Mobil Orion berhenti di depan salah satu tempat hiburan malam atau club yang terkenal di ibu kota ini. Orion mengajak Aletta turun tapi Aletta sama sekali tidak ingin meninggalkan mobil Orion seperti ada yang menempel antara pantat Aletta dan kursi mobil. Orion pikir setelah dirinya kesusahan menyeret Aletta turun dia tidak akan mendapatkan kesusahan lagi tapi buktinya salah. Aletta masih bersikeras untuk tidak mau masuk ke dalam sana.
"Aletta please.. " Ucap Orion sedikit frustasi.
"Nggak mau pak." Menggeleng kepala.
"Aletta!!" Orion meninggikan suaranya walaupun tidak sampai teriak tapi tetap saja membuat orang orang yang ada disekitarnya menolehkan pada mereka berdua.
"Jangan deh pak, saya mending dikasih lembur tiap hari dari pada masuk ke sana."
"Kamu ini kenapa sih dari tadi banyak alesan?"
"Ayo buruan.. " Tarik Orion pada pergelangan Aletta, cukup keras sih tapi tidak tahu bagaimana caranya Aletta berhasil melepaskan diri.
"Pak di sana bahaya." Aletta memelas saat Orion kembali menatapnya dengan sinis.
"Disini justru lebih bahaya, mending ikut saya masuk."
"Tap--"
"Cukup Aletta! Saya nggak mau dibantah lagi dari tadi kamu ini banyak banget alesannya." Putus Orion sambil menggiring Aletta masuk dengan tangan yang ia genggam.
"Saya takut pak.. " Adu Aletta saat mulai memasuki club tersebut.
"Jangan jauh jauh dari saya makanya." Ucap Orion sambil tersenyum penuh arti.
Tangan Orion melepas genggamannya. Aletta yang menyadari itu berdecak kesal. Katanya jangan jauh jauh eh tapi malah dilepas.
Aletta kembali menegang setelah tahu apa yang Orion lakukan. Kali ini tangan Orion bukan lagi menggenggam tangan Aletta tapi tangan Orion dengan cueknya merangkul pinggang Aletta mendekat padanya.
Ini adalah kali pertama Aletta masuk kedalam sebuah Club makanya cukup susah membujuk Aletta masuk kedalam. Pandangan Aletta langsung disuguhi oleh beberapa orang kurang belaian dengan baju yang tentunya kurang bahan sama seperti yang Aletta pakai sekarang tapi untungnya baju kurang bahan Aletta tidak terlalu terlihat karena Orion memberikan jasnya untuk menutupi seluruh bahu Aletta.
"Yessi." Panggil Orion.
"Haii Orion lah gue kira nggak bakal dateng."
"Ya dateng lah, masa nggak dateng. Oh ya si Alex mana?"
"Au deh kemana tuh anak."
"Wah bahaya masa besok kalian mau married si Alex masih kelayapan cari jalang."
"Nggak ya..udah gue pastiin nggak ada jalang murahan disini. Gila aja kalo sampai ada tuh si Alex gue bejek jadi geprek biar mampus."
Orion tertawa mendengar apa yang di ucapkan pacar dari sahabatnya ini. Jadi Orion tuh dapat undangan dari Alex dan Yessi yang sedang merayakan masa lajang mereka.
Tak lama Alex yang sedari tadi dibicarakan akhirnya muncul juga, Orion langsung saja memeluk sang sahabat sekalian reuni lagian sudah bertahun tahun juga Orion tidak bertemu sahabatnya ini.
"Ma man ion. Gila apa kabar bro?"
"As you see."
"Lex lex gue nggak nyangka elah, lo beneran bakal married sama nih cabe." Tunjuk Orion pada Yessi
"Heh! Sembarangan lo kalo ngomong."
"Tadinya gue mau batalin tapi inget gue terlalu sering nyebarin benih di sangkar dia."
"Aww... Sakit beb.. " Teriak Alex saat dapat pukulan dari Yessi.
Orion tertawa melihat kedua orang itu sekarang malah saling lempar pukulan sampai. Yessi menyadari akan keberadaan Aletta disamping Orion.
"Ehm.. ion loh bawa siapa?" Tanya Yessi.
"Jangan jangan ini... " Goda Alex pada Orion bahkan tatapan Alex pun penuh curiga.
"Bukan" Tolak Orion menyadari kemana arah pembicaraan Alex.
"Ini sekertaris gue Aletta."
"dan Aletta kenalin ini sepupu gue Yessi dan ini sahabat gue Alex." Lanjut Orion mengenalkan kedua orang si pembuat acara.
"Aletta.. "
"Yessi."
"Alex.. "
"ion masa cantik cantik gini cuman dijadiin sekertaris? Kalo masih bisa nuker gue mau dong tuker tambah sama ini. Yessi gue balikin." Goda Alex yang langsung diberi tatapan tajam oleh Orion bahkan tangannya sudah berada dibahu Alex meremas dengan cukup kuat sampai membuat Alex meringis kesakitan.
"Beb sini deh.. " Panggil Yessi menyelamatkan Alex dari Orion.
"Gue ke sana dulu. Kalian have fun ya.. "
Orion dan Aletta mengangguk bersamaan. Mungkin Orion bisa have fun disini tapi kalo Aletta sepertinya tidak, baru beberapa menit saja Aletta mulai tidak nyaman apalagi banyak orang yang memandang Aletta dengan tatapan menggoda.
Orion mengajak Aletta ke meja bartender dan memesan minuman untuknya dan Aletta. Awalnya Aletta tidak mau meminumnya tapi setelah Orion yakinkan bahwa minumannya bukan alcohol Aletta mau meminumnya dan ternyata Orion tidak berbohong.
"Pak Orion, Apa kabar?" Sapa seseorang menghampiri Orion.
"Oh james, good." Sapa balik Orion dengan gaya sombongnya.
"Aletta ini james CEO Reek Corporation." Aletta ikut menyalami seseorang yang bernama james ini.
Tidak heran bagi Aletta bertemu dengan seorang CEO lainnya ditempat ini, karena Aletta yakin Alex dan Yessi juga termasuk jajaran orang kaya selevel Orion maka teman teman mereka pun tidak jauh dari itu.
Ternyata james tidak sendiri dia membawa sang adik Helena. Aletta tidak terlalu suka dengan Helena yang dengan jelas sedang menggoda Orion tapi lihat Orion tidak berkutik sepertinya dia juga menikmati berbagai sentuhan dari Helena.
Aletta meminta izin untuk pergi ke toilet bukan karena kebelet tapi karena Aletta tidak tahan dengan apa yang dia lihat. Dia kembali lagi ke meja bartender yang mereka tempati tadi, tapi Aletta tidak menemukan Orion di sana mungkin Orion sedang memesan kamar bersama Helena.
"Aletta..disini." Aletta menghampiri James.
"Orion lagi ada urusan dengan adik saya, kamu disini saja sama saya."
Aletta mengangguk dan kembali meminum minumannya yang sempat ia tinggal. Aletta tidak menyadari kalau James sempat menukarkan minuman itu.
James pun mencoba menawarkan beberapa minuman lainnya dan Aletta menyetujui entahlah mungkin saat ini Aletta sedang dilanda rasa cemburu akibat Orion yang sedang bersama Helena jadi dia tidak menyadari bahwa sedari tadi tenggorokannya kering akibat meminum alcohol.
Aletta merasakan hal aneh ditubuhnya tenggorokannya terasa perih dan kering, lalu tubuhnya terasa sangat panas. Aletta bergerak mendekat pada James dengan gerakan yang tidak bisa ia kontrol.
James yang menyadari bahwa Aletta sudah sepenuhnya berada didalam pengaruh alcohol dan obat perangsang yang ia campurkan. James mulai beraksi tangannya sudah asik menyentuh pantat Aletta bahkan sesekali dia juga meremas pantat Aletta. Bibir James sudah mulai mendekat pada bibir Aletta. Aletta diam saja dengan apa yang dilakukan James membuat James tersenyum menang.
Baru saja bibir mereka bersentuhan, Orion datang dan langsung menghajar James dengan cukup brutal. Aletta tersadar walaupun dengan kepala yang sedikit pusing ia langsung menghentikan Orion meski cukup susah. Orion berhenti memukuli James setelah ditahan oleh beberapa orang termasuk Alex.
Orion sadar jika dirinya terus menghajar James sampai tak sadarkan diri itu akan membuat pesta Alex dan Yessi berantakan. Orion menggandeng tangan Aletta keluar dari sana.
"Aletta !!" Tatap Orion pada Aletta sinis.
"Kamu harusnya tadi melawan, bukannya diam saja. Emangnya kamu suka apa di lecehkan kaya gituh hah?" Omel Orion di tidak menyadari kalo saat ini Aletta sedang tidak fokus dia terus saja menggerakkan tubuhnya.
"Astaga Aletta kamu kenapa?" Kaget Orion saat Aletta melirik ke arah Aletta yang hendak menurunkan dress nya.
"Shh.. Pakhh Orion saya panashh nggak kuatt. Buka baju bolehh?"
"No!!" Orion menahan pergerakan Aletta yang akan menurunkan bajunya.
Aletta menurunkannya baju sudah hampir melewati bagian dada. Tapi cepat cepat Orion tahan. Bukannya munafik Orion juga senang melihatnya tapi ya tidak di mobil juga. Tunggu sampai mobilnya sampai di apartemennya.
Orion heran dengan sikap Aletta yang sekarang malah mengiring tangannya menuju gundukan kenyal milik Aletta. Ini sudah fix kalo Aletta meminum minuman perangsang.
Orion sedikit menyesal kenapa dirinya tadi harus mengikuti permintaan Helena untuk mengantar gadis itu pada Yessi. Kalau tau akan seperti ini jadinya lebih baik tadi dirinya menolaknya saja.
"Pakk Rionn liat sini.. " Ucap Aletta manja.
Cup
Aletta mencium ujung bibir Orion saat Orion menoleh padanya. Orion langsung mendorong tubuh Aletta pelan. Aletta cemberut dan kembali membawa satu tangan Orion pada dadanya.
"Please... Aletta tunggu kita sampai dulu." Ucap Orion dengan nada bicara yang agak sedikit berat.
Di sisi lain dua orang kaka beradik tengah saling menyalahkan satu sama lain. James menyalahkan Helena yang membawa Orion kembali dengan cepat belum juga ia menjalankan semua rencananya dengan baik.
Jadi asal kalian tahu James dan Helena sebenarnya memiliki niat buruk pada Orion dan Aletta. Tujuan mereka tentu saja bukan Aletta tetapi Orion. Mereka sangat ingin berkerja sama dengan WJ Company tapi proposal mereka selalu saja di tolak baik itu oleh bapak Wijayakrama ataupun Orion. Maka mereka memiliki rencana lain untuk mempermudah kerjasama mereka akan di setujui oleh Orion yaitu dengan menggoda Aletta agar Aletta mau membantunya membujuk Orion.
Tapi sayang sekali rencana mereka gagal. Akibat Helena tidak bisa menahan Orion sedikit lebih lama bersamanya. Alhasil bukanlah sebuah kerjasama yang di dapatkan James tetapi beberapa luka lebam dan juga bibir dan pelipis yang robek.
***
Terimakasih sudah mau berkunjung :)