Our Relationshit [KV]✔

Autorstwa queen_na1

224K 24.9K 1K

Hanya cerita klasik dimana si unggulan yang jadi sorotan sekolah dan si pembuat onar yang mencoba menaklukann... Więcej

Prolog
1| Si pembuat onar
2| Dunia malam
3| Ciuman pertama!
4| Hari sial
5| Mabuk
6| Hampir
7| Brengsek
8| Aksi dimulai
9| Kedua kalinya
10| Ayah
11| Titik rendah
12| Sisi yang lain
13| Salah Paham
14| Tuduhan palsu
15| Kejutan takdir
16| Asing
17| Apa yang salah?
18| Cemburu?
19| Yang pertama
20| Aneh
21| Rasa yang baru; Nyaman?
22| Bermain peran?
23| 'Milikku'
24| Again
25| Tokoh utama
26| Dugaan
27| Park Chanyeol
28| "I'm lost without you"
29 | Awal baru?
30| Rumit
31| Lebih dari seharusnya
32| Batasan
33| Pertama Kali
34|Kilas Balik
Epilog : Kamu dan Masa Lalu
New Book~

35| Pulang [End]

6K 596 87
Autorstwa queen_na1

⚠Mention of...

Degupan jantung yang kian berdetak cepat serta desiran hangat yang menjalari dada menjadi penjelas mengenai segala rasa yang sempat di sangkal nya sekian lama. Menyisakan kelegaan ketika wajah sang pujaan hati kini telah nampak di depan mata.

"Kim Taehyung." Suara dengan iringan nafas berat itu menjadi faktor utama untuk Taehyung membalikkan tubuh untuk menemuan sosok Jeon Jeongguk berdiri tersengal di depannya.

Berjarak beberapa langkah hingga pemuda Jeon menghapus jarak tiba-tiba dengan sebuah dekapan hangat yang mampu membawa perasaan tanpa gambaran jelas di dalam hati seorang Kim Taehyung yang kini menyamakan diri untuk menikmati dekapan hangat sang unggulan sekolah.

Berlindung dari angin malam yang berlomba datang untuk menyerbu menyapu kulit dan meninggalkan jejak dingin yang menusuk. Mendengar dengan jelas gumaman 'terima kasih' yang datang dari belah bibir Jeongguk dalam hitungan puluhan kali.

Meninggalkan pertanyaan yang tidak bersuara pada pikiran yang kini menginvasi kepala Taehyung yang tengah memejamkan mata.

"Aku dan Jimin, kami mencari mu kemana-mana." Tanpa perlu sebuah pertanyaan menjadi perantara, penjelasan dari Jeongguk telah lebih dulu mengangkat beban pikiran Taehyung saat ini.

"Aku akan menghubungi Jimin, dia mencari mu ke sekeliling tempat." Masih mempertahankan pelukannya, hanya sebelah tangan yang bekerja untuk mengetikkan beberapa kata pada Jimin.

Setelahnya, ponselnya kembali masuk ke dalam saku celana. Bahkan Taehyung baru menyadari jika Jeongguk masih mengenakan seragam sekolah dengan jaket kulit hitam yang menjadi lapisan terluar.

"Disini dingin Taehyung-" Sebelum menyelesaikan ucapannya, kejutan Jeongguk dapatkan dari Taehyung yang dengan tiba-tiba menempelkan bibir tebal pada bibir Jeongguk yang mengatup dengan sengatan singkat pada seluruh tubuh.

Hanya saling menempel karena keduanya sama-sama di landa oleh rasa asing yang menjalari dengan perasaan menyenangkan yang mengaduk perut. Membawa rasa berbeda dan membuat waktu seolah berhenti untuk menyaksikan keduanya.

Manik sekelam malam milik Jeongguk menatap kelopak mata Taehyung yang menjadi penghalang penglihatannya untuk menatap hazel indah yang bersembunyi di baliknya. Dalam beberapa menit, Taehyung menghentikan aksinya. Membalas tatapan yang Jeongguk layangkan padanya dengan senyuman tipis yang menghias samar-samar.

"Kenapa mencari? Hari ini lebih dingin, pergilah lebih dulu karena aku akan membutuhkan waktu lebih lama di sini." Suaranya mengalun lembut menerobos masuk ke dalam pendengaran Jeongguk.

"Aku mencari karena cemas. Tidakkah itu dapat kau lihat dari mataku?" Dua tangan besar Jeongguk kini menangkup masing-masing pipi Taehyung yang memerah akibat angin dingin yang tidak lelah berhembus.

"Aku bukan seseorang yang pandai membaca orang lain lewat siratan tanpa kejelasan. Dan sepertinya kecemasan mu tidak dibutuhkan Jeongguk." Tidak ada nada ketus meski kata-kata yang baru saja Taehyung ucapkan sedikit menyinggung hati.

Namun sebuah keajaiban ketika senyuman Jeon Jeongguk adalah yang dipersembahkan sebagai jawaban untuk sosok Kim Taehyung yang jelas melihatnya dengan baik. Membawa sebelah tangan untuk menggenggam tangan dingin Taehyung sebelum mengecupnya dengan penuh perasaan.

"Maaf, tidak ada niatku untuk membawa mu dalam ketidak pastian Taehyung. Hanya saja aku orang yang keras kepala untuk mengakui perasaan yang tumbuh lama dalam hatiku." Penjelasan dengan guratan sendu yang Jeongguk berikan menyeret Taehyung pada perasaan terharu yang menyedihkan juga menyenangkan di bersamaan waktu.

Ada keheningan yang panjang. Deru nafas yang memburu menjadi pengisi di tengah. Membiarkan Taehyung mengelola segala ucapan yang Jeongguk sampaikan tanpa persiapan.

"Aku cemas saat Jimin bertanya tentang keberadaan mu-" Raut sendu Jeongguk menjadi bukti dari kata-katanya. "-saat berbagai spekulasi buruk memenuhi ruang kepalaku saat melihat mu terakhir kali di sekolah hari ini."

Menghentikan sejenak, Jeongguk menyempatkan diri kembali untuk mendekap hangat tubuh yang lebih pendek darinya. Mendekap erat-erat agar Taehyung tidak dapat lagi berlari menjauh darinya.

"Jeongguk-"

"-ssstt." Telunjuknya Jeongguk tempelkan di bibirnya sendiri. Memberi tanda dengan gerakan tubuh serta suara untuk Taehyung tetap diam. Karena malam ini, Jeongguk akan mengakui segalanya.

Mengakui tentang perasaan dan segala yang membebaninya setiap hari.

"Malam ini, aku yang akan mengisahkan bukan dikisahkan." Jeongguk memejamkan mata. Menggunakan segala indra perabanya untuk merasakan balasan dekapan yang Taehyung berikan.

"Semuanya diawali olehmu Kim Taehyung. Kemarahan, kebencian bahkan perasaan asing ini, kau yang memulainya. Kau yang datang mengganggu tatanan hidup ku yang telah ku susun rapi. Kau yang bersalah-"

"-tapi dampak mu membawa sesuatu yang menyenangkan saat aku yang selama ini telah hidup dengan tanpa warna kini menemukan aurora ku pada dirimu." Senyum simpul terukir di wajah yang terbiasa menampilkan ekspresi datar milik Jeongguk.

Membiarkan pemandangan di depannya menjadi saksi senyuman tulus yang dengan pasti ditujukan untuk seseorang yang berada dalam dekapannya sekali lagi.

"Aku mencintaimu." Maka ketika tidak lagi ada tempat untuk menahan perasaannya sendiri, Jeongguk memilih untuk mengatakannya secara langsung. Membiarkan kelegaan mengisi lingkup hatinya yang berpesta merayakan kebahagiaan atas kebebasannya.

Bahkan dapat Jeongguk rasakan tubuh tegang Taehyung dalam pelukannya. Memejam mata untuk mengatur nafas karena detk jantung nya yang bekerja dua kali lipat.

"Jeongguk.."

Membiarkan pelukannya terlepas, Taehyung memberi jarak untuk menatap kedua manik hitam yang menatapnya sendu dan penuh ketulusan. Pertama kali baginya dan Taehyung menyesali waktu yang tidak mendukung.

"Aku mencintaimu Kim Taehyung. Aku kalah."

Taehyung jatuh pertama kali, namun Jeongguk adalah seseorang yang jatuh lebih dalam. Mendamba sosokdi depannya dengan sepenuh hati.

"Terima kasih." Saat balasan Taehyung suarakan. Senyuman Jeongguk masih terukir apik di wajah pemuda itu.

"Tapi Jeongguk, terkadang ada cinta yang tidak harus saling memiliki-" Sebelum Jeongguk menyela, Taehyung lebih dulu meletakkan telunjuknya di depan bibir sosok itu.

"-Aku adalah bagian kecil dari pecahan kaca yang tidak berarti. Sedangkan kau, kau adalah kaca berhias permata yang berharga. Tidak ada yang pantas dariku untuk berdiri di sebelah mu." Taehyung tersenyum. Senyuman palsu yang mebawa luka di hati Jeongguk.

"Segala tentangku adalah kesalahan. Tapi aku tidak ingin menampik fakta jika aku sendiri adalah penyebab segala nasib buruk yang menimpaku." Manik Taehyung berpencar. Menatap sosok lain yang berdiri jauh di sana. Yang berdiri di tempat memberi waktu pada mereka yang mencoba membangun sesuatu yang fana.

Park Jimin berdiri di sana. Mengulas senyum pada Taehyung yang menatapnya.

"Kau Indah. Segala tentangmu adalah indah." Balasan cepat Jeogguk menjadi penyebab gelengan kepala yang Taehyung lakukan.

"Kau bilang kau mencintaiku? Aku pun sama Jeongguk. Haruskah aku berbahagia karena perasaanku terbalas?" Kepalanya menunduk, menyembunyikan matanya yang telah berkaca karena air mata yang tertahan.

"Kau harus. Karena sekarang, aku akan menjadi orang terdepan yang akan memastikan kebahagian mu." Jeongguk menggenggam kedua tangan Taehyung dengan telapak tangan besarnya. Menenggelmkan tangan tersebut dalam tautan tangannya sendiri.

"Benarkah? Bisakah kau mengabulkan satu permintaan ku?"

"Tentu. Tapi sebelum itu ayo pulang." Jeongguk tersenyum. Membelai rambut halus milik pemuda Kim yang menatapnya dengan senyuman.

"Pulang.. Aku memang ingin pulang."

"Kalau begitu ayo kita pulang sayang." Suara bernada halus tersebut mengalun sebelum Jeongguk meraih sebelah tangan Taehyung dan berbalik. Bermaksud menggandeng pemuda Kim untuk kembali pulang, ke rumah.

Namun saat tidak ada pergerakan dari orang dibelakangnya Jeongguk kembali menoleh. Mendapati Taehyung yang menatapnya dengan air mata melintasi pipi.

"Ada apa?" Bertanya halus meski sekarang Jeongguk tengah bertanya-tanya tentang keterdiaman Taehyung.

"Aku bahagia Jeongguk." Taehyung kembali berujar dengan isakan yang turut menyusul di belakang.

"Tapi aku sangat ingin pulang. Maaf. "

"Kalau begitu ayo Taehyung, tidak perlu meminta maaf." Uluran tangan Jeongguk melepas tautan tangan mereka. Menghapus air mata Taehyung yang mengalir di pipi krus pemuda Kim.

Dalam keheningan yang tiba-tiba mengisi Taehyung berujar sekali lagi. "Aku pulang." Diiringi sebuah senyuman sebelum dorongan keras pada tubuh tegapnya Jeongguk dapatkan.

Membuat pemuda Jeon tersungkur dengan keterkejutan yang membawa dampak besar serta iringan teriakan Park Jimin yang menyebut nama sang sahabat keras-keras.

"KIM TAEHYUNG!"

Dan Taehyung yang dengan berani terjun ke bawah untuk menenggelamkan diri pada sungai luas di bawahnya. Pulang, Taehyung ingin pulang ke tempat Tuhan yang mulai di percayanya di detik terakhi.

Finally, cerita ini sampai di penghujung. But buat kalian yang masih belum puas, bakal ada epilog nanti.

Thank you buat kalian yang selalu support aku dan book ini. Dan maaf kalau selama book ini berjalan aku buat kalian lama nunggu dan bingung.

Sekali lagi Thanks ya!

©queen_na1

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

11.6K 1.2K 6
kepo?? baca aja gak bisa buat deskripsi bl atau homo gak Suka ya pergi
594K 23.4K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
6.7K 583 13
kejadian one night stand yang terjadi pada wonyoung mengubah hidupnya menjadi ibu yang berjuang sendiri membesarkan anak laki laki bernama jangkku, s...
889K 66.3K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...