Assalamualaikum
Sebelum membaca jangan lupa follow and beri suara dulu ya.
Gratis kok tinggal pencet gak bayar. ☺️💗
Bandung,10 Maret 2017.
" Apa mi?..., Jadi umi nyuruh aku pulang cuma buat ngejodohin aku sama anak temen umi.."
Tanya Ali tak percaya, pemuda itu mendesah kesal, tak menyangka dengan keputusan uminya, padahal dia sudah terburu buru pulang dari pesantrennya di Bogor, harap cemas , barangkali terjadi sesuatu pada uminya, namun ternyata?..
Alasan uminya memintanya untuk cepat-cepat pulang membuatnya benar-benar tercengang.
" Iya.., kamu tahu sendirikan nak.. kalo umi itu punya nadzar.., kamu juga pasti taukan kalo nadzar itu nggak boleh di langgar.."
Ali menghela nafas panjang, jelas dia sangat tau, nadzar itu memang wajib di laksanakan pada nadzar mujazah ( nadzar yang di gantungkan) atas perkara yang mubah, atau taat, seperti ucapan seseorang contoh:
" apabila Allah menyembuhkan penyakit ku , maka karena ada Allah saya akan sholat atau puasa atau bersedekah" maka wajib memenuhi apa yang ia sebutkan, dan kafarah ( melanggar) nadzar/sumpah maka boleh milih antara tiga hal:1. Memerdekakan budak yang mukmin, 2. Memberi makan sepuluh orang miskin, setiap orang satu mud, 3. Memberi mereka pakaian satu potong satu potong, dan jika tidak menemukan (3 hal tersebut, maka berpuasalah 3 hari).
"Tapi umi... , Aku nggak suka sama dia..."
Bunyai Saudah menghela nafas panjang, menyentuh bahu putranya lembut.
" Ali.., umi mohon.., umi tau ini berat buat kamu , seandainya Zalfa kakak kamu masih hidup, sudah pasti dia yang akan menunaikan nadzar itu nak.."
Ali diam, matanya mulai berkaca-kaca.
" Tapi um.."
" Ust!, Diem!, Pokoknya gak ada tapi tapian lagi, lagi pula Anisa itu gadis yang baik, umi yakin kamu bakal suka sama dia.."
Ali mendesah berat, "baik?.., baik apanya coba?, Orang kaya singa.." rutuk Ali dalam hati.
" Umi.., anisa itu-"
" Udah.., cepetan, pokoknya kamu siap siap sekarang, umi tunggu di depan!"
Sela bunyai Saudah sembari berlalu pergi meninggalkan Ali yang masih terpaku.
Ali mengusap wajahnya kasar, sebenarnya tidak masalah jika di umur 21 ini dia menikah, namun yang jadi permasalahannya sekarang adalah.., kenapa mesti Anisa? Musuh bebuyutannya sewaktu SMP.
Ali mengusap wajah kasar, pikirannya jauh menerawang ke masa lalu.
💓
Jogjakarta,10 September 2012.
" Eh.., denger ya kutu kupret!, Selama ini gue selalu berdoa, semoga gue gak bakalan ketemu lagi Sama lo!, Selamanya!!!"
Ujar Anisa meluapkan semua kekesalannya.
Ali maju satu langkah ke depan, mendekatkan wajahnya ke wajah Anisa, sembari menatap tajam mata hazel gadis itu, Ali tersenyum sinis.
" Lo nggak perlu khawatir, setelah lulus gue bakal balik ke Bandung!, Jadi gue jamin , kita nggak akan pernah ketemu lagi!, Gue bakal bebas dari Lo!"
Bentak Ali tak mau kalah .
💗
"Umi.., kenapa harus Ali sih umi? Umikan tau kalo Ali itu musuh bebuyutan Anisa ..."
Bunyai maemunah mengangguk.
" Iya sayang.., umi tau tapi umi nggak mungkin bisa membatalkan perjodohan ini, kamu tau sendiri kan alasannya?.."
Anisa mengangguk lemah.
" Lagian kenapa harus ada nadzar nadzaran segala sih umi?..., Umi tahukan resikonya?, Umi lihat sendirikan sekarang.."
Ujar Anisa sembari menunduk, bunyai Maemunah mengambil nafas panjang, beliau sadar, dua ini memang kesalahannya, namun ya mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur.
" Iya umi tau umi salah.., tapi semuanya sudah terlanjur sayang.."
" Tapi um-"
" Sudah, ini bukan saatnya untuk berdebat, sebentar lagi keluarga pak kyai Ghifari akan sampai, jadi lebih baik, kamu siap siap sekarang!, Umi tunggu di depan"
" Umi!!!!...." Rengek Anisa seperti anak kecil, gadis itu mendengus kesal.
💓
Hai .., jangan lupa beri suara ya ges!..
Aku doain semoga yang mau nge follow aku, sama ngasih suara bisa masuk surga, terus semoga di berikan rezeki yang melimpah
Amin.....☺️
Terus ikutin aku ya...