BAB 1

20 1 5
                                    

Perhatian! Gambar di atas hanyalah salah satu scene dari bab ini!

"a-apa?"
.
.
.
.
.
BAB 1 - Seorang Teman
.
.
.
.
.

"Um... jadi gimana ceritanya?" Tanyaku, bingung.

"Gimana njelasinnya ya.." Jawab Max, menggaruk tengkuknya. "Jadi gini, kamu itu sebenernya spesial.. sangking spesialnya... kamu itu sebenernya salah satu ras yang paling langka di bumi."

"Hah?" Jawabku, tidak mengerti dengan ucapannya.

"Kamu salah satu dari rasku juga, bukan manusia. Kau tau Hybird kan?"

" Oh, ras yang hampir punah itu? Beneran aku ras Hybird?" Tanyaku, yah aku penggemar ras ras yg seperti itu sih.

Max hanya mengangguk, tersenyum. Aku pikir pikir dia ganteng juga... sadar Em sadar!!! Maxpun menjelaskan semuanya, mengapa ia sampai disini dll.

"Aku sih gapapa, tapi kenapa aku harus dilindungi?" tanyaku.

"Karena orang tuamu yang bilang padaku sesaat sebelum mereka diculik."

"Jadi mama sama papa enggak mati?" ucapku, dengan mata berkaca-kaca.

Sementara itu, Max mengangguk, "Yah begitulah." lanjutnya lagi.

"Makasih Max, untung mama sama papa gapapa..." ucapku, memeluk Max tanpa sadar.

"Tak apa.. tapi kau harus melindungimu... pertama aku akan jauhkan kami dari geng yang membullymu."

"Kamu tau darimana kalau aku dibully?!" Tanyaku kaget.

"Kan aku udah memperhatikanmu sejak 5 tahun yang lalu...." ucap Max, mencubit pipiku.

"hi-hiya hiyaaaaa swakittt levaa- levashinnn." jawabku seperti itu karena pipiku dicubit.

Kamipun tertawa bersama. Yah untungnya aku ada teman, jadi aku tinggal sama Max, Max memakai kamar tamu yang ia susun sendiri senyaman mungkin, ternyata dia bisa susun kamar jadi bagus...

Keesokan harinya, aku masih takut dengan ancaman dari Shery dkk. Max santai santai saja, mempersiapkan kamera jika dibutuhkan. Shery menatapku, dengan pandangan marah, ya sangat marah.

Saat kami duduk dikelas. Kursiku ditarik dari belakang. Aku untungnya ditahan oleh Max. Yang membullyku tak jadi tertawa, malah takut akan Max yang siap siap menerkam mereka.

Btw dia marahnya kaya emak emak loh hahahaha! Setelah Max memarahi mereka, dua anak didepan ku, yang awalnya diam saja dikelas, menoleh ke arahku dan Max.

"Hi Emelie, Max.. maaf ya kalau dikelas kita selalu diam lihat Emelie dibully.." Ucap Salah satu dari mereka, yang kuketahui namanya Sheila.

"Iya, maaf juga ya.. aku gak bisa bantu apa apa.." jawab satunya lagi, Jake namanya.

"Hm.."

"Gapapa kok..." jawabku, tertawa canggung.

"Teman?" ucap Jake mengulurkan tangannya padaku.

"Pastilah!" Jawabku menerima ulurannya.

Guru pun memasuki ruangan, saat jam makan siang, aku, Max, Jake, dan Sheila berada di atap sekolah.

"Wah keren! Aku baru tahu ada tempat yang kaya gini disekolah kita!" ucap Jake, terkagum kagum.

"Beneran? Selama ini kamu enggak tahu tempat ini?!" tanyaku, kaget.

"Heem, soalnya jarang yang tahu tempat kaya gini, mangkanya sepi. Yah kecuali buat yang suka jelajah sekolah aja sih." jawab Jake.

"Oh jadi gitu."

Merekapun bercanda tawa bersama, tanpa sadar, mereka diperhatikan oleh sosok berwarna hitam. Sangat misterius sekali.

"Tuan, saya sudah menemukan mereka." ucapnya pelan, lalu menghilang.

------------------------------
Aunthor POV

Ternyata selama ini Sheila dan Jake tinggal di asrama. Mereka memutuskan untuk keluar, yah.. demi menghemat uang juga. Merekapun tinggal bersama Max dan Emelie.

Max dan Emelie senang karena tak hanya mereka yang ada dirumah. Jadinya mereka membagi jadwal untuk siapa yang memasak, mencuci piring, membereskan rumah, mencuci baju, dan pekerjaan rumah lainnya.

Merekapun turut mencari pekerjaan tambahan untuk bisa mencukupi kebutuhan. Meski keluarga Emelie adalah keluarga yang serba berkecukupan. Tapi Emelie adalah anak yang sederhana.

Sheila memberikan saran untuk Emelie agar merubah penampilannya. Yah agar tidak dibully karena ia dijuluki sebagai anak nerd. Merekapun pergi ke mall untuk belanja beberapa kebutuhan. Khususnya Emelie yang butuh merubah prnampilannya.

Setelah merubah warna rambut dan model rambut, Sheila dan Emelie pun memilih baju untuk jalan jalan. Setelah selesai, mereka menyusul para lelaki yang sedang berada di food court.

"Jadi? Gimana rencanamu?" tanya Jake pada Max yang memikirkan sesuatu.

"Entahlah, aku juga tak tau, cara buka portalnya itu, yang susah." jawab Max

"Hei Jake, Max!" ucap Sheila.

Max dan Jake menoleh kearah para gadis. Terlihat Sheila yang bergaya tomboy dan Emelie yang menggunakan busana yang feminim.

"K-kenapa kalian melihatku seperti itu?!" tanya Emelie, malu.

"Gapapa, hanya kamu terlihat beda, kamu jadi cantik kok." jawab Max, tersenyum.

"Makasih..." jawab Emelie.

Sesampai mereka dirumah, merekapun melakukan kegiatan masing masing. ada yang menyapu, memasak, mencuci baju, dan membereskan kamar.

"Hah... capek juga ya." ucap Emelie, merenggangkan badannya

"mhmn.." jawab Sheila, tersenyum.

"Kamar mandi ada 2, satu di lantai 2, satu di sebelah kamar. Gantian ya!" Jawab Emelie.

Sementara itu di suatu tempat dekat sana..

"Apa kita harus melakukannya? " Tanya seseorang pada rekannya.

"HM, aku masih gak yakin, tapi aku akan cari cara.."

.
.
.
.
.

Haaaaaai balik lagi sama sayaaaaaa! Ada nah kira kira mereka musuh ? Nantikan part selanjutnya yaaaaa :)

Cya!

Вы достигли последнюю опубликованную часть.

⏰ Недавно обновлено: Dec 27, 2018 ⏰

Добавте эту историю в библиотеку и получите уведомление, когда следующия часть будет доступна!

Im A Fire Hybird (BOOK 1 ) Место, где живут истории. Откройте их для себя