa nya mengerjap polos di hadapan nya!!!!!

"Gue yakin habis ini bakal hujan badai angin ribut."lirih Visya seraya membalikan badan, tak tahan dengan segala tingkah aneh tiran kejam seperti Asgara.

Gadis itu berjalan cepat dengan wajah merona, sialan! Untung saja tidak mimisan.

Sampai di pintu kantin, Visya masih tak menyadari jika Asgara kembali mengikuti nya seraya memegang ujung seragam gadis itu.

Senyap.

Kantin yang seperti pasar mendadak senyap bak kuburan. Bahkan aktivitas mengunyah makanan pun ikut terhenti.

Visya mengedarkan pandangannya, dan terhenti menatap meja bagian pojok di mana kedua teman nya berada.

"Woy keong sawah! Enak-enak ya lo berdua makan sedangkan gue kelaperan di kelas, sedih gue!"omel Visya tanpa menyadari raut wajah ke dua teman nya.

Visya lantas mendudukan dirinya tepat di sebrang meja. "Bagi dong laper nih gu--"

"Sayang..."

JEDER!!!

Sendok yang di pegang Zayn dan Naira reflek jatuh mengenaskan. Mereka syok bukan main.

Visya pun ikut terlonjak kaget dengan bulu kuduk yang meremang.

Bunyi kursi yang bergeser sontak menyadarkan keterdiaman mereka. Visya menoleh menatap cengo Asgara yang sudah duduk anteng di samping nya.

Mereka semua lagi-lagi di buat menahan nafas, saat Asgara membuka tudung Hoodie nya. Walaupun seluruh penghuni sekolah sudah tau wajah rupawan milik Asgara, tapi tetap saja mereka masih belum terbiasa melihat ketampanan bak Dewa itu.

Visya milirik Naira yang sedikit pucat dan Zayn yang nge-lag.

"Stt, bantuin gue dong..."bisik Visya lirih.

"Apa yang terjadi?"tanya Naira berusaha tenang. Visya menggeleng sebagai jawaban. "Gue gatau Ra, gue takut dia abis ke jedot sesuatu..."gumam Visya.

"Tenang Sya..."Naira mencoba menenangkan sahabatnya itu walaupun kenyataannya kaki nya di bawah sana tengah bergetar.

"H-hai sepupu."

Krik. Krik.

Zayn menggaruk tengkuknya karena tak mendapati respon dari Asgara.

"Hm."

Balasan tak terduga itu membuat Zayn membelalakkan mata. Haha! Ini akan menjadi bahan pamer nya pada Nakaza nanti.

Beberapa menit berlalu, Visya kini tengah meracik semangkok bakso. Saat tangan nya hendak meraih saos sambal, namun kalah cepat dengan Asgara.

"No."

Tanpa berkata, Visya menarik botol saos itu. Asgara yang tak suka di bantah kembali menarik nya. Jadilah adegan tarik menarik itu menjadi tontonan seluruh siswa di kantin.

Salah gerakan, membuat sebagian saos di dalam muncrat.

"Haiss..."kesal Visya saat kerah baju nya menjadi korban saos itu.

Asgara dengan cepat meraih tisu, ia mendekat dengan tatapan datar. Visya menelan ludah, tatapan Asgara benar-benar menyeramkan.

Bugh!

Wajah Asgara tertoleh kesamping saat mendapat kan bogeman kuat dari seseorang.

"Bastard!" Decih Ken. Ia sedikit terkejut saat tahu orang itu adalah Asgara. Laki-laki yang patut di hindari.

Namun Ken tidak peduli jika itu menyangkut adiknya.

"Kakak..."

Semua nya terkejut. Kantin lagi-lagi senyap. Mendadak semua merinding saat mendengar kekehen dari Asgara.

"Ken!"teman-teman Ken masih tak menyangka jika orang itu adalah Asgara, bukankah Ken dalam masalah sekarang?

Naira menarik Visya guna menjauh. Saat Asgara berdiri sempurna, atmosfer mendadak dingin. Arta yang bertanggung jawab sebagai ketua OSIS langsung berdiri di tengah kedua orang yang siap meruntuhkan sekolah kapan saja.

Asgara menyeringai, sudut bibir nya mengeluarkan darah. "I like the way you protect it.... Xpanther."

Deg.

Xpanther adalah user hacker milik Kennard. Dan sial nya Asgara mengetahui nya dengan mudah.

"Sialan!"desis Ken tajam.

Tbc

Hoi, jangan lupa teken bintang noh pojok bawah.

Part selanjutnya makin-makin sih tingkah ajaib di As. Visya aja ga jadi takut malah geleng-geleng kepala pusing.

See you next part 🙌

101122
Starla/

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 132K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
1.1M 17.3K 27
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
2.6M 143K 63
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
4.2M 319K 52
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...