Tidak butuh waktu banyak dan mobil Seungcheol telah sampai dihalaman rumah keluarga Jeon, Seungcheol pun keluar dari mobil dan kemudian mengangkat tubuh Nayoung lagi kedalam dekapannya.

Untunglah hujan sudah mereda ketika Seungcheol telah tiba di rumah, sehingga Seungcheol tidak perlu khawatir lagi untuk melindungi tubuh Nayoung dari air hujan.

Seungcheol membuka pintu rumah dengan tangan kanannya. Seungcheol tidak merasakan ada kesulitan ketika dirinya membuka pintu tersebut.

Seungcheol hanya terus melangkah menuju lantai dua dan mengabaikan setiap pertanyaan orang-orang yang telah menunggu dirinya dan Nayoung di ruang tamu.

Wonwoo's Pov

Aku melihat Seungcheol hyung memasuki rumah, dia tidak sendiri. Seungcheol hyung bersama Nayoung namun Nayoung tidak berjalan sendiri melainkan digendong oleh Seungcheol hyung.

kedatangan Nayoung yang digendong seperti itu sungguh membuatku terkejut. rambutnya basah, penampilannya yang berantakan serta matanya yang Nayoung pejamkan.

'Tunggu! Apa dia pingsan?'

Aku menggelengkan kepalaku, seharusnya aku sudah menyadari ini dan tidak sepatutnya aku membiarkan Nayoung pergi meninggalkan rumah sakit begitu saja.

Bagaimana bisa aku sebodoh ini. aku tidak bergerak dari tempatku, hanya mataku yang bergerak mengikuti laju jalan Seungcheol hyung menuju lantai dua.

Suara langkah kaki semua orang kini terdengar di indra pendengaranku, bukan hanya itu bahkan pertanyaan demi pertanyaan menyangkut Nayoung juga bisa aku dengar. Kini hanya aku yang tidak berjalan membututi Seungcheol hyung.

Namun kurasakan ada seseorang yang menarikku. Aku memandangnya, benar saja dia Jeon Yein adikku.

"Cepatlah, apa oppa akan terus mematung disini?" lamunanku terpecahkan oleh Yein. Aku tidak menjawab. Lagi-lagi Yein membuatku terkejut.

Aku pun melangkah membuntuti Yein hingga sampai di kamar Nayoung. Kini aku bisa melihat jelas wajah yeoja itu. Wajahnya begitu pucat, aku yakin ini karena hawa dingin di luar sana.

Terkutuk lah diriku, jika sudah terjadi seperti ini dengan hanya menyalahkan diri sendiri juga percuma, itu tidak akan bisa membantu.

"Aku tidak tau jika kejadiannya akan jadi seperti ini" Gumamku.

"Tadi kau bilang apa Wonwoo-ya?" aku terkejut, kali ini bukan karena Yein melainkan karena eomma. Aku tidak sadar jika eomma berada dibelakang atau lebih tepatnya eomma baru saja kembali dari mengambil handuk.

eomma tidak mungkin mendengar gumamanku tadi, jika eomma dengar maka ia tidak akan bertanya seperti itu padaku. Aku membuang nafas dan sesekali mengelap peluh didahiku.

seharusnya aku berada dikamarku dan bukan di sini. Jika berada disini aku akan terus menyalahkan dan meruntuki diriku sendiri.

Kubilang itu tidak akan membantu, dari pada di sini tidak membantu lebih baik aku beristirahat saja dikamarku dan untuk masalah ini aku akan meminta maaf sendiri pada Nayoung.

Ya, aku akan meminta maaf pada Nayoung, untuk masalah permintaan maafku diterima atau tidak itu masalah belakang yang paling utama sekarang hanya Nayoung yang harus sadar dalam keadaan baik-baik saja. Itu saja bisa membuat rasa bersalahku menghilang.

Author pov

"Mau kemana?" Langkah Wonwoo terhenti. Wonwoo menatap Jihoon biasa.

"Menurutmu, apakah aku harus menunggunya hingga sadar? aku juga perlu beristirahat"

How About Angel?{Jeon Wonwoo Fanfiction}Where stories live. Discover now