I Love My President Though He...

MadeInEarthh द्वारा

103K 5.5K 899

SELURUH KARYA MADE IN EARTH DILINDUNGI OLEH PROFESIONAL HUKUM PURE PUBLISHING!! PLAGIAT AKAN DIKENAKAN DENDA... अधिक

Sinopsis
Prolog
He Is Psycho 1 : Aku Ini Sosiopat
She Is Psycho 2 : Suatu Hari Di Pagi Hari
He Is Psycho 3 : Hati Nurani
She Is Psycho 4 : Alberto
He Is Psycho 5 : Apa ... katamu?
She Is Psycho 6 : Samuel Hanya Milikku
He Is Psycho 7 : Sebenarnya, Siapa?
She Is Psycho 8 : Ayah Samuel
He Is Psycho 9 : Senapan
She Is Psycho 10 : Galaxy Wilkinson Philips
He Is Psycho 11 : Keluarga Besar Wilkinson
She Is Psycho 12 : Diskon 1 Gratis 1
He Is Psycho 13 : Membunuhnya
She Is Psycho 14 : Permen Kapas
She Is Psycho 15 : Bunuh Saja
He Is Psycho 16 : Nafelly Gila
She Is Psycho 17 : Selamat Tinggal ....
She Is Psycho 19 : Sadarilah Posisimu
He Is Psycho 20 : Dia Tidak Membencimu
ALVA ADA DI DREAME DAN INNOVEL!!
She Is Psycho 21 : Ada Yang Ditutupi
He Is Psycho 22 : Cinta Itu ....
She Is Psycho 23 : Kau Bukan Paman Alberto
He Is Psycho 24 : David
She Is Psycho 25 : Jangan Pergi
He Is Psycho 26 : Paman
She Is Psycho 27 : Dia Pasti Kembali
He Is Psycho 28 : Keluarga Wilkinson
She Is Psycho 29 : Aku Merindukanmu
He Is Psycho 30 : Tidak Boleh Mati
She Is Psycho 31 : Itu Hanya Selimut
He Is Psycho 32 : Keluarga Sultan
Giveaway

He Is Psycho 18 : Nafelly Berbohong

831 83 10
MadeInEarthh द्वारा


Karena kelelahan menangis dan aktivitas olahraga singkat yang melelahkan, Nafelly segera tertidur sesaat setelah dia menyimpan kepalanya di atas bantal. Dia terus menatap pintu, menunggu Alberto mengetuk pintu namun tidak kunjung datang. Alhasil, karena fokus berlebihan, Nafelly pun akhirnya tertidur dalam hitungan detik walaupun dia tidak pernah berencana untuk tertidur.

Samar-samar, Nafelly mendengar suara orang-orang yang berbicara di sekitarnya. Nafelly baru tertidur selama beberapa menit, dan suara-suara itu berkumpul di dekatnya. Mata Nafelly masih terasa berat saat dia membuka matanya sedikit. Wajah bagian samping Alberto terlihat samar di pandangannya. "Alberto ...?" bahkan, untuk membuka mulutnya pun, Nafelly merasa berat.

Seolah dia masih berada di dalam mimpinya. Dan alhasil, panggilannya hanya berupa bisikan kecil. Namun, Alberto tetap menoleh padanya walaupun suara Nafelly tidak jelas. Kini, Nafelly bisa melihat wajah tegas itu yang menatapnya dengan pandangan lembut.

"Nona Christina?" Suara Alberto mengambang, seolah terdengar dari jauh. Nafelly mencoba menggerakkan tangannya yang terasa lemah, mencoba meraih Alberto namun tangannya bahkan tidak dapat terangkat.

Sekali lagi, seolah Alberto memahaminya, sebuah tangan segera menggenggamnya dengan lembut. Dan bisikan lembut, sekali lagi terdengar. "Tidurlah ...."

Nafelly tersenyum tipis dan kembali memejamkan matanya. Dan suara-suara itu tidak lagi terdengar di telinganya.

"Apa kau tidak berpikir dia hanya memanipulasi? Dia tadi benar-benar masih sadar sebelum aku mandi," kata Samuel yang masih memakai bathrobe di tubuhnya. "Dia mungkin berpura-pura."

Alberto yang melihat Nafelly kembali tertidur pun, melepaskan tangannya dari Nafelly dan mengangkat selimut agar menutupi seluruh tubuh Nafelly. Dia menatap Samuel setelah berpikir Nafelly sudah merasa hangat. "Tuan Sam, kita akan berbicara di luar. Nona Christina akan terganggu jika kita bicara di sini."

Samuel berdecak. "Baiklah, aku berpakaian dulu," kesalnya, lalu mendelik saat menatap penghuni lain yang sedang berdiri di dekat pintu. "Tapi kenapa kau datang dengannya?"

Galaxy tersenyum cerah. "Kami bersenang-senang tanpamu. Hanya itu yang harus kau tahu."

Samuel berdecih mendengar ucapan Galaxy. "Alberto lebih sering bersenang-senang denganku. Ucapanmu tidak membuatku kesal."

Galaxy mendengus geli. "Tapi kau membalasku dengan nada kesal."

"Aku kesal karena kau ada di sini," ucap Samuel dan segera berbalik untuk mengambil pakaian barunya.

Alberto mengembuskan napas panjang dan kembali melihat Nafelly yang masih tertidur. Matanya sangat bengkak dan keringat Nafelly pun sangat banyak. Alberto mengernyitkan alisnya saat melihat gerakan selimut yang cepat, tanda bahwa Nafelly bernapas dengan cepat. Alberto segera mengulurkan tangannya dan menyimpan telapak tangannya di dahi Nafelly.

"Ada apa?" tanya Galaxy saat melihat wajah panik Alberto.

"Dia demam. Hah ... sudah kuduga, serangan panik akan membawa efek samping lain," jawab Alberto, segera menatap Galaxy yang berdiri di samping pintu. "Apakah kau bisa memanggil dokter keluargamu untuknya?"

Galaxy tersenyum miring. "Apa untungnya untukku?"

Alberto menghela napas panjang. Ya, keluarga Wilkinson tetaplah keluarga Wilkinson. "Baiklah. Aku hanya harus menunggu Tuan Sam."

Galaxy mendelik mendengar ucapan Alberto. "Baiklah, baiklah, aku akan meneleponnya," katanya sambil mengeluarkan ponselnya.

Samuel keluar dari kamar mandi dan melihat Galaxy yang sedang menelepon. Dia tersenyum miring melihat kesibukan Galaxy. "Kenapa? Managermu menghubungimu agar kau kembali? Pergilah, kalau begitu."

Galaxy hanya mendelik dan meneruskan menelepon.

Melihatnya, Samuel tertawa mengejek.

"Nona Christina terserang demam," kata Alberto pada Samuel. "Tuan Wilkinson sedang menelepon dokter."

Samuel mengedipkan matanya berkali-kali. "Itu tidak mungkin. Dia baik-baik saja, sebelumnya."

Alberto meraih tangan Samuel dan mengarahkan telapak tangan Samuel ke atas kening Nafelly. Dan Samuel tersentak saat merasakan panas di tangannya. "Tubuhnya sangat panas."

Alberto menghela napas panjang. "Kau tidak bisa meremehkan serangan panik. Lain kali, daripada ke hotel, bawalah ke rumah sakit."

Samuel menelan ludahnya dengan susah payah dan mengernyitkan alisnya. "Aku mengerti," bisiknya, merasa bersalah karena dia menyentuh Nafelly dan hampir berhubungan sex dengan keadaan Nafelly yang demam.

"Baiklah, kalau begitu, mari berbicara di luar-"

"Alberto." Bisikan yang disertai isakan itu membuat semua orang menoleh dan mendapati Nafelly kembali menangis dalam tidurnya. "Alberto ...."

Tidak cukup menangis histeris layaknya anak kecil, kali ini Nafelly bahkan menangis dalam mimpinya. Alberto segera duduk kembali di tepi kasur dan menggenggam tangan Nafelly dengan erat. "Aku di sini," bisiknya pada Nafelly.

Tangisan Nafelly mereda. Namun tangannya malah menggenggam Alberto semakin erat. Alberto menghela napas panjang dan kembali menatap Samuel. "Kalau begitu, mari bicarakan di sini-"

"Apa kalian berpacaran?" tanya Galaxy, memotong ucapan Alberto. "Dia sangat menempel padamu dan kau bahkan menimpalinya."

Alberto mengernyitkan alisnya dengan heran. "Kenapa Anda berpikir begitu?"

"Baiklah. Jika bukan, apa kalian keluarga?"

Samuel mendelik saat mendengar ucapan Galaxy. "Kenapa itu menjadi urusanmu?!"

Galaxy mengangkat kedua bahunya dengan santai. "Hanya saja, Mom menganggap gadis itu sebagai menantunya. Akan sangat tidak lucu jika Alberto jadi orang ketiga di antara kalian."

"Apa?! Kenapa dia menjadi menantu Mom?!"

Alberto menghela napas panjang mendengar keributan itu. "Berhentilah berbicara dengan nada tinggi. Kalian akan membangunkan Nona Christina. Dan untuk menjawab pertanyaan Tuan Wilkinson, saya akan mengatakan bahwa kami tidak berpacaran dan Nona Christina bukan keluarga saya. Apa jelas?" tanyanya, dan Galaxy hanya tersenyum cerah sementara Samuel cemberut kesal.

Alberto mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Nafelly, namun semakin ia mencoba melepaskannya, semakin Nafelly mempererat genggamannya.

Alberto menghela napas panjang. "Baiklah, kita berbicara di sini saja," katanya pada akhirnya. Dia menatap Galaxy yang masih berdiri di samping pintu. "Um ... Tuan Wilkinson, bisakah Anda keluar sebentar? Kami mungkin membicarakan sesuatu yang rahasia, sekarang."

Galaxy terdiam sejenak. Senyumnya kemudian melebar, namun kali ini terlihat bukan seperti senyum ramah biasanya. "Alberto, aku sudah menolongmu dan membawamu ke sini. Aku juga sudah menelepon dokter sesuai instruksimu. Dan sekarang, kau menyuruhku keluar dengan seenaknya. Bukannya kau terlalu keterlaluan? Aku merasa sangat rendah, di sini. Aku bukan pesuruhmu, jika kau lupa." Galaxy mengatakannya dengan senyum lebar, namun kata-katanya jelas menunjukkan sisi tajam dan gelap.

Samuel berdecak kesal mendengarnya. "Kalau begitu, jadilah pewaris! Dari sini, kita hanya akan membicarakan bisnis."

Galaxy menatap kakaknya, masih dengan senyum yang mengandung duri. "Kenapa kau membawa-bawa kasus itu, Kakakku tersayang? Sudah kubilang aku tidak ingin jadi pewaris. Kau saja yang jadi pewaris."

"Aku juga tidak tertarik menjadi pewaris, Adikku tersayang," balas Samuel, tersenyum dengan gigi yang bergemeletuk.

Galaxy kembali menatap Alberto. "Hey, Sekretaris. Jika kau tidak ingin aku mengatakan apa yang terjadi sebelumnya, jangan usir aku dan biarkan aku mendengarkannya."

"Apa?" Samuel yang mendengar ancaman Galaxy pun hanya dapat mengedip. "Memang, apa yang terjadi sebelumnya?"

Alberto sendiri hanya terdiam dan menatap Galaxy yang masih tersenyum lebar. Dengan Galaxy yang memanggilnya sekretaris, Alberto seolah disuruh untuk menyadarkan dirinya dan tidak bersikap kurang hormat lagi. Alberto memejamkan matanya sejenak dan menghela napas panjang. "Baiklah. Kalau begitu, bisakah kau berjanji untuk merahasiakan ini juga?"

Senyum cerah Galaxy kembali seperti semula. "Dengan senang hati!"

Alberto membuang napasnya dan menatap Samuel. "Tuan Sam, bisakah kau menceritakan kronologi kejadiannya? Kenapa Nafelly bisa terkena serangan panik?"

Samuel mengedipkan matanya berkali-kali saat Alberto memanggil Nafelly dengan sebutan aslinya, bukan Nona Christina. Dia kembali melirik Galaxy. "Hey, kau sungguh akan membiarkannya tahu?"

Alberto hanya menatap Samuel tanpa menjawab sepatah kata pun pertanyaannya. Dari sini, Samuel tahu jika Alberto sudah terlanjur mempercayai Galaxy dan berpikir bahwa tidak masalah untuk Galaxy tahu keadaan sekarang.

Samuel berdecak dan duduk di tepian kasur juga. Sementara Alberto berada dekat kepala Nafelly, Samuel berada di dekat kaki Nafelly yang tertidur. "Ini terjadi saat kita sedang menonton pertunjukan."

Alberto mendengarkan, begitu pun dengan Galaxy yang tidak berkomentar semenjak mendengar nama Nafelly disebutkan.

"Awalnya, semuanya biasa saja. Pengemis Kecil juga bersemangat seperti penonton lainnya. Lalu, suatu kejadian mungkin mengejutkannya dan membuatnya histeris."

"Kejadian mengejutkan?" ulang Alberto. "Spesifiknya, seperti apa?"

Samuel mengedikan bahunya dengan santai. "Semua orang terkejut di sana, begitu pun denganku. Hanya Nafelly saja yang menangis histeris. Mungkin, dia tidak suka melihat kekerasan."

"Kekerasan?"

"Ya, seseorang yang terlihat seperti seorang ayah, memukul anaknya yang mengacaukan pertunjukan."

Alberto tersentak dan mengedipkan matanya berkali-kali. Dia mengernyitkan alisnya. Dan saat menyadari sesuatu, Alberto menatap Nafelly dengan terkejut.

"Aku sempat berpikir bahwa kau pernah memukulinya dan membuatnya trauma," kata Samuel pada Alberto. "Bukannya aku berpikir negatif padamu. Hanya saja, dia terlalu berlebihan saat menyuruhmu datang."

Alberto menelan ludahnya dengan susah payah. Dia kembali menatap Samuel. "Bukan begitu cara kerja trauma seseorang. Jika aku membuatnya takut, dia akan menjauh."

"Lalu? Apa kau punya dugaan?"

Alberto menganggukkan kepalanya dengan perlahan. "Mungkin ... ayahnya ...."

"Ayahnya?"

Alberto menegapkan tubuhnya dan menghadap ke arah Samuel sepenuhnya. "Aku pernah menduga hal ini, namun ... apakah mungkin jika Nafelly mengalami KDRT?"

Samuel mengedipkan matanya berkali-kali dan menatap Alberto lurus-lurus. Sial, bagaimana bisa dia melupakan memar-memar di tubuh Nafelly?

Jika benar bahwa Nafelly terkena serangan panik karena kekerasan dalam rumah tangga, apa mungkin Nafelly sebenarnya memang memiliki ingatannya selama ini?

Apa selama ini Nafelly berbohong pada semua orang?

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

6.5M 330K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
367K 19.4K 49
Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang...
392K 15.6K 33
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
289K 20.5K 31
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...