Alifiah Arsyinta(1)

Start from the beginning
                                    

Fia melihat sekeliling kelasnya, siapa tau ada wajah yang ia kenal, namun harapannya hilang karena yang ia lihat adalah wajah-wajah baru.

"Selamat pagi anak-anak" sapa Bu Erna, wali kelas Fia.

"Pagi bu" jawab seluruh penghuni kelas X MIPA 2.

"Hari ini saya bawa cewek cantik buat cowok-cowok dan saingan untuk cewek-cewek" ucapnya lalu disambung dengan kekehan seluruh murid di kelas itu, termasuk Fia.

Bu Erna pun mempersilahkan Fia memperkenalkan dirinya dihadapan teman-teman barunya.

"Hai, Namaku Alifiah Arsyinta. Bisa dipanggil Fia. Aku pindahan dari Makassar, tapi lahir di Bandung. Semoga kalian semua bisa terima aku sebagai teman baik" ucap Fia ramah sambil tersenyum memperlihatkan barisan giginya.

Teman-temannya hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Ya sudah, kamu duduk di bangku kosong di sebelah Zahra. Zahra perlihatkan wujud kamu" pintah Bu Erna lalu ada kekehan dari murid di kelas tersebut dan yang disebut namanya pun berdiri dan melemparkan senyuman ke arah Fia.

"Anak-anak, Fia-nya jangan dibully"

"Siap bu" balas seluruh murid di kelas itu.

"Saya malah mau gebet dia bu. Manis gitu" ucap Fandy sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Fia dan disambung sorakan dari teman-temannya.

Fia yang merasa digombali pun hanya menggeleng dan menampilkan kedua lesung pipinya ke arah Fandy. Fandy yang melihat senyum Fia pun mengelus dadanya sambil berlagak seperti cewek yang baru saja digoda oleh doinya.

"Fandy, belajar yang benar dulu baru godain cewek. Nilai kamu itu udah kayak telur ayam nggak menetas. Nggak malu kamu?" ucap Bu Erna dan dibalas kekehan oleh seluruh murid di kelas itu. Sedangkan Fandy hanya memanyunkan bibirnya.

Fia berjalan menuju tempat duduk barunya dan disambut dengan sapaan oleh Zahra.

Fia mengulurkan tangannya bermaksud berkenalan dengan gadis kurus tersebut. Yang diajak pun membalas.

"Fia" ucap Fia singkat

"Zahra" balasnya

"Semoga lo nggak terganggu dengan kehadiran gue." Kata Fia

"Hehehe, nggak lah. Gue udah lama sendirian, dan sendirian itu nggak enak" ucap Zahra lalu dibalas kekehan oleh Fia.

Gadis chubby yang duduk di depan Fia pun berbalik dan mengulurkan tangannya. Fia menyambut uluran tangannya.

"Bintan" ucapnya sambil tersenyum

"Hai, gue Fia. Salken ya Bin" kata Fia dan di balas anggukan oleh gadis chubby tersebut.

Perbincangan mereka terhenti setelah Bu Erna mulai menjelaskan pelajaran Fisika.

*****
Gadis berlesung pipi sedang duduk di perpustakaan bersama dua teman barunya. Fia menunggu Zahra dan Bintan mengerjakan tugas kelompok mereka. Karena ternyata mereka berdua satu perumahan dengan Fia, akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk pulang bersama. Kebetulan Rifqi juga tidak bisa pulang bersama Fia karena ia ingin bertemu teman lamanya.

"Fi, kakak lo ganteng juga yaa" ucap Bintan membuka percakapan setelah terjadi hening antara mereka bertiga.

Fia yang mendengar ucapan Bintan pun tertawa. "Ganteng apanya coba? B aja kali"

"Ha? Orang ganteng gitu jugaa. Boleh nggak gue minta id atau nomor wa nya?" Kata Bintan sambil menaik turunkan kedua alisnya.

Fia tersenyum, "Minta sendiri sama orangnya"

Zahra yang sedang menggambar struktur bakteri pun mengalihkan pandangannya ke arah keduanya.

"Bin, lo apa-apaan sih. Baru juga ketemu sekali udah langsung suka. Kerjain dulu tugas lo" kata Zahra sambil menunjuk tugas milik Bintan.

Fia hanya tersenyum sedangkan Bintan menatap Zahra kesal. Tiba-tiba Fia merasa tenggorokannya serak lalu tangannya mencari botol minum yang ia bawa, ternyata benda itu sudah tidak menampung air lagi.

Akhirnya Fia memutuskan untuk membeli minum di kantin dan kedua temannya juga menitip kepadanya.

Setelah tiba di kantin, Fia mengambil satu botol fruit tea dan dua air mineral. Fia membayarnya dan dimasukkannya ketiga minum tersebut ke dalam kantong plastik.

Fia berjalan melewati lapangan basket, waktu sudah menunjukkan pukul empat lewat tiga puluh menit, namun sekolah masih ramai oleh banyak murid SMA Cendrawasih.
Mata Fia berhenti ke arah seorang lelaki jangkung berwajah tampan dan putih, rambutnya bergoyang-goyong seraya ia berlari memantul-mantulkan bolanya.

Fia berkata dalam hati 'keren tapi nggak nyentuh di hati'.Gadis itu lalu mengalihkan pandangannya ke arah Zahra yang memanggilnya. Gadis berlesung pipi itu pun berjalan menuju Zahra berada. Namun, tanpa di sangka benda bulat berwarna orange datang meghampirinya dan mengenai lengannya, membuat kantong plastik yang dibawanya terjatuh ke lantai.

Zahra yang melihat kejadian itu akhirnya berlari ke arah gadis itu. Lelaki jangkung yang dilihat Fia pun berlari menghampirinya, lalu lelaki itu berjongkok mengambil benda bulat orange yang mengenai lengan Fia.

Setelah itu, ia menghampiri Fia dan Zahra yang masih melihat kondisi lengan Fia.

"Lengan lo nggak papa kan?" Tanya lelaki jangkung itu. Fia mengangguk sambil meringis.

Lelaki jangkung itu berbalik dan berlari menuju lapangan. Zahra yang melihat hal itu pun berteriak memanggil lelaki itu.

"Ehh tiangg listrik. Minta maaf lo" teriak Zahra dan membuat lelaki jangkung itu berhenti dan memutar badannya.

"Sorry, gue nggak sengaja" katanya dengan wajah datar.

"Ye, gitu aja? Cowok macem apa dia?" Ucap Zahra kesal.

"Udah Ra, ambillin minumnya"

Mereka berdua akhirnya mengambil minuman yang jatuh.

"Tangan lo nggak papa kan?"

"Iya nggak papa. Santai aja. Udah biasa gue kena bola basket. Kan abang gue pemain basket juga"

Zahra mengangguk mengerti. Mereka berdua berjalan meninggalkan tempat kejadian tadi. Tanpa disadari dari tengah lapangan, seorang lelaki jangkung tadi tidak henti-hentinya memperhatikan setiap gerak-gerik yang dilakukan Fia.

*****

Hai para pecinta wattpad. Ini cerita pertama aku di wattpad. Maaf kalau kata-katanya masih agak berantakan, terlalu bertele-tele dan penulisan kata yang banyak salah. Tapi, semoga kalian suka dengan cerita ini.

Jangan lupa vote dan komen apa aja yang penting sopan, baik itu saran, kritik atau apapun.

Makasih😁

Angel(o)Where stories live. Discover now