"Jadi keputusannya gimana mas..?" Tanya Raya saat Raya hendak bersiap untuk tidur.
Malam ini Raya dan Dafi tidak jadi untuk pergi berbulan madu. Saat ini waktunya belum pas, ia akan mengungkap kebusukan Alex dan Jatmicko lebih dulu agar semuanya aman. Bukan tidak mungkin Alex akan mencari Raya gadis yang ia sukai.
"Ayah dan bang Teguh setuju untuk menyerahkan bukti bukti itu ke kantor polisi. Dan polisi mulai hari ini sudah bertindak." Jawab Dafi.
"Syukurlah kalau begitu." Ucap Raya sedikit merasa tenang.
Dafi tersenyum "Alex dan ayahnya adalah bukan orang yang sembarangan. Bisa saja mereka mengelaknya dan mengkambing hitamkan yang lain." Ucap Dafi yang sudah mengerti tak tik dari Alex dalam berbisnis.
"Lalu...?? Berarti masalah ini belum sepenuhnya selesai..?" Tanya Raya menatap Dafi yang hendak berbaring disampingnya.
"Ini baru permulaannya sayang... makanya mas minta sama kamu, jangan pernah kemana mana sendirian selain sama mas dan bang Teguh.. mengerti...??" Ucap Dafi sambil memeluk tubuh Raya.
"Kok jadi aku yang harus waspada mas..?? Aku kan nggak tau masalah ini...??" Protes Raya pada Dafi.
Dafi mengecup kening Raya sebentar "karna Alex itu..." Dafi enggan meneruskan kata katanya. Mengingatnya saja ia sudah cemburu, apa lagi harus mengatakannya. Meskipun Raya sudah menjadi milik Dafi seutuhnya. Tapi Dafi tetap merasa takut ada yang merebut Raya darinya. Apalagi Alex dengan segala ide liciknya.
"Alex kenapa...???" Tanya Raya yang penasaran karna Dafi tidak kunjung melanjutkan kalimatnya.
Dafi tersenyum "karna Alex itu orang yang licik..." ucap Dafi.
"Maksud mas Dafi, Alex bisa saja mengincar orang orang yang berada disekitar ayah dan Mas Dafi..??" Tanya Raya memastikan apa yang ia pikirkan tentang ucapan Dafi tadi.
"Bisa dibilang seperti itu..." jawab Dafi
"Baby girl... mas minta sama kamu... jangan pernah tinggalkan mas walau apapun yang terjadi ya... mas sayang sama kamu. Mas nggak mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya." Pinta Dafi tulus pada Raya.
"Jadi mas Dafi sama pak Galang beneran suka sama aku sejak aku SMA..??" Tanya Raya belum ingin menjawab permintaan Dafi tadi.
"Iya... kira kira seperti itu." Jawab Dafi
"mmmm... kalau aku belum bisa cinta sama mas Dafi gimana dong...??" Goda Raya yang berhasil membuat Dafi menatapnya tajam.
"Mas akan tetap berusaha buat kamu jatuh cinta sama mas. Bagaimanapun caranya. Yang penting mas bisa terus bersama kamu. Baby girl.." jawab Dafi tegas.
"Kalau ternyata aku cintanya sama pak Galang gimana dong mas..?"
"Apa sekarang kamu ada perasaan sama Galang...??" Tanya Dafi masih dengan menatap Raya intens.
"mmmm... Gimana ya ngomongnya.. pak Galang itu baik, ganteng, pin..." belum sempat Raya menyelesaikan kalimatnya Dafi sudah membungkam bibir Raya dengan bibirnya.
Menciumnya dengan intens tanpa berniat untuk melepaskannya, Dafi takut saat ia lepaskan ciumannya nanti, Raya akan kembali memuji Galang, dan itu benar benar membuatnya cemburu buta.
Raya yang diperlakukan seperti itu awalnya kaget, namun ia tersenyum senang dan menikmati dan membalas ciuman dari Dafi. Ia senang sekali karna Dafi ternyata sangat mencintainya. Tanpa Dafi sadari, Raya sudah mulai mencintai Dafi sejak Dafi menolong perusahaan Irwan. Ia merasa kalau Dafi memanglah orang baik dan ia mengaguminya. Rasa kagum itu ternyata semakin besar dan berubah menjadi cinta.
Raya dengan semangat membalas ciuman Dafi. Ia merangkulkan tangannya pada leher Dafi. Merasakan ada balasan dari Raya, Dafi pun semakin bersemangat untuk mencium Raya.
Dafi menyatukan keningnya dengan kening Raya. Menangkup wajah Raya dengan kedua tangannya.
"Baby girl... Jangan pernah memuji pria lain selain mas. Meskipun kamu menyukai pria itu. Karna itu sangat menyakitkan buat mas.." ucap Dafi dengan nada sedih.
Raya jadi merasa tidak enak telah menyakiti Dafi. Niatnya hanya ingin menggoda Dafi tapi ternyata itu sangat menyakiti hatinya.
"Mas Dafi jangan pernah merasa kalau aku mencintai pria selain mas Dafi. Karna aku hanya mencintai mas Dafi. Yang sekarang sudah menjadi suami sahku. Sampai kapanpun, cinta aku hanya untuk mas Dafi." Ucap Raya sambil menangkup wajah Dafi dengan kedua tangannya.
"I Love you mas Dafi..." ucap Raya sambil mencium kembali bibir Dafi.
Tentu saja Dafi tidak menyianyiakan kesempatan itu, Ia balas mencium Raya. Keduanya kini terbuai dengan cinta mereka masing masing.
Setelah adegan ciuman panas itu, Dafi kembali memeluk Raya dan membawanya kedalam dekapan hangatnya.
"Mas... cerita dong..." pinta Raya.
"Cerita apa..?? Semuanya sudah mas ceritakan tadi." Jawab Dafi. Kemudian ia teringat dengan buku yang dulu pernah diberi oleh Reza. Ia mengambilnya dan kembali lagi ke kasur. Ia memposisikan setengah bersandar dan mulai membaca buku itu.
Tanpa Dafi sadari, Raya sudah terhanyut kealam mimpinya. Dafi pun menutup bukunya dan bersiap untuk menyusul Raya kealam mimpinya.
"I Love You Baby girl... good night.." ucap Dafi sambil mencium kening Raya kemudian ia mulai menyelami alam mimpinya.
Setelah sarapan tadi, Dafi langsung pamit berangkat ke kantornya. Sedangkan Raya, ia masih belum diizinkan Dafi untuk bekerja. Al hasil ia hanya duduk santai di rumah Dafi. Berjalan jalan untuk melihat lihat rumah Dafi yang belum sepenuhnya Raya tahu.
Klenting klenting klenting...
Beberapa kali suara notiv di HP miliknya berbunyi. Raya langsung membukanya dan melihat siapa yang mengiriminya chat.
Group Cute Girls
Ratih
Duuhhh... pengantin baru.. masih betah aja kelonnya...
Lovy
Iya nich..
Bikin iri aja...
Ratih
@Lovy Lo mending udah tunangan...
Gue masih digantung aja nich sama pak dosen.
Lovy
Makanya... buruan minta di resmiin dong. Dosen ini. Udah mapan juga. Usia juga udah mateng. Mau nunggu apa lagi..??
Ratih
Tau ah... gue pusing...
Eh... btw... pak Galang cariin lo terus Ray. Lo nggak bilang sama dia kalau lo cuti buat nikahan..??
Lovy
@Raya Oi... Rayul... lo klenger ya...???
Raya
Gue bilangnya mau cuti seminggu. Ada acara keluarga. Gitu doang. Tapi ini kan belum seminggu. Kenapa pak Galang udah nyari gue aja...?
Ratih
Gue juga kagak tau...
Lo kapan berangkatnya..?
Lovy
Barang kali pak Galang kangen sama lo Ray...😍😍😙😙😙
Raya
Gue belum tau kapan gue bisa berangkat, bisa juga gue nggak bakal berangkat lagi kayanya.😑😑😑
Suami gue cemburuan Lopeee... lo jangan bilang gitu lagi. Apalagi kalau lo bilang kaya gitu didepan suami gue. Jangan minta tolong sama gue kalau lo digorok sama suami gue...😈😈😈
Ratih
Wkwkwk.... bucin banget suami lo...😂😂😂
Lovy
Ih... serem amat suami lo... 😠😠😠
gue masih sayang sama nyawa gue...
Raya
😂😂😂😁😁😁
Ratih
Gue off dulu...
Mau keluar ada yang perlu gue beli...
Selesai chat dengan kedua sahabatnya, Raya kembali membuka chat dari yang lainnya.
Mas Dafi
Sayang... Kalau butuh apa apa, atau ada keperluan yang mendadak dan harus keluar, nanti kamu minta temani sama Bayu. Dia ada di rumah sekarang.
Love you... 😘😘😘
Raya
Siap... 😊😊😊
Raya kembali menikmati pemandangan taman di rumah Dafi. Ia baru pertama kali kesini. Sebelum sebelumnya ia hanya bisa melihat pemandangan taman ini dari balkon kamar Dafi.
Klenting...
Notiv di HP Raya kembali berbunyi. Ia segera membukanya.
"Ratih...?? Ada apa..??" Gumam Raya melihat chat yang masuk adalah dari Ratih. Padahal ia baru saja pamit untuk keluar. Dari pada penasaran, Raya segera membukanya.
Ratih
Raya...
Tolongin gue...
gue habis kecopetan.
Semua barang barang gue dibawa oleh pencopet itu.
Dan gue nggak tahu sekarang gue ada dimana. Lo bisa kan nolongin gue...??
Gue kirim shareloknya.
Baterai gue hampir habis.
Tiba tiba hati Raya menjadi tidak enak. Ia segera menuju kamarnya untuk mengambil tas tangannya dan meminta Bayu untuk mwngantarnya kelokasi yang Ratih kirimkan.