.
.
.
.
.
.
" chance ball " Dio membentang kan tangan nya memberi tanda kepada teman SE team nya bahwa bola itu menjadi bagian nya .
Dio meluruskan dan merapatkan kedua tangan nya tepat di depan dada dan membuat bola bewarna biru ,kuning , putih , itu kembali memantul dan melambung tinggi.
" good Yo " teriak satria yang berdiri tepat di depan net .
ya satria mendapatkan peran sebagai toser , dan dia benar benar suka dengan operan yang dio berikan. Karna operan tersebut membuat nya mudah memberi umpan .
satria kembali melambungkan bola nya memberikan umpan kepada teman nya bernama Natha yang merupakan Ace ( pencetak poin terbanyak ) di sekolah mereka .
Natha berlari dan melompat seperti gagak , lalu memukul bola itu dengan penuh ketepatan dan kekuatan hingga ..
BAMM...!
bola itu memantul dengan keras tepat di daerah lawan membuat mereka unggul beberapa poin .
" YOS....GOOOD " teriak merak kompak .
prit....!
sang pelatih membunyikan peluit dan menghentikan permainan , menyuruh mereka kembali berkumpul .
Dio dan kawan kawan nya segera melangkah menghampiri pelatih , dan berdiri mengelilingi nya .
pelatih yang sering di panggil coach Bayu itu menyilang kan kedua tangan nya di depan dada , " permainan kalian masih kurang , terutama pada block , coach mohon , Steven , Cahyo , bara . kalian lompat lebih lagi , kalian sudah unggul dalam masalah postur tubuh , tapi power dan timingnya kurang , kalau kayak gini coach g bisa janji kalian masuk semi final nanti "
" SIAP COACH !! " ucap mereka dengan kompak dan tegas.
" yasudah , team voli putri sudah datang kalian boleh diving (meluncur di ubin menggunakan dada ) 20 kali , baru menonton permainan mereka " titah coach Bayu yang lagi lagi di balas Anggukan tegas mereka .
mereka semua langsung berhamburan pergi , membentuk dua barisan di pinggir lapangan . dan mulai melakukan diving satu persatu .
" eh gila ada kak Salma cakep banget g ada obat " bisik bara kepada dio yang berada di depan nya .
Dio berdecak Santai , " ckh...salma doang mah di deketin juga langsung mlehoy "
" ye itu mah kalo lu yang deketin setan " kesal bara .
dio hanya membalas nya dengan tawa , setelah itu dio meluncur ke ubin karna sudah bagian nya .
tepat setelah 20 kali mereka melakukan diving , Dio, bara , dan Bryan bergegas duduk di pinggir lapangan seraya menenggak air yang berada di dalam botol minum mereka .
Bryan menenggak air minum nya , " itu anak kelas satu nya cuma tiga orang ya ? " tanya Bryan yang memerhatikan permainan voli putri tersebut .
bara mengangguk , " iya , yang bisa main di sini yang di pilih sama coach Bayu doang . "
Bryan dan Dio hanya mengangguk angguk paham menyaksikan pertandingan voli putri tersebut .
Bryan dengan usil menyenggol bahu Dio , " gimana Yo ada yang pas ga ? " tanya nya jail .
Dio menggeleng sembari menenggak botol minum nya , " g ada yang pas di tangan " celetuk nya
" GOBLOK DIO !! " teriak bara spontan yang berhasil mencuri perhatian teman teman nya .
" ye maksud gua ,bola nya g ada yang pas di tangan , Jamal " elaknya penuh dusta .
lagi lagi Bryan Hannya dapat menggeleng dan berdecak malas , " ckh..Yo...Yo..., pinter iya , ngeres iya " cemooh nya yang hanya di balas tawa garing bocah bermata bulat itu .
entah angin apa yang melintas , tiba tiba saja mata Dio mengarah pada satu gadis yang berpusat sebagai seorang pemukul di sayap kiri .
tubuh nya memang tidak terlalu tinggi , namun yang membuat perhatian Dio ter alih kan adalah lompatan gadis itu yang begitu tinggi .
gadis itu melompat tanpa beban saat seorang seter memberinya umpan . ia bagaikan terbang di atas lapangan . membuat Dio beberapa saat terpanah akan kepiawaian nya . namun ...
PANK....
bola itu jatuh kebawah , melintas di depan wajah nya , gadis itu benar benar gagal dan tak berhasil memukul bola tersebut , dari cara nya main memang terlihat bahwa dia adalah pemula amatiran , namun lompatan nya yang begitu dapat di unggulkan mungkin membuat coach Bayu tertarik dan membawa nya masuk ke dalam team .
" maaf kak " eluh gadis itu dengan frustasi saat bola nya tak berhasil ia sentuh sama sekali .
" don't mind " saut Beberapa gadis yang berada di team nya dengan santai .
"BWAHAHAH....ANJIR BENGEK GUA " bara tertawa dengan begitu geli nya menyaksikan kebodohan gadis itu .
Bryan pun tak kalah geli nya melihat gadis itu , " berasa nonton film lawak" timpal nya yang di balas tawa renyah bara .
Dio yang berada di tengah tengah merasa jengah dan gusar mendengar tawa garing teman teman nya .
" woy ! diem ! " bentak nya keras membuat kedua teman nya benar benar bungkam dan tak berkutik .
tak perlu waktu lama permainan team voli putri itu berakhir ,
ya team yang berhasil memenangkan game ini adalah team salma yang beranggotakan anak anak berpengalaman .
coach Bayu menyuruh mereka berkumpul dan mengakhiri latian hari ini .
selang beberapa menit setelah coach Bayu memberi nasihat , mereka pun bubar dan meninggalkan lapangan satu persatu .
tak terkecuali bocah bernama Dio ini , Dio mengeluarkan hodie hitam dari tas nya , ia mengenakan nya dan bergegas mencangklek tas nya keluar lapangan .
" Yo...."
Dio menengok ke arah belakang saat nama nya kembali di teriakan .
kali ini gadis bernama Salma yang memanggil nya .
salma tersenyum ramah menatap Dio yang nampak memasang wajah datar itu .
" emm..., gua boleh nebeng ga ? , gua g ada paketan ni , jadi ga bisa pesen ojek online ." pinta nya tanpa ragu .
Dio mengeluarkan hp dari saku celana nya . tak ada jawab , Dio justru sibuk mengetik di layar ponsel nya .
" Dio..gimana ? " salma mencoba kembali bertanya saat sempat di abaikan .
" udah gua pesenin ojek online " ucap Dio seraya menyodorkan layar ponsel nya tepat kehadapan salma .
salam membulat kan matanya tak percaya , ia benar benar tercengang saat pria ini kembali menolaknya .
" jl.anggrek , no 37 , yang jemput , namanya Jarwo . motor nya metik warna , putih , biru , plat nya 2231 . " argumen nya dengan jelas juga tanpa jeda sama sekali , membuat salma tak memiliki kesempatan untuk bertanya .
Dio Menaikan satu alis nya , " g ada yang di tanyain lagi kan ? " tanya nya retoris .
salma mengangguk masih dengan wajah frustasi nya .
" yaudah gua duluan ya " Dio beranjak pergi begitu saja tanpa seulas senyum sedikit pun .
tak berselang lama setelah Dio pergi , Salma menginjak injak ubin dengan kesal seraya mengacak acak rambut nya .
ia benar benar kesal , harga dirinya seakan jatuh begitu saja .
.
.
.
.
.
.
.
Dio menenteng helem nya dan mendorong banteng berkopling milik nya keluar dari parkiran .
ia sejenak memanas kan motor besar nya sebelum beranjak pergi dari sekolah ini .
beberapa siswi yang melintas berteriak teriak histeris menatap ketampanan laki laki itu .
ya lagi lagi Dio hanya memasang wajah datar , ia sudah biasa menghadapi sikap sikap gadis sekolah nya , yang menurut penglihatan nya terlalu lebai .
dia dengan santai mengganti kopling motor nya dan menancap gas meninggalkan sekolah itu .
.
.
.
.
.
Dio mengendarai motor nya melintasi jalan yang ramai ini dengan kecepatan lamban .
pria berparas apik ini memang suka menikmati senja yang perlahan memudar di ufuk barat .
meskipun ia tak dapat menghirup udara segara di hiruk pikuk nya kota Jakarta ini .
tanpa dapat Dio duga , saat ia melintas , dari kejauhan ia dapat melihat seorang gadis berseragam sama dengan nya tengah mendorong motor metik bewarna merah .
Dio dengan itikat baik pun mendekati gadis itu . dengan jarak yang lumayan dekat , dia menghentikan mesin motornya dan mendorong motor besar nya di belakang gadis itu .
gadis itu nampak kesal sampai sampai ia tak sadar akan kehadiran seseorang di belakang nya .
" motor nya kenapa mba ?" seru Dio yang berhasil membuat gadis itu terlonjak kaget .
" ASTAGA .." pekik gadis itu sembari menoleh ke arah belakang dengan nafas yang Ter engah engah layak nya seorang atlet maraton .
Dio tersenyum tipis , ah...gadis itu lagi . batin nya dalam diam .
gadis itu menghentikan langkahnya , " enggak papa , cuma bocor doang " jawab nya dingin tanpa senyum sedikit pun .
Dio lagi lagi tertawa dalam diam , sungguh gadis yang menarik .
" saya tau bengkel Deket sini , mau saya anter ? " tawar nya .
" enggak ga usah makasih " tukas gadis itu dengan jutek , seraya membuang muka .
Dio tak kehabisan akal untuk mendekati gadis itu .
" bentar lagi magrib loh mba , yakin g mau saya temani ? " ujar nya dengan licik seraya mengangkat satu alis nya .
gadis itu menggeleng dengan wajah asam , " enggak usah masss.." jawab nya dengan sedikit penekanan pada kata mas .
" mba nya bawa duit banyak ga , tukang bengkel sini banyak yang suka nipu mba . kalo g tau motor mba nya bisa di kadalin ." ujar nya lagi dengan skil meyakinkan yang begitu tinggi .
gadis itu terdiam sejenak seakan berfikir dengan keras .
" gimana mba ....? " rayu Dio lagi .
" boleh deh, tolong tunjukin bengkel nya ya mas " pinta gadis itu dengan dingin .
Yess Dio bersorak dalam hatinya .
pria bermata bulat itu melepas helem nya dan mencangklekan nya di tangki motor .
tampak raut wajah kaget gadis itu saat melihat wajah nya , namun dalam sekejap Gadi itu kembali memasang wajah datar nya .
Dio tersenyum girang , " let's go " seru nya dengan semangat sembari memimpin jalan .
ya kini Dio mendorong motor nya tepat di depan gadis itu . benar benar manusia kurang kerjaan , padahal motornya tidak papa , tapi dengan senang ia mendorong motor nya .
" mas... masih jauh " tanya gadis itu yang mulai lelah mendorong motor nya .
Dio menoleh dan menggeleng , " sabar sebentar lagi . "
tak menempuh Waktu yang lama akhirnya mereka sampai di depan bengkel tujuan Dio .
" bang Komar ! " panggil Dio kepada pria berambut panjang .
" Weh Yo , kenapa nih ? " tanya pria itu .
gadis itu hanya dapat diam memperhatikan Dio yang tampak akrab dengan pemilik bengkel .
" ini nih bocor kayak nya , tolong di cek ya " pinta Dio kepada pria itu .
bang Komar itu mengangguk , " sip dah , motor sape nih ? cewe lu ya " ledek nya seraya menunjuk gadis di belakang Dio .
Dio tertawa seraya melirik kilas gadis di belakang nya itu . " bukan hahah "
" iyadahhh, tungguin aja duduk dulu sono " suruh bang Komar .
Dio mengangguk dan segera berbalik menatap gadis itu .
" nasi goreng tuh " ujar Dio seraya menunjuk ke arah tenda kaki lima di sebrang jalan .
" traktir gua , anggep aja upah nganter lu " cecar Dio .
gadis itu tampak diam tak bergeming dan hanya menatap Dio bingung seakan tak percaya
tanpa menunggu jawaban gadis itu , Dio menarik lengan nya dengan lembut dan membawa pergi gadis itu tepat ke sebrang jalan .
" pak, nasi goreng nya dua ya , g usah pedes " pesan nya kepada seorang penjual nasi goreng .
Dio melepas genggaman nya , " duduk" titah nya kepada gadis itu .
dengan raut wajah kesal gadis itu terpaksa duduk di hadapan Dio , menunggu pesanan nasi goreng mereka datang .
" saya kan sudah bilang , kalau mas minta upah seperti ini lebih baik tidak usah " ucap nya sedikit berbisik .
Dio berdecak malas , " udah g usah pake kata baku " ujar nya santai , " lu tau siapa gua ? " tanya nya lagi .
gadis itu memutar kedua bola matanya malas , " lu mau tau seberapa tenar lu di sekolah ?" sarkas gadis itu yang memberi jawaban kepada Dio , bahwa gadis itu mengenali nya .
Dio tertawa renyah , " hahah , oh ya... siapa nama lu ?......... cewe lompat , ? kelinci ? tukang lompat ? smes gagal ? shoot g jadi ? atau-"
" ji-yun, nama gua Zizi yuanita " potong gadis itu kesal , karna sudah muak mendengar ledekan pria itu .
dio ber oh ria seraya mengangguk angguk kecil .
" btw , lompat lu gila si , cuma ya sayang aja ...."
" sayang apa ? g bisa nye mes . yaudah si terserah gua , emang rugi mas nya ?" kesal nya .
Dio lagi lagi di buat tertawa oleh tingkah aneh gadis ini , " bukan...hahah...maksud gua bukan itu , cuma .." ia menggantung kan Kalimatnya , ampuh membuat gadis itu penasaran .
" cuma kalo lu mau , nanti gua ajarin caranya nge shoot "
gadis itu tertawa renyah seakan merendahkan , " haha...hallo mas Libero , yakin bisa nge shoot " ledek nya .
" Lo ngeraguin gua ? " tanya Dio dengan sedikit smirk yang telah terlukis tipis di bibirnya .
ji-yun menaikkan satu alisnya dengan wajah asam , " menurut mas nya ? "
Dio tertawa tipis sembari melirik arloji di pergelangan tangan kanan nya .
" gua tunggu besok sepulang sekolah di GOR voli "
" hah !? idih ogah ba-"
ocehan gadis itu terhenti ketika si penjual nasi goreng itu menyajikan dua piring penuh nasi goreng di hadapan mereka .
" Monggo mas " potong sang penjual itu dengan sopan .
Dio balas tersenyum dan mengangguk ramah , setelah itu ia membiarkan sang penjual kembali pada kegiatan nya .
ji Yun nampak kesal , sedangkan dio terlihat acuh dan justru fokus ke makanan yang baru saja tiba di meja nya .
" udah makan dulu , lanjutin lagi entar ngomelnya " ujar Dio sembari meraih sebuah sendok .
ji Yun menekuk bibir nya geram dan dengan terpaksa ikut mengambil sendok yang tersaji di atas meja .
tanpa perbincangan , mereka hanya menyantap nasi goreng itu dengan lahap seperti gelandang yang kelaparan .
" udah ? "
gadis berambut hitam lebat itu mengangguk masih dengan wajah datar nya .
baru saja ji Yun mengeluarkan dompetnya , Dio sudah lebih dulu bangkit dan menghampiri penjual nasi goreng tersebut . " pak , tadi nasi goreng nya 2 sama es teh manis nya 2 . jadi berapa ... " Tanya sopan .
" 30.000 mas "
" ini ya pak uang pas , makasih pak "
" sama sama mas " balas sang penjual itu ramah .
ji Yun buru buru bangkit dan menghampiri pria aneh yang di gandrungi seluruh gadis sekolah nya.
" kak , kok -"
" lupa , udah terlanjur " Potong pria itu dengan santai seakan tau apa yang ada dalam fikiran gadis itu .
Dio tersenyum ramah kepada penjual nasi goreng itu , " saya duluan ya pak" ujar nya sopan , sebelum meninggalkan tenda kaki lima itu .
" enggeh , mari mas "
ji Yun buru buru mengejar Dio dan mensejajarkan langkah nya dengan pria bertubuh kekar itu .
" btw , makasih " kata gadis itu ragu ragu dan setengah kikuk .
Dio tersenyum tipis , " santai " balas nya .
hening .
mereka hanya berjalan Santai di bawah sejuk nya langit malam , sinar sinar lampu gedung yang begitu gemerlap terang benderang , amat indah untuk di pandang . membuat langkah mereka menjadi lamban .
jarak bengkel dan kedai nasi goreng itu memang tidak terlalu jauh , akan tetapi langkah mereka yang lambat dan ke adaan hening yang menyeruak menyebabkan jelanan terasa begitu membentang panjang .
" awas " Dio menahan bahu ji Yun tepat sebelum gadis itu melangkah keluar dari trotoar dan nyaris tertabrak pengendara , baik sepada motor maupun kendaraan roda empat .
ji Hyun mengerjapkan matanya kaget , ia seakan baru saja tersadar dari lamunannya .
" astaga " desis nya pelan , nyaris saja ia terluka jika pria itu tak menahan nya tadi .
" ini Jakarta , jangan asal nyebrang " nasehat pria bermata bulat itu .
ji Yun mengangguk lemah , " kak boleh lepas ? " pinta nya kepada dio yang masih bentah memegang pundak nya .
Dio mengangkat tangan nya spontan , " eh iya ...maaf " jawab nya kikuk sembari menggaruk garuk kepala nya yang tak gatal .
lagi lagi mereka hanya dapat diam dan saling membuang muka akibat rasa canggung yang menerpa mereka .
.
.
.
.
.
.
sumpah sory banget kalo kalian bosen ini per part nya aja gila 2k kata , tapi kalo gua g copy sebanyak itu makin panjang part nya .
sory banget kalo bosen ya bre .
jangan lupa , laik , subrek , and komen .