Invasi Pain - jeritan Aland

Start from the beginning
                                    

Menma yang mendengar nama adiknya disebut mengepalkan kedua tangannya begitu juga minato dan Khusina

"Namun... Urusanku bukan denganmu.. urusanku adalah.."

Brak!

"Denganku!" Seru Menma setelah menghancurkan salah satu Pain yang akan menyerang kedua orang tuanya denhan cepat

"Hokage dari desa konoha tidak perlu merepotkan dirinya dengan orang orang seperti mereka. Sebaiknya Tou-san menemani Kaa-san menikmati secangkir teh" ujar Menma

"Menma.." panggil Khusina

"Ini urusanku.. dan beri tahu yang lain untuk tidak ikut campur" ujar Menma

"Tapi menma!" Seru Khusina

"Kaa-san... Percayalah padaku" ujar Menma

"Tou-san percaya padamu, bawalah Katsuyu-sama" ujar Minato sambil tersenyum dan memberikan Katsuyu yaang langsung di ambil oleh Fukasaku dan menyuruhnya masuk kedalam saku Menma.

"Anata!" Seru Khusina

"Percayalah... Anak kita sangat kuat" ujar Minato membuat Khusina terdiam

"Sekarang mungkin bukan waktu yang tepat untuk mengajukan pertanyaan seperti ini... Tapi sekarang aku sudah menguasai Energi Alam.. aku dapat merasakan Chakra semua orang, apakah Kakashi Sensei sedang dalam misi jauh dari desa?" Tanya Menma membuat Minato mengurungkan niatnya untuk pergi

"Jadi begitu.. cepat pergilah.... Aku akan menyelesaikan ini" ujar Menma

Minato hanya terus terdiam dan membawa Khusina ketempat yang lebih aman diikuti para Anbu.

"Kuchiyose no jutsu"

Seekor badak besar muncul setelah di panggil salah satu Pain berlari ke arah Menma yang dengan mudah di tahan oleh Menma.

Dengan cepat Menma melempar badak itu kelangit begitu juga Pain mereka dengan cepat kembali memanggil para Hewan Kuchiyose.

"Senpi prog song!" Seru Fukasaku dan Shima sambil meloncat dan mengeluarkan suara katak untuk memberi Genjutsu pada hewan kuchiyose tersebut membuat hewan kuchiyose tersebut terdiam

Menma memanfaatkan kejadian itu untuk menyerang para pain.

"Kage bunshin no jutsu!"

Menma dan Bunshinnya dengan cepat membuat rasengan yang besar lalu dengan cepat di arahkan pada hewan Kuchiyose milik Pain.

"Gamabunta! Gamakeni! Gamahiro!" Seru Fukasaku pada 2 katak besar yang langsung melompat dan menyerang hewan Kuchiyose

.

Sasuke terdiam dan berdiri kaku saat melihat desanya hancur dengan mata merahnya.

Sasuke kembali bergerak maju menuju orang yang di kenalnya sedang berdiri.

"Tou-san!" Serunya

"Sasuke..."

"Apa yang terjadi? Kalian tidak apa apa?" Tanya Sasuke

"Tidak.. kami baik baik saja beruntung bunshin Minato segera membawa kami keluar" ujar Fugaku

"Sudah tugasku untuk menyelamatkan warga desaku" ujar Minato yang memang kini bersama para Uchiha dan Istrinya dan beberaoa Anbu

"Akatsuki menyerang" ujar salah satu Anbu yang sangat sasuke kenal

"Lalu kenapa kalian disini?" Tanya Sasuke

"Menma" Jawab Minato sambil menadang lurus kedepan dimana anaknya sedang bertarung dengan para Pain

"Kalian tidak membantunya?!" Seru Sasuke

"Itu perintahnya... Dia sudah kuat sasuke" ujar Minato

"Aku akan tetap membantunya" ujar sasuke

"Tunggu! Bawa katsuyu sama dengan mu" ujar Minato sambil menahan pergelangan sasuke dan memberikan Katsuyu yang memang beberapa ada bersama para Uchiha

Sasuke mengambil Katsuyu dan menyimpannya di bahunya lalu pergi dari tempat tersebut untuk menyusul dan membantu Menma.

Bukan karena ia tidak mau adiknya marah karena tidak membantu kakaknya tapi...

Dia tidak ingin kehilangan, cintanya.

"Ceritakan semuanya termasuk keluatan Pain" ujar Sasuke membuat Katsuyu langsung menceritakan semuanya.
.
.
.
"Menma!" Seru Sasuke sambil menghampiri Menma yang tengah melawan para Pain.

"Sasuke! Kenapa kau kemari?!" Seru menma

"Apa aku akan diam saat kau mempertaruhkan nyawamu?! Pergilah menuju orang itu... Biarkan kali ini aku yang menghadapi mereka" ujar Sasuke membuat menma teridam

"Tapi suke mereka sangat kuat" ujar Menma

"Kau tidak percaya padaku?" Tanya Sasuke

"Aku percaya... Beberapa Pain sudah aku kalahkan" ujar Menma

"Aku tahu. Katsuyu sudah memberitahu semuanya. Pergilah" ujar Sasuke

"Suke... Jangan mati... Aku mencintaimu" ujar Menma lalu pergi dari tempat itu meninggalkan Sasuke dan Pain yang tersisa

"Uchiha.. aku tidak punya urusan denganmu" ujar Pain

"Urusan Menma... Menjadi urusanku juga" ujar Sasuke sambil menyerang para Pain.

.

Aland membelakan matanya saat ia sampai di konoha.

Baru saja gagak pemberian itachi memberi kabar bahwa konoha tengah diserang oleh akatsuki.

Aland memang tidak langsung menuju konoha, aland pergi ke hutan di negara api untuk meminta informasi pada pamannya.

Tapi semuanya terlambat.

Ia terlambat

Tempatnua di lahirkan

Kakak kesayangannya...

Dibunuh di depan matanya

"NII-SANNN!" seru Aland sambil berlari menuju Sasuke yang terduduk sambil memegang luka di dadanya akibat tertusuk besi hitam saat ia lengah

"Niisan! Bertahanlah!" Seru Aland sambil mencoba mengobati kakaknya itu

"Uhuk... Cukup.. ti-dak perlu...." Ujar Sasuke sambil memegang tangan Aland

"Kau harus berjanji untuk terus berbahagia ya? Nii-san senang bisa bertemu denganmu" ujar sasuke sambil mengelus pipi Aland yang tidak tertutup oleh topeng

"Hiks... Tidak boleh.. nii-san!!! Jangan mati!" Teriak Aland sambil terus berusaha menyembuhkan sasuke

"Aku.. menyayangimu"

"Tiiiddaaaakkkk!"

"Percuma dia sudah mati. Urusanku sudah selesai disini" ujar Pain yang kini berdiri di hadapan Aland yang tengah memeluk Sasuke

"Sialan kau!" Seru Aland sambil merebahkan sasuke lalu menyerang Pain dengan Taijutsunya.

"Percuma... Taijutsu seperti ini tidak akan menang dariku" ujar Pain

"MATIIII KAU SIALAN" Seru Aland

Cahaya Dalam Kegelapan[COMPLITE]Where stories live. Discover now