AZKALIYA

By diniispy

3.4M 418K 94.9K

#1 in Indonesia (25 Juni 2021) #2 dingin (21 November 2021) #2 teenfiction (12 Maret 2024) Di awal part emang... More

AZKALIYA || PROLOG
AZKALIYA || PART 1
AZKALIYA || PART 2
AZKALIYA || PART 3
AZKALIYA || PART 4
AZKALIYA || PART 5
AZKALIYA || PART 6
AZKALIYA || PART 7
AZKALIYA || PART 8
AZKALIYA || PART 9
AZKALIYA || PART 10
AZKALIYA || PART 11
AZKALIYA || PART 12
AZKALIYA || PART 13
AZKALIYA || PART 14
AZKALIYA || PART 15
AZKALIYA || PART 16
AZKALIYA || PART 17
AZKALIYA || PART 18
AZKALIYA || PART 19
AZKALIYA || PART 20
AZKALIYA || PART 21
AZKALIYA || CAST
AZKALIYA || PART 22
AZKALIYA || PART 23
AZKALIYA || PART 24
AZKALIYA || PART 25
AZKALIYA || PART 26
AZKALIYA || PART 27
AZKALIYA || PART 28
AZKALIYA || PART 29
AZKALIYA || PART 30
AZKALIYA || PART 31
AZKALIYA || PART 32
AZKALIYA || PART 33
AZKALIYA || PART 34
AZKALIYA || PART 35
AZKALIYA || PART 36
AZKALIYA || PART 37
AZKALIYA || PART 38
AZKALIYA || PART 39
AZKALIYA || PART 40
AZKALIYA || PART 41
AZKALIYA || PART 42
AZKALIYA || PART 43
AZKALIYA || PART 44
AZKALIYA || PART 45
AZKALIYA || PART 46
AZKALIYA || PART 47
AZKALIYA || PART 48
AZKALIYA || PART 49
AZKALIYA || PART 50
AZKALIYA || PART 51
AZKALIYA || PART 52
AZKALIYA || PART 53
AZKALIYA || PART 55
AZKALIYA PART 56
AZKALIYA || PART 57
AZKALIYA || BAB 58

AZKALIYA || PART 54

20.6K 2.7K 2K
By diniispy

Haloo!!!

Maaf telat seminggu🙏

Beri aku emot 🌝

2K KOMEN UNTUK NEXT!

Aku mau rajin update bulan ini....

Hargai penulis dengan cara memberi vote + komen ... Gampang kok gratis, tidak menguras pikiran juga apalagi uang☺️🙏
-
-
-
-
Follow Ig : @diniispy
@wattpadinii
@atharazka.aditya
@aliyaleta_
@husnanazifaa
@iwanarkasana
-
-
-
Vote dulu jangan lupa mwehehe❤️🦋
-
-
-

"JANGAN BERANI SENTUH DIA!" teriak Azka dengan penuh amarah, tangannya sudah mengepal kencang.

Kelima lelaki itu seketika menoleh, saling menatap kemudian tertawa kencang. "BOCAH INGUSAN ITU MAU CARI MATI BRADER! RAWRRR!" ucap lelaki berbadan pendek, ketua mereka.

"SIKAT GA NIH BOS?" teriak salah satu diantaranya.

"MAU JADI PAHLAWAN KEMALAMAN INI KAYA NYA GAES!" teriak pria berkepala botak.

Azka berjalan mendekati mereka dengan amarah yang hampir memuncak. Menatap kelima preman itu dengan dingin tapi mematikan.

"Nantangin bos dia, kita lawan aja sekarang!" Orang brewok itu maju sambil menegak habis Amer yang ada dalam genggamannya, membuang botol itu asal kesamping. Berjalan dengan sempoyongan ke arah Azka, mengepalkan tangan kanannya berniat ingin menonjok muka Azka.

Sebelum orang brewok itu menonjoknya, Azka langsung menendang benda pusaka lelaki itu sampai pingsan karena kerasnya Azka menendangnya. "Baru di tendang aja udah pingsan," kekeh Azka. Matanya melirik satu persatu keempat pria itu.

"KEROYOK LELAKI MUDA ITU! RAWRRR!"

"GASS!!"

Mereka berempat maju dan mulai melingkari Azka, Azka menatap satu persatu dari mereka. Bau alkohol sangat menyengat di indera penciuman Azka, "KALIAN BAU JIGONG BANGSAT!" teriak Azka. Azka mulai menendang satu persatu dari mereka.

PLAK! BUGH BUGH!

Azka memukuli mereka dengan kesetanan, tidak membiarkan salah satu dari mereka membalasnya.

"Sabar dong dek, gua mau juga mukul lo!" Kata salah satu dari mereka.

"Mimpi!" Azka kembali melayangkan pukulan maut tepat di wajah pria tadi sampai pria itu jatuh dan pingsan.

Ketiga dari mereka masih sayang wajah, dan memilih kabur meninggalkan kedua temannya yang sedang terbaring tidak berdaya. Azka membiarkan itu, ia berlari mendekati Aliya yang sama halnya terbaring di tanah.

Azka duduk bersimpuh, tangannya bergetar, dengan perlahan membawa kepala Aliya kedalam pangkuannya. Menatap wajah cantik Aliya yang kini terlihat pucat dengan darah yang mengalir di ujung dahinya. Tanpa sadar air matanya luruh, mengusap wajah Aliya lembut.

"Maaf Aliya, maafin gue."

Azka mulai menggendong tubuh lemas Aliya ala bridal style, berjalan sambil terisak pelan. Azka selalu lemah kalau menyangkut tentang gadisnya.

••••

Tok tok tok

Azka berdiri di depan rumahnya, mengetuknya pelan. Belum ada satu menit tapi pintu sudah terbuka lebar.

"Ya ampun Aliya," ucap Mawar khawatir. Menyuruh Azka untuk segera masuk ke dalam rumah.

Dikamar Azka, cowok itu meletakkan tubuh Aliya dengan pelan di atas kasurnya. Mawar masuk dan langsung mengambil p3k yang terletak di atas laci. Mawar berniat ingin mengobati luka yang ada di dahi Aliya, tapi di hentikan oleh Azka.

"Biar Azka aja yang ngobatin Liya Nda," kata Azka. "Bunda kabarin Mama Melati aja, bilang kalau Aliya baik-baik aja ya, Azka ngga mau Mama khawatir," ucap Azka kepada Mawar.

Mawar mengangguk setuju, dan pergi keluar dari kamar Azka. Mawar akan langsung ke rumah Melati, karena dekat. Aslinya mau telfon aja biar cepat, tapi pulsa nya abis karena kedua curut kecilnya yang suka tiktokan.

Azka mulai duduk di tepi kasur, menatap dengan lekat wajah cantik itu. Dengan pelan Azka mengangkat kepala Aliya, ia mulai memakaikan perban melingkar pada dahi Aliya yang terluka. Setelah selesai, Azka berdiri. Cowok itu ingin menyelimuti tubuh Aliya tapi terhenti, melihat baju yang Aliya kenakan begitu kotor.

"Tubuh Aliya gatal-gatal ngga ya, baju nya kumuh gini," gumam Azka.

"Gue gantiin aja apa ya?" tanyanya pada diri sendiri, sedetik kemudian menggeleng pelan. "Gila aja, masa gue yang gantiin."

Azka memilih untuk keluar kamar, tujuannya saat ini adalah Mawar. Ia akan meminta Mawar saja yang menggantikan pakaian Aliya, masa iya dirinya. Kalau khilaf gimana?

Berkeliling rumah mencari Mawar, mulai dari kamar, dapur, ruang tengah dan sekarang ruang tamu. Tapi Bundanya itu tidak ada.

Azka kembali ke kamar nya, masih bergelut dengan fikirannya, "Buka? Ngga? Buka? Ngga? Buka aja lah," gumam Azka.

"Heh, Dosa ngga ya? Gantiin baju gadis perawan?"

Tangan Azka sudah bertengger di baju Aliya. "Eh, jangan deh, dosa. Dosa gue udah banyak, masa mau nambah lagi?"

Azka kembali menjauhkan tangan nya, tapi ini kesempatan baik buat dirinya, kalau khilaf terus ia bisa nanam benih di rahim Aliya itu berarti nanti mereka akan di nikahkan cepat.

"Gue bobolin aja apa ya?" Gumam Azka. Sedetik kemudian kembali menggeleng. "Jangan-jangan, buntu ni banget nih otak. Heran," gumam Azka lagi.

"Tapi kan, kalau gue bobolin sekarang nanti kita akan di nikahin," gumam Azka lagi. "Gue malah seneng, kalo dinikahin cepet."

Pikirannya sedang tidak beres sekarang.

"Woi ini mau gue apain?" Azka terus berbicara sendiri. Sudah seperti orang gila.

••••

Flashback on

Di saat Azka menerima pesan itu dari nomor yang tidak di kenal, foto Aliya dan Rian tiduran di sofa, membuat Azka marah. Azka tanpa ba-bi-bu langsung pergi dari rumahnya ke rumah Rian dengan amarah yang memuncak.

Azka mengabaikan semua panggilan dari Aliya. Ia akan menghabisi cowok terkutuk bernama Rianjing itu.

"RIAN BANGSAT KELUAR LO!" teriak Azka di depan rumah Rian.

Tanpa menunggu lama, Rian keluar dari rumahnya menatap Azka dengan senyum mengejek. "Cewek lo mantep juga, tapi lobangnya longgar, pasti udah sering lo pakai kan?" ujar Rian berbohong, ia mengira Azka dan Aliya sering melakukan itu, jadi ini semua hanya ingin memancing kemarahan Azka.

Mata Azka yang tadinya penuh amarah mendadak berubah menjadi penuh kebingungan. "Longgar apaan anjir? Gue bahkan belum pernah ciuman, cuman kecupan dua kali doang!" Azka membatin.

"Cewek gue masih sempit pasti, orang belum pernah di apa-apain, ini cowok setan kalo bohong nggak masuk akal!" Azka kembali membatin.

Azka tersenyum tipis sangat tipis sampai Rian tidak menyadarinya. Azka tahu sekarang, bahwa Rian hanya mengambil foto itu semata-mata ingin membuat hubungannya dan Aliya jadi hancur, dan ia cuman menumpang foto dengan Aliya. Azka tidak sebodoh itu.

Tapi tidak apa, Azka akan melanjutkan pura-pura amarahnya supaya Rian merasa senang sesaat. Lumayan juga menggebuki satu manusia paling menjengkelkan di dunia, dengan alasan foto tiduran itu.

Azka berjalan mendekati Rian. Tangannya mengepal keras bukan emosi karena foto tapi emosi karena muka Rian yang menurutnya sangat jelek.

"Muka lo bisa gantengan dikit gasi?" Bukan Azka kalau tidak ngomong langsung.

"Bangsat! Gue ganteng bego!" Sewot Rian, ia tidak terima di bilang gitu.

"Banyak bacot lo!" Azka langsung melayangkan pukulannya tepat di hidung Rian, sampai hidung itu mengeluarkan darah segar.

"Lo kalo mau pukul gue bilang dulu bisa gasi? Curang banget anjing!" Rian mengelap darahnya dengan jempol tangannya. Rian membalas memukul pipi Azka tidak kalah kerasnya, sampai pipi kanan Azka memerah.

PLAK! BUGH! BUGH!

Azka langsung menyerang Rian bertubi-tubi sampai tubuh itu oleng kesana-kemari. Azka menendang kaki Rian kanan dan kiri, menjambak rambut Rian karena ia kesal sekali melihat rambut itu yang menurutnya sangat tidak gaul.

"Bangsat lo Ka!"

"Gue? Lo kali yang bangsat!"

"Gue?  Gue nggak anjir! Lo yang bangsat!" elak Rian. Gini-gini Rian itu kebanggaan neneknya, karena ibunya telah meninggal jadi ia berganti jadi kebanggaan neneknya.

"Jangan banyak bacot lo! Sialan! Gue itu kesini mau hajar lo sampai tepar, bukan mau adu debat!" Sewot Azka. Kalau saja Rian tidak mengucapkan lobang longgar, mungkin saat ini nasib Rian sudah lebih parah.

"Gue udah tepar bangsat! Liat nih."

Prak!

Rian terjatuh ke atas tanah didepan rumahnya sendiri, Rian pura-pura pingsan karena ia tidak mau di hajar lagi oleh Azka. Tenaganya juga sudah tidak ada untuk melawan serangan Azka.

Rian sudah merasa senang, karena mungkin saja Azka dan Aliya sudah putus saat ini. Ia hanya ingin membuat hubungan Azka dan Aliya selesai, karena Rian kesal, Rian selalu kalah balapan dari kedua orang itu.

Azka langsung pergi mengendarai motornya, meninggalkan Rian yang terbaring di lantai. Azka bodoamat, paling juga nanti si Rian di angkat oleh asisten rumah tangganya.

Di jalan raya, Azka menepikkan motornya. Karena ada panggilan masuk, diliat panggilan masuk dari Galih-ayah Azka.

Azka mulai mengangkat panggilan itu. "Halo Yah? Kenapa?"

Lanjut nanti.

•••••

Azka teringat kejadian beberapa hari lalu, dimana Rian bilang Aliya longgar.

"Rian bilang longgar anjir, gue aja sekarang takut mau gantiin dia baju, gimana mau longgar?" gumam Azka. Ada rasa tidak terima saat gadisnya di bilang longgar sama cowok lain.

"Di kira cewek gue jablay malam apa, sampai Rian mengarang lobangnya longgar! Bangsat banget emang!"

Azka terus mondar-mandir di dalam kamarnya.

"Udah lah lama, pembaca sudah tidak sabar, mending gue buka. Lagian, gue udah pernah liat tubuh Aliya pas kecil."

Azka kembali duduk di tepi ranjang, tangannya ia letakkan di atas baju Aliya yang berkancing. Satu kancing sudah ia buka dengan perasaan berdebar kencang, tersisa sembilan kancing lagi.

"Banyak banget anjir kancingnya!"

Azka terus menarik nafas panjang dan menghembuskannya, ia berulang-ulang melakukan itu. "Jantung gue mau keluar rasanya."

-
-
-
SERU GA?

MAU LANJUT?

SATU KATA BUAT AZKA?

SATU KATA BUAT ALIYA?

1000 KOMEN NEXT>>

500 KOMEN 💚

300 KOMEN ❤️

200 KOMEN ANAK AYAM🐣

-
-

-
Salam dari istri Bright + jaemin❤️

Continue Reading

You'll Also Like

802K 60.9K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
10.5M 922K 61
~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN DITIRU! 'Si cuek yang tiba-tiba agresif' Start : 18 Februari 2023 End : 27 Mar...
511K 25.4K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
225K 13.6K 32
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...