³ -ˏˋ 𝐚𝐩𝐩𝐚𝐫𝐚𝐭𝐞 'ˎ-

Start from the beginning
                                    

-'King's Cross Station, King Cross'-
⊱┊London.

-'Platform 9 ¾, King's Cross Station'-⊱┊London

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-'Platform 9 ¾, King's Cross Station'-
⊱┊London.

───※ ·❆· ※───

Aurora Mikaelson,
September 2020.

"Tidak apa, lagipula dia ti-" aku memotong ucapannya. "Shush, they will hear us," bisikku pelan sambil mengisyaratkan pendengaran. "How?" tanya nya balik, aku memutar bola mataku, "they're vampires," Remus berdiri dan mendekatiku. "Tanganmu di borgol di depan, aku diikat dibelakang, kau yang bisa membuka ikatanku,"

Aku meraih tangannya dan membuka talinya. Dia merogoh saku jasnya untuk mengambil sebuah tongkat dan mengarahkan benda itu ke borgol yang mengunciku, "alohomora!"

"Apa yang kau lakukan?!" tanya ku sambil berbisik. "Membuka borgolmu, kelihatannya bukan dengan mantra ini," jawabnya santai sambil melirik borgolku. "Berdirilah," ia membantuku untuk berdiri, "apa kau pernah berteleportasi?" tanyanya, aku menggelengkan kepalaku. "Aku hanya melesat, bukan berteleportasi, jawabku sambil menaikkan satu alisku. "Baiklah, jangan sampai mual, kita akan ber-apparate."

"What is th-REMUS!" dia memegang lenganku dan dalam sekejap kepala ku pusing. Rasanya seperti berpindah demensi.

"What the actual fuck?!" aku melihat sekeliling dan tiba-tiba aku sudah berada di parkiran bandara. "Luruskan lenganmu, aku akan menggunakan bombarda, maaf jika kau terluka," aku meluruskan kedua lenganku. "Bombarda!" ucapnya sambil mengayunkan tongkatnya. "Nope, itu tidak bekerja," ucapnya enteng. "Demi apapun, kau mencoba untuk meledakkan-"

"Bombarda Maxima!" bentak Remus dan seketika aku terpental ke tiang listrik, sementara borgol yang mengunciku pecah menjadi beberapa bagian. "Itu berhasil!" ucap nya girang. "Memang berhasil, tapi kau membuat penampilanku acak-acakan," ucapku datar sambil merapikan baju dan rambut ku. "Maaf," ucapnya lembut, "kurasa kau harus menginap di bandara dulu, besok aku akan berangkat, masih ada sisa dollar untuk besok."

"Tak perlu, petugas dan turis disini adalah manusia," ucapku sambil menariknya masuk ke dalam bandara. "Aku mencari pesawat yang terbang ke Inggris, antarkan aku," ucapku pelan pada seorang petugas bandara. Well, aku menghipnotisnya. "Baik nona, ikuti saya,"

Remus mencolekku dan memberikan ku pandangan 'bagaimana-kau-melakukannya?'. Aku hanya menyeringai, "vampire things."

"Terimakasih, kau adalah petugas yang baik, sekarang lupakan kejadian yang tadi, yang kau ingat hanyalah kau ingin ke kamar mandi, namun kau tersesat jauh karena melamun," ucapku sambil menepuk-nepuk bahu petugas tersebut. Aku menarik Remus masuk ke dalam ruang tunggu dan duduk di salah satu kursi kosong.

𝐄𝐥𝐢𝐱𝐢𝐫. | Draco MalfoyWhere stories live. Discover now